Kim's pov
Turnamen sementara dihentikan. Panitia sibuk menyiapkan kembali arena dan mengobati semua peserta lomba yang terluka diatas arena, aku salah satunya. Kami dibawa ke rumah sakit khusus VA untuk pengobatan dan pemeriksaan. Aku memiliki riwayat luka terparah diantara pemain lain, tulang lenganku sedikit retak dan banyak meninggalkan memar di punggung dan tangan akibat hantaman kuat. Retak di tulang berhasil disembuhkan dengan sihir penyembuh, tetapi memar yang kumiliki terlalu banyak untuk disembuhkan oleh sihir. Biarpun begitu, lukaku tidak terlalu serius. Aku bahkan sudah bisa keluar dari rumah sakit VA untuk istirahat mandiri di kamar.
"CIIIAAA!!!"
Teriakan Hugo memenuhi sepanjang koridor. Hugo menghampiriku dengan napas tersengal sehabis berlari. Bukan hanya dia, Nick, Jefry, Evelyn, Gavin, dan King juga datang bersama nya. Wajah mereka kelihatan panik dan cemas, aku tahu dalam sekali lihat. Aku hanya tersenyum pada mereka. "Hai."
Mereka melongo menatapku heran, atau mungkin terkejut? Entahlah, aku tidak bisa menyimpulkannya soal itu. Lagipula, aku sendiri masih berusaha menerima kenyataan yang terjadi padaku setelah kecelakaan saat turnamen.
"Kau... baik-baik saja?" Hugo menunjuk kearahku. Aku hanya menganggukinya. "Tanpa luka sedikitpun?"
"Ada tulang lengan yang retak tetapi sudah disembuhkan dengan sihir. Selebihnya adalah luka memar." Seorang dokter keluar setelah aku dan menjawab pertanyaan dari Hugo. Dia adalah dokter perempuan yang baru saja selesai mengobati memarku didalam. "Tidak ada luka serius di organ vital."
"Syukurlah...." Evelyn terdengar sangat lega. Tiba-tiba saja dia memelukku didepan yang lain. "Aku sangat cemas...."
"Aw, aw, aw, Sakiitt." Aku merintih kuat begitu Evelyn menyentuh punggungku.
"Aduh, maaf." refleks Evelyn mundur setelah mendengar rintihanku.
Suasana didepan ruangan jadi canggung. Aku asal mengambil topik untuk menghidupkan kembali suasana diantara kami.
"Ngomong-ngomong, apa turnamen masih dilanjutkan?" tanya ku.
"Kau ini, Cia, isi kepalamu hanya perlombaan! Tidak ada yang lain!" Hugo protes.
"Untuk sementara dihentikan sebelum masuk babak berikutnya. Arena perlu dibersihkan dan dipastikan keamanan nya sebelum turnamen dilanjutkan." King akhirnya yang memberiku jawaban pasti.
"Kim, kamu harus istirahat dari perlombaan. Tidak boleh memaksakan diri." Dokter mengingatkan. "Teman-teman mu memcemaskan mu."
"Oh iyaa..." Nick seakan teringat sesuatu. "Anda siapa? Dokter baru, ya?" Nick menunjuk dokter disampingku.
"Aku Liana dari panitia Xaphione Cup bagian medis." jawab dokter Liana.
"Ooo... orang baru ternyata."
"Ingat ya, Kim." Dokter Liana menyentuh pundakku. "Apapun itu, jangan memaksakan diri jika kamu tidak bisa melakukannya."
"Ah.... iya..."
Lalu dokter Liana pergi.
"Karena Cia baik-baik saja, bagaimana jika kita merayakannya di kantin?" Hugo memberi usul. "Kita makan siang bersama!!"
Hugo memimpin jalan didepan dengan semangat, yang lainnya hanya mengikuti nya. Namun, kulihat Gavin masih berdiri dan tidak mengikuti. Dia malah melihat kearah belakang.
"Gavin, ada apa?"
"Ada yang aneh dengan dokter itu."
Gavin hanya terus menatap dokter Liana yang pergi kearah berlawanan dengan kami. Aku juga melihat beliau pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kimberly Academy 2 : Lost And Found
FantasyDianjurkan membaca terlebih dahulu Kimberly Academy pertama. UPDATE based on life's schedule ^^ 🍃🍃🍃 KIMBERLY ACADEMY SERIES : LOST AND FOUND Kimberly berusaha untuk hidup senormal mungkin diantara teman-temannya, sembari menyembunyikan fakta tent...