29. BERITA MENGEJUTKAN

3K 266 45
                                    

HAI PARA JAMET NANDE NANDE
ASSALAMUALAIKUM KAWANKUH
JANGAN LUPA NAFAS
HAPPY READING!
————————————-

Mobil milik Luna melaju dalam keadaan sedang, sesudah mereka terhenti didepan Alfa disana. Mobil pun melaju dan berhenti tepat didepan apartemen Austin.

"Eve keluar ya," ia menoleh kearah Luna yang memegang kemudi mobilnya.

Luna mengangguk dan tersenyum kecil,"Eh Eve," Luna memegang lengan Evelyn sebelum keluar dari mobilnya.

Evelyn mengerutkan dahi dan menatap bingung kearah Luna.

"Lo keknya kelupaan sesuatu."

Evelyn bingung, ia kembali mengingat-nginget apa maksud Luna, ia kemudian tersentak dan cengengesan menatap Luna,"lupa Lun, maaf." Evelyn mencium pipi Luna sekilas pertanda jika ia setiap kali bertemu Luna berdua harus cium pipi dulu, kata Luna sih.

Luna tersenyum kecil lalu terkekeh, ia lalu mencium balik pipi Eve. Ia kemudian melambaikan tangannya kearah Evelyn,"bye bye girl ku."

Evelyn balas melambaikan tangannya, lalu tertawa,"Bye Bye Too anak pungut ku."

Luna hanya cemberut mendengar kata anak pungut, lalu menyodorkan jari tengah ke arah Evelyn,"Fuck you my bitch."

Evelyn semakin tertawa gelar bitch di sodorkan padanya, ia lalu meng kiss bye Luna, kemudian berjalan meninggalkan mobil Luna yang bersiap meninggalkan kawasan area apartemen Austin.

Langkah evelyn terhenti dan kemudian mendongak menatap devano didepannya, ia mengernyit bingung. Sedangkan devano hanya menatap datar dan kemudian tersenyum menatap dirinya.

Evelyn kemudian melanjutkan jalannya yang tertunda, tapi sebelum itu langkahnya langsung terhenti mendengar gumaman dari devano.

"Mask."

Evelyn sontak berbalik menatap devano yang menatap datar dirinya, ia mengerutkan dahi,"Maksud Dev?" Tanyanya tak mengerti.

Devano bersedekap dada lalu berbisik ke daun telinga evelyn,"Your Mask."

Evelyn kembali menatap datar lalu tersenyum manis ke arah devano. Ia merotasikan matanya malas lalu berbalik arah meninggalkan devano.

Tapi sebelum itu devano menarik lengannya lalu membawanya ke samping apartemen Austin agar tak menimbulkan curiga.

"Maksud Dev apasih," evelyn menyentak tangannya dengan kuat dan menatap devano dengan kesal.

Setelah mereka telah sampai disamping apartemen Austin. Devano menatap datar kearahnya lalu terkekeh kecil,"Sandiwara lo kuat ya."

Evelyn mengernyit bingung lalu mendongak menatap devano,"brengsek." Umpatnya dan menatap devano dengan ekspresi sinisnya.

Devano berjalan mendekat kearah evelyn, langkah evelyn berjalan mundur kebelakang melihat devano yang semakin dekat dengannya.

Evelyn menabrak dinding dan ia tidak bisa lagi mundur kebelakang menjauhi devano.

Devano menyanggah tangannya di dinding, tangan lainnya menganggur memeluk pinggang ramping evelyn dan membisikkan sesuatu.

DANDELIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang