Ch. 1 - Liburan Pertama

511 43 1
                                    

Setelah lama akhirnya bisa up lagi!!! Anna senang banget 🤧

Udah pada gak sabar, kan? Kuy lanjut baca!!!

🍃🍃🍃

Ada aroma melati yang menyengat di hidung. Kenapa bisa?

Aku merasa sangat kecil dan lemah. Mataku terpejam sangat kuat dan sulit untuk membukanya. Aku merasa disekitarku agak hangat. Apa yang terjadi?

"Dia sudah tidur?".

Aku mendengar suara pria yang sangat lembut dan ramah. Sepertinya dia pria yang baik.

"Jika kau bertanya lagi, kapan dia akan tidur?".

Yang menjawab adalah suara seorang wanita. Suaranya sangat lembut dan merdu. Andaikan dia bernyanyi, dia pasti terdengar indah.

Aku mengerdikkan mata dan kembali terjaga. Yang kulihat adalah rambut panjang yang hampir masuk ke mataku. Kemudian semakin jelas aku bisa melihat rambut ungu dari si wanita ini, meskipun wajahnya agak samar dalam pandanganku. Bayangan wajahnya sangat dekat denganku seperti aku berada dalam pelukannya. Bukan, dia tidak sedang memelukku. Wanita itu menggendongku di lengannya yang hangat. Aku merasa sangat nyaman dan aman didekatnya meski aku merasa kecil dan lemah sekarang. Tanpa sadar aku tersenyum dan dia menyadari nya.

"Tuh, kan. Dia bangun lagi. Ini karena kamu, sih.".

Wanita itu marah pada pria yang bertanya padanya. Kemudian dia tersenyum padaku. Senyumnya tidak terlihat jelas tapi menyiratkan penuh kasih sayang hanya untukku.

"Terkadang aku heran. Kita punya anak perempuan, tapi kenapa tidak ada sehelai rambut pun yang tumbuh di kepalanya?". Wanita itu terkekeh pelan. "Tidurlah, my bald hero. Hehehe.... Mimpikanlah ibumuu...".

🍃🍃🍃

"I, i, ibu...".

Dingin nya udara musim dingin membawaku kembali ke realita. Aku masih terbaring diatas ranjangku, baru bangun dari tidur. Sepertinya aku bermimpi kemarin malam. Itu adalah mimpi yang tidak biasa. Apa yang kurasakan sangat nyata. Kelembutannya, kehangatannya, dan kasih sayang yang aku rasakan dalam mimpi itu seakan itu memang pernah kualami sebelumnya. Aku merindukan mamah di bumi namun aku juga merindukan sosok yang seharusnya bersamaku. Wanita yang bertanggungjawab atas keberadaan ku di dunia ini. Wanita yang melahirkan ku. Ibu kandungku... dimana dia?

🍃🍃🍃

Semua yang kubutuhkan untuk menginap di istana sudah kusiapkan. Walaupun Theo bilang aku tidak perlu membawa apa-apa, tapi aku masih harus membawa inhaler serta jaket musim dingin cadangan. Tubuhku lemah kalo cuaca ekstrem begini. Apalagi sebelumnya aku dibesarkan di Indonesia yang beriklim tropis, tubuhku masih menyesuaikan diri dengan salju dan udara dingin. Dylan dan Dyego akan menjemputku dan kuharap mereka menepati janji mereka atau aku tidak mau pergi ke gerbang istana sendirian. Masa iya aku muncul didepan gerbang istana dan menyapa santai, "Hai, aku Kim, pacarnya Theo. Boleh aku masuk?". Memalukan sekali.

Aku pergi ke dapur untuk sarapan bersama pak Gio. Jika kalian lupa, aku adalah muridnya pak Gio dan dia sudah bertanggungjawab penuh atas semua yang terjadi padaku karena dia waliku di Castadele. Bahkan sebelum aku masuk ke akademi, pak Gio membawaku ke rumahnya ini sekaligus memberiku pelatihan dini tentang kekuatanku. Liburan semester kali ini kami juga berlatih tapi hanya beberapa hari. Aku harus pergi ke istana memenuhi undangan Theo untuk berkunjung dan berlibur dengannya disana. Ehem, maksudku undangan dari nya dan juga janji ku dengan teman-teman.

Aroma soto sudah tercium bahkan sebelum aku singgah di dapur. Aku senang jika aku sudah di rumah pak Gio karena disinilah aku bisa makan makanan Indonesia buatan beliau. Pak Gio paling suka soto medan, sedangkan aku paling suka rendang dan kari. Selera kami memang banting dan berbeda tapi pak Gio juga sering memasak kari untukku apalagi saat musim dingin ini. Makan kari hangat yang baru dimasak rasanya menyenangkan.

Kimberly Academy 2 : Lost And FoundTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang