Seperti kencan

147 9 0
                                    

Happy reading....
.
.
.

***

Bulan depan Rania sudah harus berada di Jepang untuk studi S3 nya, karenanya ia merasa kesempatan bertemu dan bersama Adam semakin singkat saja.
.
.
Rania masih sibuk mengoreksi beberapa tugas milik mahasiswanya.

"Rania, belum pulang juga? Weekend loh." Sapa salah satu rekan dosen nya."

"Eh iya Pak, sebentar lagi saya pulang."

"Baiklah, saya duluan ya."

"Iya Pak"
.
.
.

Sementara di rumah Adam, Luna menghampiri kakaknya yang sedang tidur di kamar.

"Hei... kak.. bangun... tidur terus sih, mentang-mentang tidak ngantor. Weekend loh." Usil Luna dengan menggoyangkan badan kakaknya.

"Apa sih, kau ini mengganggu saja." Keluh Adam.

"Pinjam headphone dong." Ucap Luna.

"Iya ambil saja di meja, terus buruan keluar, jangan ganggu kakak." Keluh Adam lagi.

Luna memeriksa meja kerja kakaknya dan meraih headphone yang ia cari. Namun ia tertarik pada sebuah kotak hitam dengan pita merah.

"Apa ini? Imut sekali." Gumam Luna dengan kemudian membukanya dan membaca kertas yang ada di dalamnya.

"Oh... ini yang pernah kak Adam tanyakan dulu. Jadi namanya Rania ya? Sepertinya ia memang suka pada kak Adam, siapa sih dia." Gumam Luna sambil meletakkan kembali kotak itu.

Tak lama Adam terbangun dan menyahut

"Kenapa masih disini saja sih, jadi hilang kan kantuk kakak." Keluh Adam dengan bangun dan duduk di sisi tempat tidur.

"Tanya dong kak." Ucap Luna.

"Apa..." Balas Adam.

"Rania itu siapa?" Tanya Luna.

Seketika kantuk Adam makin menghilang dan menatap Luna.

"Kenapa kaget begitu? Memangnya dia siapa kak?" Tanya Luna lagi.

"Kau tau dari mana tentang Rania? Dia hanya salah satu penulis buku di penerbitan." Jelas Adam.

"Oh... gitu ya... sepertinya dia menyukai kakak ya. Mumpung malam minggu nih, ajak kencan sana, ganteng-ganteng kok belum punya pacar, kakak itu sudah pantas untuk menikah. Ya sudah aku ke kamar dulu, headphone kupinjam dulu." Jelas Luna

"Hei..apa maksudmu? Kau tau dari mana dia menyukaiku?" Tanya Adam penasaran.

"Tuh kotak hitam." Sahut Luna kemudian keluar kamar meninggalkan Adam.

Adam beranjak dan meraih kotak hitam pemberian Rania waktu itu.

"Rania..apa kabar adik kecil, lama sekali tidak jumpa ya."

Adam berlalu keluar kamar dan menghampiri ibunya yang sedang membaca di ruang tengah.

"Baru bangun Dam?" Tanya Ibu Adam.

"Iya, gara-gara Luna membuat Adam terbangun."

"Kau tidak ada acara? Keluar lah bersenang-senang atau kencan sana." Goda Ibu Adam.

Adam hanya terdiam dan memikirkan kata-kata Luna maupun Ibu nya.

"Kenapa diam saja?" Tanya Ibu Adam lagi.

"Ibu dan Luna ada benarnya juga... oke lah Adam mau persiapan dulu bu, mau keluar mumpung malam minggu." Ucap Adam kembali lagi ke kamarnya sambil meninggalkan kecupan di pipi ibunya, dan ibu Adam pun hanya tersenyum sambil menggeleng.

Rania, I love You...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang