"Kau bilang...."
"Kau punya dua elemen, Cia?"
Wajah mereka kelihatan syok begitu aku menguak rahasiaku sendiri. Aku tidak heran dengan reaksi mereka setelah pengakuanku, tetapi aku juga tidak terbiasa dengannya. Gavin hanya menatapku diam. Mereka tidak ada yang menyadari bahwa Gavin tidak terkejut saat kukatakan ini. Sebaliknya, Gavin malah memalingkan wajahnya dariku.
"Apa mungkin elemen satu nya adalah...." Evelyn tidak melanjutkan kata-katanya. Dia ingin memastikan tetapi dia tidak dapat percaya.
"Kita coba saja buka pintu nya dulu. Oke?"
Aku memberikan Orias pada Gavin, dia tidak bicara apapun namun tetap menerimanya. Kemudian aku berjalan mendekati pintu.
Ukiran pintu semakin jelas saat dilihat dari dekat. Mungkin karena sudah malam dan disini penerangannya minim, aku baru sadar sekarang ini adalah pintu yang sama dengan pintu yang kujumpai sewaktu aku mencari Orias di siang hari tadi. Pintu nya sangat artistik karena ukiran nya sangat detail. Ukiran floral di pintu ini sangat indah.
Pintu tepat ada dihadapanku, tapi aku masih tidak tahu bagaimana cara mengalirkan kekuatanku ke pintu ini.
Aku meraba permukaan pintu dan mendapati sebuah ukiran lubang ditengah. Jika dicermati, lubang ini menyatukan uliran yang ada di ukiran pintu atau mungkin lubang ini adalah pusatnya.
Lubang itu kecil, bahkan satu telapak tangan sudah menutupi seluruh permukaan lubang. Aku bisa merasakan ada jejak sihir yang baru. Aku mencoba mengalirkan sihir hitamku perlahan.
Srreeekkk....
Muncul suara gesekan. Aku bisa lihat ada yang mengalir mengikuti bentuk uliran. Gerakannya sangat lambat, apa hanya ini yang kubisa? Lagi-lagi aku payah disaat orang membutuhkanku.
Saat aku fokus pada pintu didepanku, Gavin mulai cemas padaku yang diam menonton dibelakang. Begitu dengan yang lain, hanya saja mereka mencemaskan hal yang berbeda.
"Tidak terjadi apapun." gumam Evelyn. Dia semakin ragu.
Orias menggeram dalam pelukan Gavin dan dia turun lalu lari menjauh dan menabrak kaki Jefry hampir tersandung.
"Kim!!"
Teriakan Gavin menyadarkanku. Aku tidak sadar pintu nya bergetar sangat kuat karena aku kelepasan memakai kekuatanku. Gavin sigap menarikku mundur dan kami berdua tersungkur di lantai, bertepatan dengan bantingan daun pintu yang terbuka lebar dan mendorong kami menjauh.
Gavin dan aku beruntung baik-baik saja. Yang lebih baiknya lagi adalah...
"Pintunya terbuka."
Evelyn meletakkan King yang sudah berapa lama tidak sadarkan diri di lantai. "Apapun yang mereka lakukan didalam, kita harus menghentikan mereka."
Gavin, Evelyn, Nick, Jefry, dan aku berhasil mengakses ruang rahasia ini. Sekilas ruangan ini seperti ruang penyimpanan. Banyak rak berisi buku-buku dan ada juga rak berisi berbagai botol bahan-bahan ramuan.
Kami tidak tahu hendak kemana, tapi Jefry mengambil langkah lebih dulu dan pergi. Kami hanya diam mengikuti karena tidak tahu apa yang sedang terjadi didalam sini.
Didalam ruangan ini juga terdapat bilik-bilik lainnya. Kami lihat ada satu bilik yang cukup terang dan pintunya terbuka. Kami berlima langsung memergoki ruangan itu.
"MENYERAHLAH!!!" Teriakan Gavin langsung membuat mereka sadar dengan kehadiran kami. Ada lima orang bertudung hitam. Melihat orang bertudung lagi secara langsung, ini bukan yang pertama bagiku jadi aku tidak terlalu kaget. Namun Evelyn dan yang lain tetap merasa gugup karena aura sihir yang mereka keluarkan memberi tekanan pada lawan. Semua dari anak VA, kecuali Jefry mungkin. Dia tidak terlihat takut, malah terlihat kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kimberly Academy 2 : Lost And Found
FantasiaDianjurkan membaca terlebih dahulu Kimberly Academy pertama. UPDATE based on life's schedule ^^ 🍃🍃🍃 KIMBERLY ACADEMY SERIES : LOST AND FOUND Kimberly berusaha untuk hidup senormal mungkin diantara teman-temannya, sembari menyembunyikan fakta tent...