6. RUMAH SAKIT

2.7K 268 5
                                    

Hai gue kembali lagi
Sehat sehat gak?
Devano baik kan?
Selamat membaca.
———————————————-

Evelyn mengerjapkan matanya menyesuaikan cahaya keretinanya, lalu membuka matanya perlahan, ia kembali memegang kepalanya dan kakinya yang diperban.

Lalu terbangun dan melihat dimana dia sekarang. Dan siapa yang membawanya. Evelyn meringis dan memegang kepalanya yang berdenyut sakit.

Cklek.

Bunyi pintu terdengar, Evelyn menoleh siapa yang datang.

"Kamu" Lirihnya.

Dia mendekat dan memandang datar sedangkan yang dipandang hanya menunduk takut.

"Udah selesai tidurnya, gak jadi mati?" Ucapnya datar sambil bersandar di tembok rumah sakit.

Evelyn hanya menelan ludahnya kasar, "boleh anterin Eve pulang kak" Tanyanya takut-takut.

Dia hanya memandang dingin kearahnya dan mendekat ia memegang dan mengelus pipi yang terdapat memar di pipi Evelyn lalu mencekramnya kuat.

"Lo bisa sendiri?" Sinisnya lalu tertawa kecil.

Ia kemudian menarik kepala Evelyn mendekat dan mengecup bibirnya. Orang itu tersenyum smirk dan menghempas kasar kepala Evelyn.

"Kkak.." Mata Evelyn berkaca-kaca atas perlakuan orang itu terhadapnya.

"Kkaak... Bisa anter aku pulang?" Tanyanya Lagi, tangan evelyn bertaut resah memandang dia takut.

Dia kembali mendekat dan mengelus kembali pipi evelyn, evelyn mendongak lalu menatap takut dan kemudian mundur kebelakang agar terhindar dari dia.

"Plak!!"

Kepala Evelyn terhempas kesamping akibat tamparan dia. Pipinya kembali memar dan terukir jejak telapak tangan dari orang itu.

"Jangan ngebantah gue!" Desisnya sinis lalu memandang tajam.

Evelyn menatap takut entah keberanian dari mana ia menampar balik dia.

"Plak!!

Kepalanya mundur kebelakang akibat tamparan Evelyn yang keras, bibirnya mungkin robek.

"AKU BENCI, Hhikss..." Teriaknya pilu dan memandang dia sangat tajam.

Evelyn melempar orang itu dengan bantal rumah sakit sampai-sampai dia mundur sedikit kebelakang.

DUGH!

Dia tersenyum smirk dan mengelus kepala evelyn kasar lalu menjambaknya dengan kuat, sedangkan Evelyn sontak mendongak akibat jambakannya ia kemudian memandang marah kearah dia.

"LO UDAH BERANI, HM?" Bisiknya ditelinga Evelyn, Evelyn lagi lahi semakin takut menatap kearah dia. Kemudian orang itu semakin menjambak evelyn.

"LO AMA IBU LO YANG CACAT ITU!!, HARUS MATI!" Serunya tajam dan menatap manik mata evelyn yang berair. Evelyn semakin tersedu-sedu dan menatap tajam kepadanya.

DANDELIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang