#03

1.3K 230 6
                                    


Tempat itu dipenuhi oleh kerabat dari mendiang sang kakek yang baru saja menghembuskan nafas terakhirnya.

Beberapa sudah pulang, tinggal tiga orang yang menetap. Mereka menatap cucu dari temannya prihatin

"Kami turut berdukacita atas kepergiannya Yuuji" ucap kakek A

"Apa kau sekolah?" Lanjutnya

Yuuji mengangguk sebagai jawaban, pandangannya menatap lantai pemakaman. Hal itu membuat ketiganya semakin bersimpati kepadanya.

"Tenang saja kek, nek. Aku bisa hidup walau hanya seorang diri kok, jadi jangan terlalu dipikirkan"

Yuuji mengulas senyumnya berusaha tegar. Ketiga kerabat mendiang kakeknya mengerti kemudian meninggalkannya sendiri di ruang pemakaman.

"Kek... Sekarang aku sendiri, bagaimana ya? Rasanya sangat sepi" Yuuji menumpahkan air matanya mengingat hari-hari lalu bersama sang kakek yang merupakan satu-satunya anggota keluarganya.

.

Yuuji kembali ke rumah kakeknya, ia mengemasi barang-barang milik kakeknya sampai ia menemukan buku diary sang kakek. Ia sedikit penasaran, ia membuka lembar pertama buku tersebut, tapi dengan cepat menutupnya kembali.

"Eiitss..... kau sangat tidak sopan Yuuji. Ini rahasia negara, kau tidak boleh membacanya!!"

Ia menaruh buku tersebut kedalam sebuah kotak yang berisi barang peninggalan sang kakek. Selang beberapa detik ia kembali menatap buku diary tersebut.

"Mungkin aku memang cucu yang tidak sopan, maafkan aku kakek. Tapi aku akan membacanya karena sepertinya itu harta yang sangat berharga"

Yuuji kembali mengambil diary tersebut, menyimpannya di laci kamarnya. Ia akan membacanya setelah selesai membereskan barang kakeknya.

.

.

.

Sukuna tersenyum remeh menatap gadis dihadapannya menutup matanya dan sedikit memajukan bibirnya, menggelikan pikir Sukuna.

Tangan kirinya menyentil dahi gadis itu, bunyi yang dihasilkan pun sangat kuat karena ia menyentil dengan perasaan jijik.

BLETAAK

Kepala (y/n) membentur tembok cukup kencang. Ia mengusap belakang kepalanya yang terbentur sambil meringis kesakitan. Tangan satunya mengusap dahinya yang disentil.

"Ukkh.. ittai"

"Ternyata otakmu itu mesum juga ya cebol. Menutup mata sambil memajukan bibir, kau pikir aku akan mencium mu huh??!"

Mata (y/n) membelalak kaget, ia tadi refleks memejamkan mata. Namun ia tidak menyangka bibirnya mengikuti fikiran kotornya. Wajahnya memerah, ia malah dipermalukan oleh Sukuna.

"Eh sensei datang... Sensei datang" ucap teman sekelasnya.

Sukuna menggeser kursinya menjauh dari (y/n).

"Kenapa dia menjaga jarak? Dia pasti menganggapku mesum, sialan aku kenapa melakukan itu sih?!! Kan aku yang malah terlihat aneh, sialan!!" Batinnya

Tling

You Pov

Aku mengecek ponselku, ternyata ada pesan dari Sawa. Dia menyuruhku untuk tidak datang hari ini karena harus istirahat intensif beberapa hari kedepan.

Lalu aku mengecek grup Jujutsu,

Juju Club 😎🤞

Gojo: MINNAAA~
Gojo: PERHATIAN !!!
Gojo: Setelah pulang sekolah kita berkumpul yaa karena akan ada perkenalan dari junior kita kelas 1~

Twin Brother [ Itadori Yuuji × Reader × Sukuna ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang