13. SIAPA?

2.3K 211 29
                                    




HAI SAYANG SAYANGKU GUE KEMBALI

UDAH SIAP?

JANGAN LUPA FOLLOW,COMMENT,VOTE GUA YAHH

SELAMAT MEMBACA

-----------------------------

Cahaya Matahari yang sudah menampakkan sinarnya, mata evelyn perlahan terbuka dan ia tadi malam menangis sampai sampai ia tertidur, ia kemudian beranjak dari tidurnya dan kakinya yang sudah menapak lantai yang dingin.

Ssshhh....

Evelyn merintih ketika kulitnya yang terkena pecah beling semalam mengenai lantai dan sakitnya masih terasa. Evelyn menggigit bibirnya dan harus menahan sakit di telapak kakinya.

Evelyn harus berjalan perlahan dan pelan agar tidak terlalu menyakiti di telapak kakinya walaupun ia harus merintih sedikit ketika bekas luka itu mulai membengkak.

jam menunjukkan 7.00 AM dan evelyn sudah bersiap kesekolah, ia lalu bercermin sebentar wajahnya yang putih dan pipinya chubby terdapat memar bekas tamparan luka sobekan di bibirnya dan juga luka goresan di dahinya. ia lalu mengambil bedak putih agar memarnya tak kelihatan walaupun tidak bisa menutupi luka di wajahnya dan juga ia mengoleskan lipbalm di bibirnya yang kering.

langkahnya mulai menuruni tangga walaupun evelyn harus meringis sakit di telapak kakinya. pandangannya,senyuman mirisnya kembali terbit ketika mendengar percakapan bi siti dan mama tirinya. yah bibi siti sudah di pecat ia ketahuan membantu evelyn. netranya mulai berkaca kaca dan mengingat perlakuan baik bibinya.

"Maafin Eve bi" lirihnya dan menghapus air matanya yang perlahan keluar. netranya menangkap orang tuanya dan anya, anaknya mulai perlahan menjauh dari kawasan pekarangan rumahnya dan bersiap mengantar anak mereka ke sekolah.

Evelyn hanya tersenyum miris, ia sudah seperti tidak di anggap oleh mereka. langkahnya mulai berjalan keluar secara perlahan.

"Atau Eve kerja aja ya?" pikirnya dalam hati, evelyn mengetuk ngetuk dagunya dan berusaha berpikir ia akan kerja apa, apalagi dia masih sekolah. ia lalu menganggukkan kepalanya.

"Nanti Eve cari kerja" Ungkapnya dengan semangat lalu tersenyum manis.

Evelyn melangkah keluar pagar rumahnya dan mencari apakah ada angkot yang lewat, pandangannya melihat angkot sekolah yang sudah berhenti di depannya. evelyn langsung naik keatas angkot di dalamnya ada siswa lain di sekolahnya dan juga di sekolah lain. evelyn hanya menunduk dan tak mau menatap mereka.

Angkot mulai berhenti di sekolah evelyn, ia lalu turun dari angkot dan membayar supir angkotnya. langkahnya mulai memasuki sekolahnya, tapi kenapa mereka semua memandang sinis ke arahnya. langkah evelyn berhenti dan membatu mendengar satu kalimat yang terdengar di telinganya.

"Ternyata dia yang di maksud adalah evelyn pernah tidur bersama Austin, pantes disebut jalang, temen tunangannya aja dia rebut"

itulah yang terdengar di telinga. Netranya yang mulai berkaca kaca, lalu melihat kerumunan di tempat mading. Evelyn lalu berlari kearah sana tanpa memperdulikan kakinya yang sakit mungkin darahnya keluar lagi.

Evelyn menerobos dan melihat apa yang ada di mading itu,Fotonya yang di cium oleh Austin saat di rooftop dan ada juga fotonya dengan om om yang sedang beradegan intim. Evelyn menutup mulutnya dengan tangannya sendiri air matanya mulai berjatuhan kenapa mereka mulai menghakiminya tanpa mengetahui kebenarannya.

DANDELIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang