Chapt 9 - Alena Pingsan

74 37 0
                                    

9. Alena pingsan

Saat pelajaran Biologi sedang berlangsung di dalam kelas beberapa siswa sibuk memperhatikan guru yang sedang mengajar di depan kelas dan sebagian murid ada yang tidak memperhatikan karena sibuk dengan urusannya masing-masing. Alena merupakan salah satu murid yang tidak memperhatikan. Gadis itu terus berkicau hingga akhirnya Rayhan muak, dan mereka akhirnya di hukum oleh guru di kelas.

"Satria inget nggak pas kita masih pacaran? Waktu itu, kamu pernah bilang apa ke aku sampai aku terbang melayang-layang dengerin nya?"

Sekali dua kali Rayhan tidak memperdulikan ocehan teman sebangkunya. Pandangannya masih setia memperhatikan seorang guru yang sedang menerangkan pelajaran.

Namun Alena tidak pantang menyerah untuk mencari perhatian ke mantan pacarnya. Alena berkata lagi, "Kamu pernah bilang ke aku kalau cinta kita berdua itu, ibaratkan simbiosis mutualisme, saling menguntungkan satu sama lain."

Rayhan menoleh sinis saat menatap teman sebangkunya secara sekilas. "Apaan sih nih cewek. Freak banget sumpah lama-lama!" gerutu Rayhan dalam hati.

"Terus lagi kamu pernah bilang ke aku kalau kamu nggak mau sampai kehilangan aku." Rayhan terkejut saat Alena merangkul pundaknya dengan satu tangan. Kali ini kesabaran Rayhan sudah habis. Laki-laki itu bangkit dari tempat. duduknya dan berbicara dengan lantang. Alena dan Neraka menjadi pusat perhatian seisi kelas.

"Sarap lo ya lama-lama. Di diemin malah makin ngerunjak!"

Guru yang sedang berdiri menghadap papan tulis membalikkan badannya, menatap ke arah dua siswa yang duduk satu bangku. Dia adalah Alena, dan Rayhan.

Ngomong-ngomong, beliau merupakan guru paling killer di SMA Kasih Bunda. Siapa yang tak mengenali sosok Bu Ayu. Guru yang mengajar mata pelajaran Biologi itu, terkenal tegas dan paling ditakuti oleh semua murid di sekolah ini.

"Rayhan, apa-apaan kamu!" omel Bu Ayu seraya berkacak pinggang, tatapan tajamnya menusuk dalam hingga ke dalam kornea matanya Rayhan.

Alena berdiri dari duduknya. "Bukan saya Rayhan bu tapi salah saya. Saya yang mengajak Rayhan buat membahas masa depan kita berdua."

Seisi kelas spontan menertawakan perkataan Alena, hingga membuat suasana kelas yang senyap menjadi riuh.

Bu Ayu paling tidak senang saat kelas ricuh apalagi dirinya sedang serius menerangkan pelajaran di depan kelas. Suasana senyap adalah kesukaannya. Apalagi Alena, dan Rayhan telah membuat suasana kelas menjadi gaduh. Runyam sudah.

Tak segan-segan guru tersebut langsung memberikan hukuman kepada dua murid yang duduk di barisan dua, jika dihitung dari barisan depan.

"RAYHAN, ALENA!!!"

Bu Ayu berteriak dengan volume yang paling keras, sampai semua murid yang berada di dalam kelas tersebut, cekat menutupi kedua telinganya rapat-rapat. Sampai tidak ada celah yang masuk.

Merasa namanya terpanggil, kedua pemilik nama lekas beranjak dari duduknya dan berjalan mendekati guru tersebut di depan kelas.

"Keluar dari kelas dan berdiri di tengah lapangan sambil hormat menghadap ke tiang bendera!"

Mulut Rayhan kontan terperangah karena mendengar perkataan dari sang guru di depan kelas. Baru kali ini, siswa yang berstatus sebagai murid teladan pertama di SMA Kasih Bunda, mendapatkan hukuman dari seorang guru. Walaupun penyebabnya berasal dari Alena. Si murid baru.

Yuk! Balikan MantanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang