41. MUSUH

2.6K 220 40
                                    

Hai bagaimana part yang sebelumnya terkamcagiya gak pasti ye kan
Jangan lupa spam next
Happy Reading!
——————————————

BRAK!

Nathan dengan sigap menarik tangan Evelyn dan memeluknya dengan erat. Evelyn yang masih membeku setelah Nathan menarik kuat tangannya.

Ia kemudian menoleh melihat mobil truk itu menabrak pembatas jalan.

"Marahnya di pending dulu."

Evelyn mendengar ucapan Nathan sontak mendongak menatapnya dengan penuh kebingungan.

Nathan sontak melepaskan pelukannya, dan mengenggam tangan mungil Evelyn dengan kuat dan kemudian berlari melintasi jalanan besar. Mumpung sekarang lampu merah, mereka dapat melewati dan berlari dengan cepatnya.

"Musuh gue, incer lo Eve," Gumamnya di sela sela larinya.  Evelyn yang masih berlari, dan menatap nathan penuh kebingungan.

"Mobil truk itu, Musuh gue, Dan dia tau itu lo.." Ucapnya dan tetap berlari sambil mengenggam kuat tangan mungil Evelyn.

Dor!

Bunyi tembakan menggema di jalanan, semua orang sontak menunduk ketakutan dan berteriak ketakutan melihat orang orang berbaju hitam yang berlalu lalang mengejar Nathan dan Evelyn.

Evelyn tersentak kecil mendengar tembakan yang menggema, ia kemudian menoleh kebelakang dan kemudian Netranya membola banyaknya orang-orang berbaju hitam yang membawa beberapa pistol.

Ia kemudian menatap Nathan, "Kamu orang seperti apa Nath?" Batinnya bertanya-tanya. Kemudian kembali menelan ludahnya kasar.

Mereka berdua berbelok di jalan kecil atau di gang sempit sambil bersembunyi, Nathan tidak membawa apa apa atau hanya tangan kosong. Mereka kemudian bersembunyi di gang sempit.

Nathan sontak memeluk pinggang Evelyn dan menyandarkan kepala Evelyn untuk bersembunyi di bahunya.

Mereka berdua masih bersembunyi sambil memeluk satu sama lain, Evelyn yang masih memejamkan matanya kuat kuat dan terus meremat hoodie nathan.

"Jangan takut," Bisiknya di telinga Evelyn untuk menenangkan.

Sedangkan Evelyn yang tidak bisa berbuat apa apa hanya mengangguk kecil tanda merespon.

Mereka berdua mendengar beberapa langkah yang mendekat di tempat mereka. Nathan terus memeluk erat pinggang Evelyn untuk menenangkan. Netranya bergulir menatap beberapa orang berbaju hitam yang terus berlalu lalang kesana kemari.

Mereka semua belum pergi atau masih memantau untuk mencari mereka berdua. Netra nathan kemudian menatap Evelyn. Ia kemudian membelai pipi Evelyn dengan lembut lalu mengecup dahinya lama, "Kamu tunggu disini, biar aku yang lawan mereka." Bisiknya kecil dan kemudian melepaskan pelukannya.

Evelyn sontak mengenggam tangan kekar nathan, dan menatapnya khawatir, Marahnya bisa ia pending dan keselamatan Nathan harus yang utama, Evelyn membelai lembut tangan Nathan dan kembali menatap nathan dengan senyum miliknya, "Hati-hati."

Nathan hanya tersenyum dan kemudian mengangguk. Genggaman mereka terlepas dan nathan kemudian berlalu dari hadapan Evelyn.

Evelyn menatap sendu setelah genggaman mereka terlepas, pandangannya berubah datar, "Nathan gak boleh luka." Lirihnya.

DANDELIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang