Salah paham....

35 5 0
                                    

Foto hanya ikustrasi ya...
.
.
.

***

Gosip yang Mila sebar semakin menjadi. Mila sengaja membuat berita skandal dengan Adam. Dengan menyewa seseorang untuk mengamati Adam saat Mila sedang mendekatainya, parahnya lagi Mila memintanya untuk difoto dan menyebarkan foto-foto tersebut ke forum kantor bahkan mengirimnya ke email Rania.

Seluruh kantor heboh akan gosip yang Mila sebarkan, mereka merasa tak percaya Adam melakukan hal tersebut. Awalnya Adam belum menyadarinya, hingga suatu saat Adam mendengar sendiri beberapa karyawannya sedang bergosip di sela-sela makan siangnya di kafe kantor.

"Kini gosip apa lagi yang beredar, sampai akhi-akhir ini tatapan orang-orang kantor semakin aneh, mereka seolah menghakimiku." Batin Adam

"Tidak kusangka, ternyata gosip itu benar ya. Pak Adam yang terlihat baik ternyata tega sekali mengkhianati bu Rania. Mentang-mentang tampan seenaknya saja berbuat seperti itu. Baik pak Adam ataupun Mila sama saja, keduanya tidak ada yang benar." Ucap salah satu karyawan kantor.

"Iya benar, harusnya jika memang tidak tulus dengan bu Rania, kenapa tidak dari awal saja dengan Mila, toh jabatan tetap saja didapatkan." Balas yang lainnya.

Adam kaget saat mendengar ucapan tersebut dan bergumam

"Sepertinya ada yang tidak beres, pantas saja akhir-akhir ini mereka nampak tidak suka padaku. Kali ini Mila benar-benar telah kelewatan. Aku harus segera mencari bukti untuk membereskan masalah ini."

Adam memasuki ruang kerjanya dan kaget saat mendapati Mila sudah di dalam kantornya.

"Hah... kau lagi. Apa yang kau lakukan di sini? Pak Salim... pak Salim..." Keluh Adam sambil memanggil pak Salim

"Aku hendak mengajakmu makan siang, ternyata kau sudah pergi duluan." Jawab Mila

"Lalu kenapa kau masih di sini." Tanya Adam mulai kesal pada Mila.

Namun tak ada jawaban dari Mila bahkan Mila semakin mendekati Adam. Adam merasa tidak nyaman

"Hei Mila, kau kenapa? Semakin hari kau semakin lancang saja, seenaknya masuk ruangan orang. Meski kau masuk karena ayahku, kau juga harus menghormatiku di sini." Keluh Adam semakin mundur karena Mila semakin mendekatinya hingga Adam terduduk di meja kerjanya.

Mila sudah menyiapkan rencananya siang itu, dia sudah menyewa orang untuk memotret semua yang ia lakukan pada Adam.

"Kau mau apa, keluar sekarang Mila." Pinta Adam, namun dengan kilat Mila justru mengecup bibir Adam dan memeluk Adam.

"Kau ini apa-apaan Mila." Ucap Adam kesal sambil mendorong tubuh Mila."

"Apa kau tidak bisa menyukaiku sedikit saja?"

"Kau gila Mila. Dari awal aku sudah menjelaskan padamu tentang perasaanku. Kau tau aku sudah bertunangan. Selama ini aku sudah bersabar menghadapi sikapmu, namun kali ini sikapmu sungguh-sungguh keterlaluan dan kelewatan. Sekarang keluarlah mumpung aku masih sabar."

"Aku tidak akan menyerah, lihat saja nanti." Ucap Mila mengancam

"Aku bilang keluar." Ucap Adam dengan berteriak.

Mila keluar dari ruangan Adam, yang kemudian berpapasan dengan pak Salim masuk ke ruangan Adam.

"Maaf pak, ada apa dengan bu Mila? Kenapa di ruangan bapak?"

"Pak Salim kemana saja? Bukannya saya sudah berpesan supaya Mila tidak masuk lagi ke ruangan saya." Keluh Adam.

"Iya pak, maafkan saya, kebetulan sekali tadi saya baru ke belakang." Jelas pak Salim.

Rania, I love You...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang