34. LUNA DAN SOSOK MISTERIUS

2K 184 14
                                    

Hai kalian ngeh sama teorinya? Kalau kalian ngeh otak kalian pada cerdas. Canda
Selamat menebak
Happy Reading!

Jangan lupa spam next kalau pada suka ya.
Saya usahain bakal update lagi.

———————————-

Evelyn tersenyum setelah Luna meninggalkannya di tempat pengunjungan tahanan. Ia kemudian sontak berdiri seolah tidak ada apa apa. Langkahnya kemudian berjalan keluar bersama polisi yang ada didepannya.

Polisi itu menarik lengan dan membuka borgol di tangan Evelyn, ia kemudian mendorong masuk badan Evelyn kedalam ruangan tahanannya.

Sedangkan evelyn hanya tersenyum manis dan membungkuk pertanda hormat kepada pak polisi. Setelah pak polisi mengunci ruangan tahanannya. Mimik evelyn langsung berubah datar, ia kemudian duduk di ranjangnya yang tak ada lembut-lembutnya.

Evelyn mulai memejamkan matanya perlahan, ia butuh ketenangan saat ini, dan ruangan tahanan lumayanlah pikirnya.

————————————

Luna melangkah keluar dan berjalan kaki, ia melihat kemudian naik ke atas taxi setelah ia melihat taxi yang lewat.

"Jalan xxx pak."

Luna memejamkan matanya sesaat, misinya masih banyak ia butuh tenaga saat ini. Jadi yang perlu lakukan adalah istirahat sementara.

Luna mengernyitkan dahinya, ia kembali membuka matanya dan menatap pak sopir taxi itu dengan tatapan waspada nya.

"Kok pake masker sama topi, dan arah jalannya juga berbeda?" Pikirnya curiga.

Luna berpura pura tak tahu apa apa, ia memejamkan kembali matanya, dan mulai mengambil pisau miliknya yang ia simpan didalam bajunya.

"Pak, arah tempat saya bukan disini," kata Luna yang pura pura tidak tahu.

"Benar nak, tempatnya disini." Elaknya. Pak sopir itu berusaha mengelak dan melajukan kembali mobilnya seolah tak terjadi apa-apa.

"Gotcha!"

Luna tersenyum lalu mengubah mimiknya datar, ia kemudian dengan sigap menusuk sopir itu tepat di matanya.

ARGGGHHHHHHHH!!!

Suara teriakan nyaring terdengar di dalam mobil itu, Luna dengan sigap membuka pintu mobilnya dan melompat tiba-tiba. Badannya rasanya mau remuk, ia tepat terjun di aspal dan badannya juga ikut berguling.

Luna segera bangkit, ia sontak menoleh kebelakang dan melihat mobil itu berhenti, pak sopir itu keluar dan mengejar Luna dengan cepat.

"Anjing!"

Luna segera berlari dengan cepat agar penjahat itu tak mengejarnya lagi, tapi disaat iya ingin berbelok masuk ke arah jalan rumah apartemen Austin.

Dor!!

Penjahat itu menembaknya, dan tepat mengenai lengannya, ia hampir oleng dan kemudian berlari dengan cepat mengabaikan lengannya yang mengeluarkan darah dengan deras.

DANDELIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang