Long distance

69 4 0
                                    

Mohon LIKE nya dong....
Foto hanya ilustrasi ya.

.
.
.

***

Adam menghabiskan serealnya kemudian bersiap berangkat menuju bandara. Taksi pesanan mereka telah menunggu di halaman.

Jam menunjukkan pukul 5 pagi, Adam dan Rania telah sampai di bandara. Masih ada setengah jam lagi waktu penerbangan Adam.

"Ah...dinginnya.." celetuk Rania merapatkan duduknya pada Adam kemudian Adam membalas rangkulan pada pundak istrinya

"Mau aku belikan kopi?" Tawar Adam.

"Boleh.." Jawab Rania

Rania memainkan ponselnya dan tak lama Adam menghampirinya dengan membawa 2 cup kopi.

"Huh...lumayan hangat." Sahut Rania lagi.

15 menit berlalu, terdengar suara panggilan untuk penerbangan Adam. Rania beranjak dari duduknya dan menyahut

"Ayo bersiap Mas."

Adam menarik tangan Rania membuat Rania menoleh

"Kenapa? Ayo buruan, nanti kau bisa tertinggal." Sahut Rania lagi disusul Adam ikut beranjak

"Hah... Aku malas sekali untuk pulang. Padahal aku masih ingin menghabiskan sisa musim semi bersama istriku." Jelas Adam sambil merapikan rambut Rania yang sedikit berantankan di kening.

"Bersabarlah sebentar lagi. Kumohon jangan kau pasang wajah lesu seperti itu, aku sendirian di sini pasti akan lebih berat jika kau sedih seperti itu." Jelas Rania dengan membelai pipi suaminya.

Adam pun menarik Rania ke dalam pelukannya sambil berucap

"Ahh... Sayangku, maafkan aku ya.. Baiklah, aku akan selalu semangat. Aku janji akan selalu menghubungimu."

Rania melepaskan pelukannya dan menatap Adam, kemudian Adam mendaratkan kecupan hangat dan singkat pada bibir Rania.

"Hati-hati sayang.." Ucap Rania

"Kau juga jaga diri dan kesehatan ya. Aku akan langsung menghubungimu begitu sampai nanti. Sampai jumpa sayang." Balas Adam perlahan meninggalkan Rania dengan masih melihat ke arah Rania yang tetap berdiri mematung menatap kepergian Adam sambil melambaikan tangannya.

"Hah... Aku sendiri lagi." Gumam Rania berjalan meninggalkan bandara.
.
.

Adam duduk tepat di sisi jendela hingga seorang wanita menghampiri duduk di sebelahnya dan menyapa

"Permisi, bolehkan kita bertukar tempat duduk? Aku ingin sekali berada di sisi jendela."

Adam yang sebenarnya keberatan merasa tidak enak untuk menolaknya.

"Ah... Baiklah..." Sahut Adam

Pesawatpun take off, hingga sudah berada di ketinggan stabil, para penumpang di perbolehkan melepas sabuk.

Adam merasa bosan, dan memeriksa beberapa hasil foto-foto saat liburan singkat kemarin yang sempat menarik perhatian wanita yang ada di sampingnya itu.

"Kau liburan juga ya?" Tanya si Wanita dan Adam hanya tersenyum

Sepertinya wanita itu sedikit tertarik dengan Adam hingga memulai membuka obrolan banyak dengan Adam, namun Adam nampak dingin.

"Sebenarnya aku pergi bersama-sama keluargaku, namun entah kenapa aku bisa duduk terpisah di sini, sementara keluargaku ada di depan." Sahut Wanita itu lagi sambil memperhatikan Adam yang mencoba menyibukkan diri membaca buku.

Rania, I love You...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang