#00

3.3K 314 61
                                    


Seorang gadis dengan seragam SMA berjalan menuju sekolahnya dengan gembira, pupil matanya melebar saat melihat sekolahnya dari jauh. Ia melewati jalanan yang dihiasi pohon dari bunga sakura di tepi jalan. Sangat indah dengan warna pink nya.

Gadis dengan rambut sebahu berwarna hitam, namanya Yoko (y/n). Anak pertama dari keluarga Yoko, dia memiliki adik perempuan bernama Yoko Jira berbeda sebelas tahun darinya. Mereka tinggal di sebuah apartemen bersama kedua orangtuanya.

"Fyuuh.." gadis itu menghela nafas lega karena sudah masuk kedalam kelasnya, kelas 1C

Kelas sudah ramai dan tempat duduk yang tersisa hanya di bagian pojok kiri. Mau tidak mau dia duduk di situ, tapi bangku di sebelahnya masih kosong.

Bangku ditarik, seorang pria duduk di sebelahnya tanpa memperdulikan (y/n). Ia mengenakan Hoodie berwarna merah yang menutup kepalanya. Tubuhnya lebih tinggi dari gadis ini, ia memainkan ponselnya tanpa menganggap keberadaan teman sebangkunya.

"Hai~?"

Sapa gadis itu gugup, firasatnya mengatakan bahwa teman sebangkunya ini adalah seorang preman. Tapi pikiran itu ia tepis, jangan menilai orang dari luarnya.

Pria itu tidak merespon, ia mengeluarkan earphone lalu mengenakannya.

"Ukh.. apa-apaan dia?" Gumam (y/n)

Guru masuk kelas lalu mengadakan pembentukan organisasi kelas yang berakhir cukup lama. Kemudian kami diberikan selembar surat, itu surat pemilihan ekskul.

Masing-masing murid hanya bisa memilih satu ekskul. Pilihan ekskul nya juga beragam, mulai dari bela diri, olahraga, club untuk mengembangkan akademik dan lainnya.

"Surat itu dikumpulkan besok pagi, pastikan untuk minta tanda tangan wali kalian" ucap guru menutup kelas hari ini

_Istirahat

(Y/n) dan Sawa pergi ke kantin membeli makanan. Sawa adalah teman sekelasnya, mereka baru saja berteman namun sudah begitu akrab.

"Kau tahu anak laki-laki yang duduk denganku?" Tanya (y/n) kesal

"Kenapa?"

"Di hari pertama sekolah seharusnya semua orang berhubungan baik kan? Tapi dia malah bersikap seperti itu. Bikin kesal saja!"

"Bersikap bagaimana maksudmu?" Sawa mulai penasaran

"Aku menyapanya tadi pagi, tapi dia seenaknya memasang earphone dan mengabaikanku cih!"

"Itu... Sangat keterlaluan. Kau duduk dengan orang yang salah (y/n)-chan"

"Iya kan? Huuh.. harusnya aku datang lebih pagi~"

Sawa terkekeh melihat keluhan temannya, "(y/n), apa kau sudah memutuskan ingin masuk club apa?"

(Y/n) berfikir, ia sedikit ragu untuk mengatakannya. Takut terdengar aneh untuk teman yang baru ia kenal, "Eum.. kurasa aku tertarik dengan club Jujutsu. Bagaimana denganmu Sawa-chan?"

"Eh? Aku tertarik dengan club fotografi, tapi aku juga tertarik dengan club voli"

"Pilih fotografi saja, kudengar isinya cowok semua. Hehehe... Kau akan memiliki Harem-mu Sawa-chan" goda (y/n) yang sukses membuat wajah Sawa bersemu merah

Ia memukul lengan temannya yang berfikir kotor itu, "K..kau !! Hentai (y/n)-chan!!"

"Aku hanya bercanda. Pilih apa yang paling membuatmu senang itu yang terpenting"

____________________________
_______________

Esok harinya ~

Ketua kelas mengumpulkan semua surat teman sekelasnya kemudian memberikannya kepada guru.

"Sudah semua pak" ucap ketua kelas

"Baiklah, saya ada urusan mendadak jadi tugas yang ini diletakkan di meja bapak saja di ruang guru"

Guru itu pergi meninggalkan kelas, semua siswa mulai mengerjakan tugasnya. Ada yang mengerjakan berkelompok maupun sendiri.

Sebenarnya saat ini (y/n) ingin ke tempat duduk Sawa. Namun jalan keluarnya tertutup oleh teman sebangkunya, Sukuna.

Laki-laki bertato di wajah dan tangannya. Saat ini posisi Sukuna tengah mengangkat kedua kakinya di atas meja sambil memainkan ponselnya. Benar-benar terlihat seperti preman kelas.

"CK, sialan !!" Umpatnya

(Y/n) tak berani menatap matanya. Karena insiden kemarin. Saat ia bergosip berasama Sawa di perjalanan pulang, lalu tiba-tiba Sukuna muncul di hadapan keduanya, menatap tajam kearah (y/n).

Walaupun bukan Sukuna yang di gosipin, tapi (y/n) merasa Sukuna membencinya lewat tatapan tajam itu.

Kriiingg.... Kriiingg...

You Pov

Bel istirahat berbunyi, sebagian teman sudah keluar kelas. Aku, mematung di tempat aku duduk. Aku tidak bisa beranjak pergi dari tempat ini, karna Sukuna masih dengan posisinya yang menaruh kakinya di atas meja dan bermain ponsel.

Dari bangku depan Sawa menatapku seakan berbicara, "Hei ayo cepat kita ke kantin, aku lapar"

Ku rasa ia juga ketakutan gara-gara kemarin kami kepergok bergosip.

Aku melirik Sukuna,

"Apa pantat nya tidak pegal terus duduk seperti itu selama 30 menit? Akh cepatlah pergi, aku mau kekantin"

Walaupun aku membatin, Sukuna tidak akan pergi dari tempatnya.

Sampai tiba-tiba...

BRAK!!

Pintu belakang di geser kasar, mengagetkan murid yang ada di dalamnya. Menampakkan pria tinggi besar dan orang-orang di belakangnya, sangat banyak.

Jika dilihat lebih teliti, kurasa mereka anak kelas 2. Ada apa ini?

"Oi, siapa disini yang namanya Sukuna?"

Hening

Orang yang dimaksud pun tidak menanggapinya, dia asyik bermain game dalam ponselnya.

Pria dengan rambut jambrik itu menendang meja yang dekat dengan pintu belakang, suasana semakin mencekam. Anak kelas lain juga berkumpul menyaksikan drama yang baru dimulai ini.

"JANGAN SAMPAI AKU MENGULANG!! DIMANA BAJINGAN BAU KENCUR ITU HUUH??!"

Kami anak kelas satu yang baru masuk dua hari tidak dapat menjawab, hanya lirikan sebagai jawabannya.

Preman kelas 2 itu menatap Sukuna emosi. Ia memasukkan kedua tangannya di saku celana, berjalan pelan menuju Sukuna .......dan aku tentunya.

"Hiiii" pekik ku ngeri

Preman itu berada tepat di sampingnya, menatap kesal layar ponsel Sukuna.
"BOCAH!! MAU MATI KAU? HAH??"

Preman itu mengangkat kakinya ingin melayangkan tendangan ke belakang kepala Sukuna, tai.....




TBC

Next yaa~

Twin Brother [ Itadori Yuuji × Reader × Sukuna ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang