7. FLASHBACK

2.4K 218 2
                                    

Hai sudah siap bahas masa lalu Austin
Pokoknya baca aja udah biar kalian ngerti

"Sekalian jalang tetap jalang".
"Austin Collins".
Selamat membaca
————————————-

Flashback on

10 tahun yang lalu.

MAMA!! MAMA!!

Austin yang masih berumur 7 tahun saat itu, memanggil mamanya, mamanya yang sedang memasak di dapur hanya terkekeh melihat anaknya.

"Ada apa sayang?"

Mama Austin mendekat ke arah anaknya yang sedang menggerutu didepannya.

"Mama, papa dimana?" Tanyanya dengan muka yang cemberut.

Mama Austin yang tersentak lalu tersenyum kecil, "papa kamu lagi kerja nak" Jawabnya sambil mengusap rambut anaknya dengan penuh sayang.

Mama Austin mengecup anaknya dengan sayang, ia sangat menyayangi anak satu satunya ini.

"Tapi aku rindu papa ma" Gerutunya pelan.

Mamanya membawa Austin kedekapannya dan menggendong anaknya dengan sayang. Ia membawa Austin ke meja makan.

"Makan dulu sana, mama masak sop untuk kamu" Ujarnya sambil mengecup anaknya dengan sayang.

Austin tertawa cengengesan dan memeluk mamanya.

"Lapar" Ujarnya dengan tatapan polos miliknya.

Mamanya hanya terkekeh melihat anaknya , ia gemas lalu mencium pipinya sayang.

"Mwaaaahhhhh"

"Lagi mama lagi" Austin hanya cengengesan, lalu menunjuk pipinya.

Mamanya hanya tertawa dan menngecup penuh sayang anaknya. Sedangkan Austin hanya menunjukkan deretan giginya dan menatap mamanya penuh sayang.

"Udah udah mama mau ambilin kamu sop dulu" Ujarnya dan melangkah menuju dapur.

Austin hanya manggut-manggut dan menunggu di meja makan.

——————————-

4 tahun kemudian.

Sekarang Austin sudah remaja, umurnya sudah beranjak 11 tahun.

Austin melangkah masuk kedalam rumahnya, ia meletakkan sepatunya di rak sepatu dan melangkah menuju ke ruang tamu.

Pandangannya melihat mamanya yang sedang berjalan keluar dari kamar papanya. Mata Austin berbinar dan melangkah menuju mamanya.

"MAMA!! MAMA!!"

Mamanya tersentak dan menoleh siapa ternyata anaknya ia mendekat ke arah anaknya.

"Mama aku dapat peringkat satu loh" Ucapnya penuh bangga.

Mamanya yang mendengar itu hanya tersenyum, "pinter anak mama" Lalu memberikan jempol ke arah anaknya.

DANDELIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang