(akhir musim) GUGUR (yang pilu)

38 4 0
                                    

Mana LIKE nya...?

Foto hanya ilustrasi yaa..
.
.
.

Hampir 2 minggu Adam menemani Rania, meski berat untuk meninggalkan Rania. Kini saatnya Adam harus pulang.

Adam masih menggenggam erat tangan Rania sambil duduk di ruang tunggu keberangkatan bandara. Tak lama panggilan keberangkatan pesawat terdengar, Adam bangkit dari duduknya, sementara Rania merapikan coat Adam.

"Hati-hati ya mas, kabari aku begitu kau sampai. Aku akan merindukanmu." Ucap Rania.

"Iya aku janji, setelah urusan pekerjaan selesai, aku akan kembali menemuimu lagi. Jaga kesehatan sayang.." Balas Adam memeluk istrinya dan meninggalkan kecupan di kening Rania.

"Sebenarnya aku tidak tega meninggalkannya sendirian." Batin Adam

"Iya aku akan baik-baik saja." Balas Rania.

"Sampai jumpa lagi kesayangan ayah, baik-baik ya, jangan membuat repot mama, nanti ayah yang jadi sasaran kemarahan mama." Bisik Adam di perut Rania membuat Rania tersenyum sambil mengelus kepala suaminya.

"Aku pergi dulu sayang." Pamit Adam dengan mendaratkan kecupan singkat di bibir Rania.
.
.

"Pak Adam sudah kembali pulang, saatnya aku mulai waspada lagi. Selama Pak Adam di sini, aku sedikit tenang karena bu Rania aman, meskipun aku sudah merasakan seperti ada seseorang yang mengikuti bu Rania." Batin Bima

***
[Satu minggu kemudian]

Adam menatap ponselnya dengan cemas, karena dari pagi ia tidak bisa menghubungi Rania sama sekali.

Adam menatap ponselnya dengan cemas, karena dari pagi ia tidak bisa menghubungi Rania sama sekali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apakah kau sibuk sampai-sampai tidak menjawab teleponku?" Gumam Adam resah.

Karena terburu-buru, Rania lupa membawa ponselnya ke kampus, alhasil berkali-kali panggilan dari suaminya tidak terjawab. Dan baru malam hari, Adam berhasil menghubungi Rania

"Sayang seharian kau kemana saja? Aku sangat mengkhawatirkanmu." Keluh Adam.

"Maaf mas, tadi pagi buru-buru ke kampus sampai lupa membawa ponsel dan lagi batre drop."

"Jangan buat aku khawatir ya. Bagaimana kabar kesayangan ayah? Sehat kan?" Tanya Adam

"Iya ayah, sehat, aku baik dan tidak merepotkan mama" Balas Rania.

"Gitu dong, jangan membuat mama repot ya karena ayah yang akan kena marah mama." Goda Adam.

"Ada-ada saja mas. Tidak sabar deh ingin segera menggendongnya, kau pasti juga tidak sabar kan sayang?" Ucap Rania

"Tentu saja, pasti akan menggemaskan sekali. Pasti jika cowok dia akan tampan sepertiku. Kalau cewek pastinya juga mirip denganku." Gida Adam.

"Yee, maksa.."

Rania, I love You...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang