Setelah memasuki portal, pandanganku putih untuk beberapa saat kemudian berangsur-angsur normal. Sekarang aku berdiri ditengah hutan, dengan pohon yang rindang disekeliling dan tanah yang basah oleh embun rumput. Disini tidak ada salju sama sekali, mungkin ini sebuah pulau tropis.
Yuri, aku, dan para senior berjalan menyusuri hutan. Udara disini sangat hangat dan sinar mentarinya nyata menghangatkan kulit. Rasanya sejuk dan tenang, untuk saat ini."Allan, ada kemajuan?" tanya senior Oscar.
Senior Allan menggeleng. "Belum ada sama sekali."
Zrrss...
"Hei, kalian dengar itu?"
Kami semua menajamkan indra pendengar masing-masing. Aku tidak tahu apa yang Senior Tobias dengar, itu hanya suara aliran air.
"Apa ada sungai disekitar sini?"
"Lebih baik cari tahu."
Kami berlima mendatangi sumber suara tersebut. Semakin lama suara air nya semakin terdengar jelas tanda kami sudah semakin dekat. Dan yang paling mengejutkan adalah jam tangan senior Allan berbunyi bip bip bip ketika kami mendekati sungai itu.
"Ada golden ticket didekat sungai itu!" seru senior Allan. Kami semakin mempercepat langkah lari kami. Kami harus tiba disana sebelum tim lain tiba. Bagiku, ini adalah keberuntungan karena bisa menemukan golden ticket secepat ini. Sepertinya semuanya akan menjadi lebih mudah.
Zrrss....
Didepan kami ada sungai yang airnya mengalir jernih dari hulu ke hilir. Bebatuan besar timbul diatas permukaan sungai. Airnya sangat jernih sehingga kami bisa melihat dasar sungai. Kami berpencar ke seluruh tepi sungai, mencari bentuk golden ticket itu. Jika memang ada didalam air, bukannya itu basah, ya? Bagaimana cara kami menemukannya?
"Aku melihatnya!" seru Yuri berteriak. Kami segera berlari menghampiri nya dan melihat ada sebuah peti kecil ditengah dasar sungai.
"Apa yang membuatmu yakin itu yang kita cari?"
"Ayolah, mana mungkin tiket seperti itu hanya mengapung diatas air saja? Lagian orang mana sih yang mau meninggalkan peti kecil ditengah sungai?" ucap Yuri. Meski aneh kedengarannya tapi dia masuk akal.
"Arus sungainya cukup deras. Ada yang bisa berenang?"
"Kalo kalian tidak mau, lebih baik untuk kami saja."
Aku kaget saat mendengar suara orang lain, yang bukan anggota tim. Kami menoleh dan melihat lima murid dari Luxeria ada di tepi sungai tak jauh dari kami. Senior Allan langsung menyahut, "Kami tidak bilang kami tidak menginginkan nya."
"Ayolah, tidak perlu sekasar itu." seru salah satu dari mereka. "Bagaimana jika kita bersaing dengan sehat?"
"Yahh ... sebenarnya kami tidak mau cepat lelah diawal ..." Senior Oscar melangkah maju dan meregangkan tulang lehernya. "Tapi jika ini cara kalian ..."
Srrr....
Benalu bermunculan dari tim lawan mengarah ke kami. Senior Oscar langsung membuat barier petir sehingga benalu itu terbakar saat bertabrakan dengan barier nya. Duel pun dimulai.
Masing-masing dari kami melawan anggota Luxeria. Senior Oscar melawan peri tanaman yang menyerang kami sebelumnya, Yuri melawan peri tanah, dan senior Allan menyerang peri gravitasi. Senior Tobias dan aku masuk ke sungai untuk segera mengambil peti tiket yang ada di dasar sungai.
"Mau kemana kalian!!!"
Tiba-tiba ada ombak menghadang kami dan seketika pakaian kami langsung basah. Dua peri Luxeria menertawai kami dengan lantang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kimberly Academy 2 : Lost And Found
FantasíaDianjurkan membaca terlebih dahulu Kimberly Academy pertama. UPDATE based on life's schedule ^^ 🍃🍃🍃 KIMBERLY ACADEMY SERIES : LOST AND FOUND Kimberly berusaha untuk hidup senormal mungkin diantara teman-temannya, sembari menyembunyikan fakta tent...