40. KECEWA

2.9K 229 32
                                    

Hai Assalamualaikum maaf baru update.
Masalahnya aku ada problem jadi gak update dulu.
Jangan lupa spam next
Happy Reading!
———————————————

Setelah mereka berdua terdiam, Evelyn sontak bangkit dari pangkuan Nathan. Tatapannya kemudian bergulir ke arah daun pintu dan menemukan teman-teman Nathan dan Luna yang menatap datar lalu kemudian mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"Astaga, banyak nyamuk ya?" Luna yang berpura pura lalu menangkup pipinya sendiri seolah kaget.

Matthew menepuk nepuk angin dengan tatapan hebohnya,"Banyak njing, Sini Lex tangkap," Ajaknya yang menarik tangan Alex yang sedari tadi hanya menatap datar ke arah Matthew.

Alex menepuk angin dengan tak bertenaga, lalu menatap datar ke arah Matthew yang masih menepuk nepuk heboh.

Sedangkan Austin dan devano memandang satu sama lain, lalu kembali menatap Evelyn dan Nathan dengan pandangan datarnya lalu kemudian berlalu dari sana.

Luna kemudian menatap kesal dan kemudian datar, ia cengengesan menatap Evelyn dan kemudian berlalu dari sana. Diikuti Matthew dan Alex yang masih menepuk-nepuk angin seolah olah nyamuknya masih ada.

Evelyn yang masih memandang bingung ke arah mereka kemudian mengedikkan bahunya. Pandangannya kemudian menoleh kearah Nathan yang masih memandangnya dengan pandangan sulit diartikan dari tatapannya.

Evelyn kemudian memukul bahu Nathan, seolah menyadarkan Nathan,"Kamu kesurupan?" Tanyanya yang pura pura bingung dan menatap polos ke arah Nathan.

Nathan mengerutkan dahinya tak mengerti,"Siapa yang kesurupan?" Tanyanya bingung.

Evelyn menggaruk kepalanya yang tak gatal, "Eve kira kamu kesurupan hehe," ia cengengesan menatap Nathan dengan ekspresi polosnya.

Nathan hanya merotasikan matanya malas, masa dia dituduh kesurupan sama pacarnya sendiri. Ia kemudian menghela nafasnya pasrah, dituduh mulu dia. Gak papa asalkan pacarnya senang.

Ia kemudian memeluk Evelyn saking gemasnya san kemudian mengecup pipi Evelyn berulang kali.

Cup! Cup! Cup! Cuuup!

Evelyn berusaha mendorong kepala Nathan agar berhenti menciumnya,"Udah ih, Eve belum mandi Nathan," Rajuknya kesal dan memberontak pelan agar lepas dari Nathan.

Nathan berhenti mengecup pipinya meski bibirnya masih ada di pipi Evelyn, "Pantas, Aku cium sesuatu," dengan isengnya ia mengerjai Evelyn.

Evelyn melotot dan sontak menonjok perut Nathan pelan,"Sana jangan dekat-dekat aku," Usirnya tak peduli. Dan kemudian menyentak tangan Nathan yang masih bertengger manis di pinggangnya.

Nathan yang terkekeh gemas, ia kemudian menangkup pipi Evelyn dan menekan sampai-sampai bibir Evelyn menjadi monyong.

Evelyn melotot kesal, lalu menggeplak pipi Nathan dengan keras, "Sana, jangan dekat Eve lagi," Usirnya tak peduli. Dan melangkah masuk ke kamar mandi.

"Sana, kelu—"

Perkataan evelyn sontak terhenti setelah Nathan menarik lengannya dengan kuat. Badan evelyn langsung tertubruk oleh badan tegap Nathan.

DANDELIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang