#34

467 72 20
                                    

_Beberapa hari setelah penangkapan

Seorang pria berpakaian rapi dengan kacamatanya memasuki kantor polisi membawa map berwarna coklat, ia memasuki kantor kepolisian dengan sedikit tergesa ingin segera memberikan map tersebut kepada kepala kepolisian daerah tersebut.

"Oh, kau sudah kembali? Membawa hasil tes ya?"

Pria berkacamata itu tersenyum tipis menghormati bawahannya yang umurnya lebih tua, "Iya Pak Daichi, apakah pak kepala ada di ruangannya?"

"Ia sedang makan siang, kau bisa menitipkannya padaku"

Pria berkacamata itu sedikit ragu, "Baiklah, jika pak kepala sudah kembali tolong beritahu untuk menemui ku di gedung kejaksaan"

Ia membungkuk memberi hormat lalu kembali menuju mobilnya diluar sana. Daichi menatap kepergiannya, "Kira-kira apa ya hasilnya? Dasar anak-anak sekolah sekarang, mereka pasti sudah tercuci otak karena keseringan main hp.."



















Yuuji berjalan menunduk menuju rumahnya. Langkahnya terhenti saat melihat mobil mewah terparkir di depan rumahnya, ia melirik sekeliling. Seorang pria berkacamata dengan pakaian rapi tengah menunggunya di depan pintu rumahnya, ia juga menatap Yuuji dan tersenyum tipis.

"Siapa kau?"

Yuuji menduga dia pasti salah satu orang dari kepolisian ataupun dari kejaksaan yang ingin menginterogasi nya seperti waktu itu. Yuuji bertanya untuk memastikan dugaannya tersebut.

"Apa kau sudah makan siang nak?"

Yuuji sedikit terkejut, ini tidak biasa. Biasanya orang kiriman mereka pasti akan langsung to the point menyampaikan keperluan mereka lalu pergi.

"Ini pasti modus baru agar aku buka mulut! Huh! Coba saja kalau bisa"

"Aku sibuk, datang saja lain kali"

Yuuji berlalu mengabaikan pria itu. Tangannya dipegang, refleks Yuuji menepisnya kuat dan melayangkan pukulan agar ia menyerah mendekati Yuuji. Namun pukulan itu ditangkap oleh pria berkacamata, ia menahan tinju itu dengan wajah yang tenang.

"Ukh.."

"Kalau belum, mari kita makan bersama. Kau mau kan, nak?"








_Penjara Khusus

Kedua polisi penjaga penjara khusus tengah mengamati penghuni lapas yang dihuni oleh satu orang saja.

"Psst.. kurasa dia harus dipindahkan saja dari ruangan ini gak sih?" (Polisi A)

"Kenapa?" (Polisi B)

"Tingkahnya tidak menyimpang. Lihat, dia malah merasa depresi seorang diri di ruangan ini. Dan ini juga membuatku harus kerja lebih padahal gajinya hanya ditambah sedikit, cih!" (Polisi A)

"Apakah beritanya benar kalau mentalnya tak stabil? Kalau benar, setidaknya beberapa kali dia akan berganti emosi bukan? Ini semenjak ditangkap dan dikurung di sini saja dia terlihat menyesali perbuatannya, kurasa berita itu keliru" (Polisi B)

"Ah! Apa teori itu benar?!" (Polisi A)

"Teori apa yang benar? Yang jelas kalau bicara bikin kesal saja!" (Polisi B)

"Iyaa iya.. jadi, belakangan ini ramai di Tuitter kalau pelaku sebenarnya adalah pelaku yang sama yang beberapa waktu lalu menculik gadis itu. Ada juga yang bilang kalau sanksi mata kasus ini palsu, mereka hanyalah warga yang datang terlambat dan memberikan kesaksian palsu"

"Benarkah? Gilaa..."

Keduanya melirik Sukuna yang terduduk lesu, melihat itu mereka menjadi semakin percaya akan berita dari Tuitter.
















Twin Brother [ Itadori Yuuji × Reader × Sukuna ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang