#35

422 65 4
                                    

"Saat ini dia sudah membaik, namun tidak dapat bergerak banyak. Saya juga akan menambah dosis untuk ia beristirahat lebih banyak lagi agar cepat pulih. Kalau begitu saya permisi"


Semua atensi langsung mengarah padamu saat pintu ditutup. Orang-orang yang berada di sana menjadi bahagia bercampur haru menatapmu yang membuka mata walau tak sepenuhnya.

"Syukurlah..." Ibumu memelukmu erat, baju mu basah oleh air matanya.

"Ah, karena dokter bilang untuk memberimu istirahat lebih banyak.. kami akan pulang dulu. Cepat sembuh ya (name), nanti kami akan datang lagi" - Nobara

Kamu terlalu lemah, suara tak sempat keluar dari tenggorokan mu. Dengan susah payah kamu mengulas senyum.

"Kami permisi dulu Bu"

"Ya terimakasih sudah menjenguk (name). Hati-hati dijalan ya anak-anak"

Gojo menjadi orang pertama yang keluar ruangan disusul oleh wanita-wanita dan terakhir para anak laki-laki. Kamu menatap Gojo, ini baru pertama kali kamu melihatnya tanpa ekspresi.









Megumi menatap Gojo sedari keluar ruangan mu. Saat di lobi, tingkahnya aneh. Megumi membuntuti Gojo yang mengambil jalan melenceng dari rombongan.

"Kamu mau kemana.. Gojo senpai?"


Gojo berhenti, ia melirik sekilas Megumi ya v berada dibelakang. "Memastikan sesuatu. Kau mau ikut Megumi?"




Megumi dan Gojo turun di halte tujuan. Mereka berjalan beriringan menuju suatu tempat. Mereka berhenti di depan pintu sebuah rumah.

Gojo memencet bel, "Yuuji aku datang membawa oleh-oleh~ ayo kita bicara"

Megumi menatap Gojo, tidak heran karena memang dia berkepribadian seperti itu. Mereka berdiri lama, bel rumah pun sudah berulang kali di pencet bahkan pintu juga di ketuk.

"Apa kau sudah chat Yuuji? Bisa saja dia sedang diluar"

"Aaahh~ aku lupa, karena sangking semangatnya aku melupakan hal penting"

Megumi memejamkan mata menahan amarahnya, "Ck, ceroboh sekali"

Megumi mengeluarkan ponselnya menghubungi Yuuji dengan meneleponnya. Panggilan itu tidak terangkat, Megumi mencobanya kembali. Namun hasilnya sama.

"Dia tidak menjawab, kurasa dia ingin menenangkan diri karena berita belakangan ini" - Megumi

"Tapi dia tidak punya waktu untuk bersantai, sebentar lagi saudaranya akan dijatuhkan hukuman karena korban sudah sadar. Kemana dia?" - Gojo


















.


.

Seorang pelayan perempuan menaruh makanan di salah satu meja restoran sederhana di Tokyo. "Silahkan menikmati tuan-tuan"

"Terimakasih ya"


Yuuji menatap pria kaca mata di depannya, pandangannya tak lepas sedikitpun. Ada hal mencurigakan pada pria di hadapannya.

"Kita makan dulu, mie tidak enak kalau sudah mekar. Nah selamat makan~"

Yuuji tetap di posisinya, ia hanya menatap pria itu. "Kenapa tidak dimakan? Kau tidak suka ramyeon? Kukira semua orang suka"

"Aku tidak bisa makan sebelum kau memberitahuku alasanmu mendatangiku"

Pria itu meletakkan sumpitnya diatas meja. Mengambil sehelai tisu dan membersihkan noda di mulutnya.

Twin Brother [ Itadori Yuuji × Reader × Sukuna ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang