LIKE... Yaa...!
Foto hanya ilustrasi ya..
.
.
."Baru beberapa hari meninggalkan Rania, aku sudah merindukannya saja. Apalagi dengan kondisinya yang baru hamil muda. Tapi mau bagaimana lagi, pekerjaan juga membutuhkanku." Keluh Adam dengan memainkan penanya sampai tidak menyadari Pak Salim masuk ke ruangannya.
"Sudah merindukan bu Rania ya pak?" Ucap Pak Salim
"Eh.. Pak Salim, tau saja." Balas Adam
"Saya memahami apa yang Pak Adam rasakan. Jauh dari istri apalagi bu Rania baru hamil muda, pasti akan sangat berat, khususnya bagi bu Rania."
"Pak Salim benar, semoga dia selalu sehat dan baik-baik saja." Ucap Adam.
"Pastinya Pak. Oya Pak, ini berkas yang bapak butuhkan kemarin."
"Terima kasih Pak Salim."
.
.
.Menjalani hubungan jarak jauh bagi sepasang suami istri memang sangat berat. Ditambah Rania yang baru mengalami awal kehamilan akan merasa lebih berat lagi karena tidak ada suami yang menemani.
Adam membereskan meja kerjanya dan bersiap untuk pulang, namun ponselnya berdering dan menghentikan aktivitasnya.
"Halo sayang..." Sapa Adam
"Halo.. Mas masih di kantor?" Tanya Rania.
"Iya, baru mau pulang. Ada apa sayang?" Tanya Adam.
"Kemarin Mas ingin ikut aku periksa kehamilan kan? Kebetulan sekarang jadwalku periksa." Jelas Rania kemudian memulai VC dengan suaminya
Adam sangat bersemangat menyimak Rania yang menerjemahkan penjelasan dokter mengenai kondisi janinnya. Ya meski belum begitu nampak bentuk bayi, mengingat baru menginjak 3 bulan, tapi saat melihat hasil USG, Adam benar-benar terharu.
"Itu bayi kita sayang?" Tanya Adam
"Iya mas, masih terlalu kecil, belum begitu kelihatan jelas, dokter bilang bulan depan sudah bisa terlihat seperti bayi." Jelas Rania berbinar.
"Ingin sekali bisa menemanimu periksa secara langsung." Ungkap Adam.
"Bulan depan kau bisa menemaniku. Baiklah, nanti kita sambung lagi, aku harus segera mengambil obat." Ucap Rania.
"Baiklah, berhati-hatilah pulangnya." Saran Adam.
"Iya sayang." Ucap Rania dan menutup teleponnya.
Adam merasa menyesal tidak bisa menemani istrinya periksa
"Sayang...maafkan aku. Aku benar-benar suami yang tidak berguna." Keluh Adam kembali merebahkan badannya di sofa
Perasaan rindu semakin dalam setelah mendapat telepon dari Rania, apalagi bisa mengetahui perkembangan kehamilan Rania.
"Lebih baik minggu depan aku kembali menemui Rania."
.
.
.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Rania, I love You...
Romance[Warning 21+] Rania 25th, dosen muda yang terjebak cinta seorang pria tampan, Adam 29th.