#02

1.4K 236 8
                                    


Sinar mentari mulai menyinari dunia, pagi ini begitu cerah. Gadis dengan rambut potongan Bob dengan surai hitam telah siap berangkat ke sekolahnya, Jujutsu Highschool.

Jujutsu Highschool adalah sekolah yang awalnya didirikan hanya untuk siswa yang tertarik mengikuti Jujutsu saja, namun dengan bertambahnya kemajuan teknologi di negara ini, sistem tersebut sudah dihapuskan karena dianggap kuno.

Jujutsu Highschool mulai membuka untuk umum tiga tahun yang lalu, kegiatan club pun bertambah dari yang hanya bela diri Jujutsu menjadi berbagai macam kegiatan club. Bahkan dalam waktu dua tahun, kegiatan club di Jujutsu Highschool sudah meraih prestasi dalam bidangnya masing-masing.

(Y/n) berjalan santai menuju halte, ia sesekali melirik ponselnya. Ada perasaan aneh yang menyuruhnya menyalakan ponsel tersebut lalu melihatnya. Namun ia menunda itu,

Setelah duduk di bangku bus ia mulai mengecek ponselnya yang sedari tadi terasa seperti memanggilnya.

Jemarinya langsung mengecek pesan yang terhapus dari Sawa. Ada perasaan bingung dan khawatir secara bersamaan. Kenapa pesan itu di hapus?

Apa isi dari pesan tersebut?

.
.
.

You Pov

Aku mempercepat langkahku menuju kelas. Kuedarkan pandanganku mencari Sawa, namun sosoknya tak berada di tempat biasanya. Rasa khawatir dan takut datang bersamaan menyelimutiku.

Dari arah belakang seseorang lewat sambil terkekeh, aku menoleh. Sukuna.

Dia terkekeh remeh menatap layar ponselnya. Padahal ia tidak menertawakan ku, tapi kenapa rasanya seperti...

Dia mengejekku?

Mata kami bertemu, ia menunjukkan smirk nya. Aku sedikit tersentak kaget. Dia melangkah menghampiriku, kemudian tepat berada di depanku.

"Fans ku~ kenapa kau kemarin tidak datang? Hm?"

Aku melirik teman sekelasku, mereka menatap kami bingung.

"Kau melihat kemana?"

Sukuna memegang daguku menuntunnya untuk menjalin kontak mata diantara kami. Aku tidak bisa bergerak, entah kenapa.

Sukuna mendekatkan wajahnya berbisik di telinga kananku, "Padahal fans yang satunya datang lho~"

Mataku membulat sempurna.

Apa ini ada kaitannya dengan pesan yang terhapus dan tidak masuknya Sawa?

Apa yang dia lakukan padanya?!!!

Aku melotot kepadanya, tapi... Dia juga membalas pelototanku itu membuatku ciut.

"Hei hei sensei datang.. sensei datang!!"

Aku menuju tempatku, Sukuna menyusul dibelakang. Sialnya kami sebangku!!

Sial apa yang terjadi denganmu Sawa??!

Air mata menggenang di pelupuk mataku, aku menahannya mati-matian agar tidak jatuh di hadapan Sukuna. Tapi dari tadi dia menatapku terus menerus.

"Huuh! "

.
.
.

_Istirahat

Aku tidak nafsu makan, temanku tidak ada kabar. Aku sudah meneleponnya berkali-kali namun tak ada satupun panggilanku yang terhubung dengan ponselnya.

Aku menyilang kan tangan di meja kemudian menaruh kepalaku diatasnya. Aku hanya memandangi langit yang cerah tanpa ada semangat.

Teman macam apa aku ini?

Twin Brother [ Itadori Yuuji × Reader × Sukuna ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang