Nana mematikan ponselnya, lalu bergegas menuju kamar mandi yang ada di kamarnya. Untuk malam ini, dia memutuskan memakai piyama navy karena udara cukup dingin.
Dia menuruni tangga dengan semangat, ingin melihat sekaligus membantu Sena memasak makan malam. Namun bukannya di dapur, Sena justru duduk di sofa dengan beberapa map di meja depannya.
"Mama Sena kok pake setelan kerja lagi, bukan pake piyama?" tanya Nana bingung sembari mendekat.
"Barusan di suruh ke perusahaan, ada klien penting dari luar kota."
"Jadi meeting dadakan?" tanya Nana lagi dan Sena mengangguk. "Terus makan malemnya gimana?"
"Sudah pesen online."
"Lho? Bukan Mama masakin?"
"Kapan saya bilang mau masakin?" tanya Sena balik, sementara Nana semakin bingung.
"Kamu itu sudah dewasa, berhenti bersikap manja dan kekanakan, terutama sama Taeyong. Kakak kamu itu punya masa depan yang harus dia kejar, dia juga sudah punya calon istri dan mereka lebih butuh waktu bersama supaya lebih mengenal satu sama lain, jadi kamu harus sadar akan posisi kamu dan belajar untuk mandiri."
Nana tidak menjawab apa-apa. Bibirnya terkatup rapat dengan pandangan tertuju pada kedua tangannya yang tertaut di atas paha.
"Mama pergi dulu. Lima menit lagi delivery-nya sampe. Jangan lupa kunci semua pintu, Mama pulang besok pagi."
Setelah mengingatkan Nana dan merapikan berkas-berkasnya, Sena pun pergi menuju perusahaan.
Sementara Nana di tempatnya mengusap matanya yang berair seraya menggeleng kecil. "Nggak... Nana gak mau dan gak akan biarin kak Taeyong diambil orang lain."
Gadis mungil itu mencoba menenangkan dirinya sambil menunggu makanannya datang, kemudian barulah dia masuk ke kamar.
Selera makannya sudah hilang, tapi Nana mencoba untuk menghargai makanan dan menghabiskan satu paha ayam goreng saos pedas manis tersebut.
Ia beralih pada kertas merah yang akhir-akhir ini menjadi teman curhatnya dan mulai mencurahkan isi hatinya diiringi lagu dengan melodi lembut dari boy grup kesukaannya, NCT.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brother [✔️]
Ficción histórica🔞 || 3rd pov || semi-baku Ketika kakak dan adik saling memiliki perasaan, apa yang akan terjadi selanjutnya? Berpisah atau terus perjuangkan hingga bertemu dengan titik terang? - 3rd pov, semi baku © Daeguddf 230921 // 250122