#24

482 98 8
                                    

Kamu mendorongnya sekuat tenaga, menjaga jarak dengannya. Matamu membulat sempurna, tidak menyangka Sukuna dapat melepas borgol itu.

"Kenapa kau menjauh? Aku tak akan berbuat macam-macam denganmu disini..." Sukuna terkekeh

"Mungkin saja setelah keluar nanti" sambungnya pelan

Sukuna bangkit, berjalan mendekatimu. Kamu menjaga jarak dengannya, merasakan aura berbahaya dari Sukuna.

"Ja-jangan mendekat!! Aku jago Jujutsu! Jadi aku bisa saja membanting dan menyerang mu balik!" Kamu mengepalkan kedua tanganmu, berusaha menggertak walau tau itu mustahil.

Sukuna terkekeh, menutup wajahnya dengan tangan kiri ia terkekeh geli melihat tingkah mu "Haa.. kalau begini aku jadi tak tahan ingin cepat keluar dari sini membawamu"

"Baikla,baiklah~ aku akan memberitahumu rencananya, kemarilah... (name)"

Kamu menelan ludah kasar, menghampirinya dengan hati-hati dan mendekat dengan jarak.

"Geto ingin mempermainkan kita"

Kamu menatapnya bingung, "Dia memberikan kunci borgol lewat pelayannya, apalagi kalau bukan ingin mempermainkan kita?"

"Dia mau melihat hiburan dengan melihatmu yang akan kebingungan memilih keputusan. Tetap setia padanya sampai tua lalu membuangnya begitu saja suatu saat atau menolongku tapi berakhir tragis? Hah! Cecunguk itu memang licik!"

"A-apa kau tahu siapa yang memberikan kunci itu padamu?"

"Pria penghianat yang selalu menempel padanya, cih!" Pria yang dimaksud Sukuna adalah Mojiro

"Geto.. berarti selalu mengawasi ku? Geto yang ramah itu? Tidak mungkin kan? Bagaimana ini?"

"Hei sudah kubilang, dia itu mafia! Dia menjadi mafia saat masih kecil. Sudah pasti prilaku dan mentalnya menyimpang dari anak seumurannya. Dia hanya memasang topeng demi bersosialisasi baik dengan lingkungan. Saat sudah usia matang dia akan menunjukkan isinya dengan terang-terangan"

"Lalu bagaimana? Dia mengawasiku terus..." Ucapmu lirih, rasanya separuh nyawamu ditarik.

"Dengar..."


💢💢💢💢💢💢💢💢💢💢💢💢💢💢💢


Setelah mengetahui bahwa kamu terus diawasi Geto, kamu mulai menghindari kontak dengan dunia luar. Lebih banyak diam, menjadi sangat berubah dalam satu malam. Rasa gelisah dan ketakutan akan kematian yang bisa tiba-tiba saja menimpamu mendominasi hati dan pikiranmu.

Duk

Kamu menunduk meminta maaf pada orang yang kamu tabrak, lalu ingin melanjutkan jalan menuju rumah. Namun lenganmu ditahan, badanmu membalik menatap Gojo yang menghentikan mu.

"Bisa kita bicara ?"

.

.

Gojo melirikmu yang menunduk dan memainkan jari tak nyaman sedari tadi. Gojo sengaja diam, ingin memncingmu berbicara di keheningan ini.

"Anu... Kalau tidak ada..."

"Kau ada masalah dengan Geto?"

Kamu diam, kamu takut saat diawasi mereka juga mengetahui perbincanganmu dengan orang sekitar. Jadi kamu diam tak membalasnya, Gojo menjadi sedikit kesal.

"Sudah kubilang aku akan membantumu! Kenapa kau tak percaya?"

Kamu meliriknya, wajahnya nampak menahan amarah jika dilihat dari samping. Gojo menatapmu, ia melepas kacamata hitamnya. Keningnya mengerut, "Dia tak melecehkan mu kan? Katakan saja padaku! Walau dia temanku tapi kalau berbuat kelewat batas begitu aku tak akan tinggal diam!! Jadi katakanlah"

Twin Brother [ Itadori Yuuji × Reader × Sukuna ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang