Prolog

1.2K 18 1
                                    

Hai...selamat datang di cerita kedua ku... semoga menikmati ya, jangan lupa selalu tinggalkan like dan comment setelah membaca supaya terus semangat untuk update.

Happy reading...!

***

Seorang anak laki-laki berusia sekitar 9th menghampiri seorang balita perempuan yang menangis tersedu karena bola mainannya terlempar ke pantai bahkan semakin ke tengah.

"Kenapa dek? Bolanya hanyut? Ini main punya kakak saja, sudah ya jangan menangis, mana ibu kamu? Yuk kakak antar." Tanya Adam, si anak laki-laki itu.

Si balita pun mengusap air matanya sambil menunjuk orang tuanya yang sedang berteduh.

"Oya nama kamu siapa?" Tanya Adam lagi.

"Ania... telima kasih kakak." jawab Rania si bocah kecil itu hingga kemudian berlari ke arah orang tuanya sambil membawa bola dari Adam.
.
.
.

[20 tahun kemudian]

Rania memperhatikan seorang pria yang tengah fokus menatap rak untuk mencari beberapa DVD.

Rania memperhatikan seorang pria yang tengah fokus menatap rak untuk mencari beberapa DVD

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hmm...seri lanjutannya masih ada yang pinjam, mau pinjam apa coba kalau yang aku suka semuanya kosong." Gumam Adam masih memilih beberapa DVD film drama seri.

Melihat pria itu bingung memilih DVD, Rania pun berinisiatif membantunya memberikan rekomendasi beberapa judul film

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Melihat pria itu bingung memilih DVD, Rania pun berinisiatif membantunya memberikan rekomendasi beberapa judul film.

"Suka drama action? Ada saran nih yang bagus, kebetulan semua DVD nya ready, kau bisa pinjam yang itu." Sahut Rania sambil menunjuk ke salah satu rak DVD.

"Eh.. maaf... iya terima kasih." Jawab Adam dengan kemudian bergumam

"Hhh...siapa? Apa dia mengenalku?"

"Jika mau coba nonton genre thriller atau komedi romantis, aku banyak rekomendasi, karena itu favoritku." Sahut Rania lagi tanpa menatap Adam, hanya memperhatikan barisan-barisan DVD di rak.

"Oh..oke, terima kasih." Balas Adam masih terheran dengan kedatangan Rania yang tiba-tiba.

Rania pun bergegas pergi, hingga Adam kembali menoleh, namun Rania sudah berlalu.

"Kemana gadis itu?" Gumam Adam.
.
.
.

***
Mohon tinggalkan LIKE nya ya, supaya tetap semangat untuk UP. Ditunggu next chapter...

Rania, I love You...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang