Foto hanya ilustrasi ya. Jangan lupa tinggalkan LIKE nya.
Foto hanya ilustrasi ya
.
.
.***
Adam menyemprotkan parfum ke tubuhnya, setelah memakai kemeja dan setelan jasnya kemudian merapikan rambutnya.
"Seperinya aku sudah tampan, saatnya menghubungi adek kecil." Gumam Adam kemudian menekan dial ponsel untuk VC Rania.
"Hai sayang..." Sapa Adam
"Hai... Wah tampan sekali hari ini?" Puji Rania.
"Tentu saja karena ingin bertemu dengan mood boosterku, jadi aku harus selalu tampan dong." Goda Adam dan Rania terkekeh.
"Sudah selesai kuliah?" Tanya Adam
"Iya untuk jam pertama, ada jeda sebentar lanjut lagi jam 10 nanti. Kau belum berangkat Mas?" Rania kembali bertanya.
"Ini baru mau sarapan, stelah itu berangkat. Oya nanti siang sepertinya aku akan terlambat menghubungimu karena ada rapat." Jelas Adam.
"Tidak apa, aku juga mau menyelesaikan tugasku supaya malam tidak perlu lembur, bisa-bisa aku tertidur lagi saat kau telepon." Jelas Rania.
"Asik, berarti nanti malam kita bisa ngobrol sepuasnya. Oke adek kecil, aku berangkat dulu, sudah setengah 8, nanti aku hubungi lagi ya." Ucap Adam.
"Oke, bye bye..." Balas Rania menutup teleponnya.
"Muach.... Kenapa kau menggemaskan sekali sih." Gumam Adam tersenyum menatap layar ponselnya.
.
.Adam menyampaikan pada HRD juga manajer penerbit untuk mengatur magang Mila. Ada untungnya juga Adam sudah naik jabatan, karena setidaknya dia tidak akan sering bertemu dengan karyawan magang.
"Selamat pagi Pak Adam, mengingatkan kembali untuk rapat persiapan perjalanan bisnis jam 9." Ucap Pak Salim, sekretaris pribadi Adam.
"Baik Pak, segera saya bersiap." Balas Adam.
Lusa Adam harus melakukan perjalanan bisnis untuk persiapan pameran penerbit dan sepertinya ia juga akan sibuk di buatnya meski ia tidak akan terjun langsung saat pelaksanaan pameran.
.
.
."Rania baru apa ya? Mumpung masih sore, seharusnya ia sudah pulang ke asrama." Gumam Adam sambil memencet tombol dial ponsel namun tak ada jawaban dari Rania.
"Apa di waktu sore begini dia juga sibuk? Sudah lah, lebih baik aku beberes untuk pulang." Gumam Adam.
.
."Sebaiknya aku cerita pada Rania tidak ya? Jika aku cerita hanya akan membuatnya kepikiran bagaimana? Kalau aku tidak cerita dan suatu saat dia tau dari orang lain lebih gawat lagi. Hah...cobalah nanti aku cerita pelan-pelan." Ucap Adam sambil mengemudikan mobilnya.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rania, I love You...
Romance[Warning 21+] Rania 25th, dosen muda yang terjebak cinta seorang pria tampan, Adam 29th.