Mohon bantuan LIKE ya pembaca yang bijak.. Selamat membaca
Foto hanya ilustrasi yaa..
.
.
.***
Berita pertunangan Adam akhirnya sampai juga kepada Mila.
"Jadi ini alasan kenapa Mas Adam menolakku. Aku harus menemuinya." Gumam Mila.
Sementara di kantor, Adam nampak serius menatap layar laptopnya hingga kemudian dering ponsel menyadarkannya.
"Hallo adek kecil."
"Ih.. mas ini selalu saja." Gerutu Rania di ujung telepon.
"Iya..iya maaf. Ada apa sayang? Kau kangen ya?" Goda Adam.
"Hadeh ..mulai lagi. Terserah Mas Adam deh, tapi ayo kita makan siang bersama, ada yang ingin aku sampaikan." Ucap Rania.
"Baiklah, mau aku jemput? Kau masih di kampus kan?" Tanya Adam.
"Tidak perlu Mas, masih ada yang harus aku selesaikan, nanti aku ke kantormu saja." Jawab Rania.
"Baiklah... Aku tunggu." Balas Adam.
Rania menutup teleponnya. Adam kembali menatap layar laptopnya, kemudian telepon ruangan berdering, terdengar suaran sekretaris direksi di ujung telepon
"Siang Pak m, ada tamu yang ingin bertemu dengan bapak."
"Siapa dia?" Tanya Adam.
"Namanya Mila."
"Suruh menunggu di ruang tamu direksi saja, sebentar lagi saya keluar." Jelas Adam
"Baik Pak." Jawab sekretaris direksi
Adam menutup teleponnya hingga kemudian pak Salim masuk ke ruangan Adam.
Pak Salim adalah sekretaris pribadi Adam. Beliau yang mengatur dan mengurus seluruh jawdal Adam
"Ada apa Pak Salim?" Tanya Adam.
"Mengingatkan Bapak kalau selepas jam istirahat siang ada rapat dengan penerbit xxx." Jelas pak Salim
"Baiklah... Saya keluar dulu, ada tamu yang sudah menunggu." Jawab Adam kemudian keluar menemui Mila
.
."Mila, apa kabar?" Sapa Adam
"Mas Adam.. aku baik. Mm.... Selamat ya." Ucap Mila
"Untuk apa?" Tanya Adam
"Atas pengangkatan direktur baru dan juga pertunanganmu." Jelas Mila.
"Oh..kau sudah tau." Balas Adam datar.
"Ah...tentu saja. Apakah itu alasan kau menjauh dan menolakku saat itu?" Selidik Mila.
"Tidak juga."
"Apa kau ada waktu untuk makan siang bersamaku sekarang?" Tawar Mila.
"Maaf Mila, aku sudah ada janji." Jelas Adam.
"Ah iya pasti dengan Rania. Kau tau pepatah 'Sebelum janur kuning melengkung, waktu masih milik kita bersama'. Setidaknya aku masih bisa menemuimu kan?" Ungkap Mila.
"Maksudmu?" Selidik Adam.
"Yah... Kau tau lah. Oke kalau begitu PO aku permisi dulu ya."
"Maksudnya apa dia bicara seperti itu?" Gumam Adam dengan curiga sambil menatap kepergian Mila.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rania, I love You...
Romantizm[Warning 21+] Rania 25th, dosen muda yang terjebak cinta seorang pria tampan, Adam 29th.