#06

1K 189 14
                                    

Semua pandangan tertuju pada anak yang bermasalah itu, Ryomen Sukuna. Sukuna hanya menatap datar guru BK tersebut.

Guru BK keluar kelas terlebih dahulu disusul Sukuna dibelakangnya. Di ruang BK yang hanya ada mereka berdua. Pintu  dikunci agar obrolan terasa intens. Mereka duduk berhadapan.

"Tidak usah tegang begitu, santai saja. Ini hanya formalitas"

Sukuna terkejut, apa maksudnya ia dipanggil hanya untuk formalitas?

"Ayahmu tadi pagi datang, beliau meminta kami untuk lebih memperhatikanmu. Nah, jika ada keluhan atau masalah kau bisa meminta bantuan ku ya Ryomen Sukuna"

Guru BK itu terlihat seperti penjilat berkelas sekarang. Sukuna yang merasa istimewa semakin merasa seperti penguasa sekolahan.

Senyumnya mengembang, "Baiklah, terimakasih Bu"

"Aku tidak tahu apa yang disogok ayah untuk mengendalikan penjilat-penjilat sekolah ini. Tapi kurasa ini akan sangat berguna untuk rencana ku kedepannya". Sukuna

_Bel Pulang

Kamu dan beberapa murid lain sedang tugas piket. Namun hanya kamu yang melakukan piket. Temanmu yang lain ada yang kabur dan ada yang beralasan ada ulangan di tempat les. Jadi dengan hati menggerutu kamu membersihkan kelas yang sudah kosong ini.

Selesai menyapu, kamu mengambil tas mu. Kamu menatap buku Fisika dan kotak pensil punya Sukuna yang ada diatas meja.

"Apa dia masih lama? Kubereskan saja deh sekalian"

Kamu memasukkan barang-barangnya. Saat menutup resleting tas nya, kamu dikejutkan oleh suara datar nan berat.

"Apa yang kau lakukan?"

Kamu gelagapan, Sukuna persis berada di belakangmu. Jarakmu dengannya hanya tiga cm. Kamu membalikkan badan, posisi kalian terlihat sangat intim yang membuatmu semakin gugup.

"A- anu.. i- itu aku hanya.. hanya.."

Tangan kanan Sukuna beralih diatas meja, badannya condong ke depan. Tatapannya begitu mengintimidasi mu. Kamu pun mencondongkan tubuhmu ke belakang.

"Sejak kapan..."

"Kalian dekat?"

You POV

Siapa yang dia maksud?

"Itadori Yuuji" sambungnya

Jarak sedekat ini aku tidak bisa mengeluarkan suaraku, aku malu entah kenapa. Aku hanya menatapnya penuh harap agar dia melepaskanku. Sungguh ini tidak baik untuk jantung.

"Kau menyukainya bukan?"

Tebakannya sangat tepat. Membuatku mengalihkan pandangan.

Pandanganku tak sengaja melihat Sawa yang berdiri di depan pintu menatap kami. Aku mengirim sinyal permintaan tolong kepadanya. Dia menggeleng di depan pintu membuatku frustasi.

"A- anu.. (kamu)-chan.." akhirnya dia dapat diandalkan

Sukuna berpaling menatap Sawa yang masih di tempat. Pria ini berdecak sebal. Tak lama dia kembali menatapku, aku menundukkan pandangan.

Beberapa detik Sukuna terdiam menatapku kesal. Kemudian ia bangkit mengambil tas nya dan meninggalkan kelas.

Lutut ku sedikit lemas. Aku membuang nafas lega. Sungguh tadi itu tekanan atmosfer sangat kuat, rasanya aku menahan nafas saat dia berada di jarak sedekat itu.

"Kau tidak apa-apa?"

Sawa menghampiriku, aku mengangguk membalasnya.

"Kenapa kau bisa begitu dengannya? Kau membuatnya kesal lagi?"

"Tidak. Tadi itu, hampir saja.."

Aku tidak tahu bagaimana nasibku bila Sawa tidak di sana. Apakah Sukuna akan mengancam ku?

Lalu dengan kekuatannya ia mengancam ku menjadi miliknya? Seperti di novel saja...

Tapi... Dari dekat...

Dia terlihat...

Tampan juga ya. Hehehehe



Author POV

Sawa menampar lengan mu agar sadar dari lamunan mesum mu. Kau meringis kesakitan.

"Kenapa isi otakmu selalu saja mesum (kamu)-chan? Kau membuatku merinding saja"

"A- aku? Memangnya kau tahu apa yang ku pikirkan? Main menuduh orang saja, itu tidak sopan tahu"

"Hei, wajahmu itu menjelaskan semuanya tahu"

Sawa menampar lenganmu kembali tapi kali ini lebih keras.

Kalian pun memutuskan segera pulang sebelum gelap. Arah bus kalian berbeda jadi kamu menunggu lebih lama sedangkan bus ke arah rumah Sawa sudah berangkat.

Kini kamu sendirian di halte, kamu memainkan ponselmu. Berbalas pesan dengan Sawa.

Tanpa kamu sadari ada pria dengan seragam yang sama duduk disamping mu. Dia memperhatikan mu yang tersenyum sambil berbalas pesan dengan Sawa.

"Asyik sekali main ponselnya"

Kamu terkejut, hampir saja ponselmu tergelincir dari genggaman mu.

"Oh? Getou senpai. Kau baru pulang juga?"

Getou menampilkan senyumannya, "Ada kelas tambahan tadi. Oh iya, kudengar ada anak baru ya di kelas mu dan dia masuk club Jujutsu juga?"

"Iya, dia anak laki-laki, namanya- eh? Bus ku sudah datang. Aku duluan ya Getou senpai~"

Kamu melambaikan tangan lalu menaiki bus mu. Kamu melihat Getou yang tersenyum sambil menatap kepergian bus mu.

"Senior itu sangat ramah. Haah~ kuharap pasangan masa depanku sehangat Getou senpai"

"Kalau dipikir-pikir, ini kali pertama kami ngobrol berdua. Dia memang orang yang hangat yaa" -(kamu)




TBC.

Note:

Ekskul Jujutsu disini sama kayak beladiri ya, bukan ilmu kutukan atau apapun yang kayak di anime nya

Ekskul Jujutsu = Jujitsu rl

BTW aku bikin y/n nya emang rada mesum. Sesuai sama mayoritas jjk stand  • 3•

Twin Brother [ Itadori Yuuji × Reader × Sukuna ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang