2. SEKOLAH

3.6K 302 21
                                    

Hai guys gue kembali lagi .

Ada saatnya kita bersikap baik baik saja.
"Evelyn Gracia Anatasya"
Selamat membaca.
————————-

Langkah Evelyn kemudian berjalan ke ruang makan, Lalu ia tersenyum tipis dan kemudian duduk disamping Anya.

"Siapa suruh Lo duduk disini?" Anya bertanya dengan muka datarnya. Selera makannya menghilang melihat Anak beban itu disini.

Papanya Adams hanya memandang datar dan kembali melanjutkan makannya. Evelyn lalu terkekeh miris melihat papanya bersikap tak peduli padanya.

"Kamu gak usah makan disini, bikin malu tau nggak!" Sindir Maia dengan muka sinisnya.

"Ta-pi Ma, Eve juga mau makan," Cicitnya yang masih memandangi makanan di meja makan.

"Gak usah," Maia mengusir Evelyn dengan mengibaskan tangannya.

Papanya berhenti mengunyah, "dengar apa yang dikatakan mama tiri kamu,sebaiknya keluar." Sahutnya dengan datar tanpa memperdulikan  perasaan Anak kandungnya sendiri.

Evelyn terkekeh miris mendengar penuturan papanya, ia berdiri dan menatap papanya,
"Tapi Eve anak kandung papa..." Lirihnya getir.

"BRAK!!"

Bunyi gebrakan di ruang makan terdengar, Papanya menggebrak meja lalu mendekat ke arah Evelyn. Pandangan tajamnya menatap Evelyn yang sudah bergetar menahan takut melihat kemarahan papanya yang tak main-main.

"BUGH!!"

Papanya memukul Evelyn sampai Evelyn terhempas jatuh. Lalu menendang kaki Evelyn sampai ia berteriak kesakitan.

"Arrrghhhhh, Papa udah!" Evelyn merintih kesakitan dan berusaha bangkit dari duduknya.

Papanya menunjuk Evelyn "KAMU BUKAN ANAK KANDUNG PAPA!!" Teriaknya penuh penekanan.

"Paa— bibir Evelyn kelu mendengar teriakan papanya, matanya kembali mulai berkaca kaca mendengar bentakan papanya yang membuatnya sakit dan terluka.

"Pa- itu bercanda kan?" Gumamnya terbata memandang papanya dengan air mata yang menggenang.

Papanya menunjuk Evelyn, "Kamu adalah, sudahlah lupakan, sekarang keluar!!" Ia mengusir Evelyn yang masih menunduk menahan tangisnya.

Papanya duduk dikursi ruang makan, "jangan mengganggu saya" Ketusnya tanpa memandang Evelyn yang berjalan terseok karena ulahnya.

Bi siti atau pembantu di keluarga Adams melihat anak majikannya dengan pandangan sedih, ia membuat bekal dengan sembunyi sembunyi agar tak ketahuan oleh tuannya.

Setelah mereka mengakhiri acara makannya dan berlalu dari hadapan ruang makan, Bi siti bergegas untuk keluar rumah, ia kemudian mencari Evelyn. Matanya bergulir lalu menangkap Evelyn yang bersiap menaiki sepedanya.

Ia kemudian berjalan mendekat kearah anak majikannya, "Non!" Panggilnya dengan suara kecil, agar tak terdengar oleh tuannya.

Evelyn yang mendengar bisikan kecil, menoleh kebelakang, matanya menangkap Bi siti yang memandanginya dengan tatapan khawatir.

Ia mendekat ke arah bibinya, "kenapa bi?" Tanyanya.

"Non gak papa? ini bibi bikinin Non Nasi goreng kesukaan Non," Bibi menyerahkan bekal bergambar pororo dan air minum.

DANDELIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang