Ch. 36.2 - Second Encounter

267 33 0
                                    

Setelah Dylan dan Nao selesai bicara, mereka berjalan kearah kami.

"Halo semuanya, aku Naomi Visser, putri bungsu keluarga Visser. Panggil aja aku Nao atau Nana." sapa Nao senang.

"Hai, aku Yeon Sanha, dari bumi."

"Aku Kim Patricia juga dari bumi."

Nao langsung meraih tanganku dan memberiku tatapan berbinar. "Waahh ... kau benar-benar pacarnya Yang Mulia. Keren banget ..."

"Ah, iya. Kamu juga di pesta dansa kan? Ini pertemuan kedua kita."

"Aku senang bisa kenalan sama kawan Dylan. Jangan segan marahi dia kalo dia usil, ya!" ucap Nao.

"Heh, kau ini pacar atau ibuku, sih?"

"Kenapa? Marah?" balas Nao menatap Dylan. "Ayahmu juga gak tahan sama usil-mu. Kalo kau usil terus nanti gak punya teman."

"Aku kan punya Nana." ucap Dylan dan menarik Nao dariku hingga Nao melepas tanganku. "Jangan sok gak dekat saat aku masih disini."

"Hmph! Sekarang siapa yang lebih tukang nempel?" dengus Nao menyindir.

"Nanti juga kau gak mau aku pergi saat aku harus pulang."

"Itu mah halumu. Aku sudah 14 tahun dan bentar lagi akan masuk akademi!"

"Ahahaha ....." aku tertawa datar. Seketika Dylan dan Nao jadi pasangan tsundere. Mereka benar-benar aneh.

"Tapi baguslah kalian datang di hari ini." ucap Nao setelah melepas Dylan yang terus menempel padanya. "Hari ini kami mau bawa kuda kami jalan-jalan disekitar kaki bukit. Kalian mau ikut?"

"Kuda ... maksudnya berkuda?" tanya Sanha kaget. Nao mengangguk mantap.

"Dyego bisa naik kuda dan pergi berdua dengan Sanha-"

"Kak Sanha. Dia setahun 3 tahun lebih tua darimu." ucap Dyego tak senang.

"Sudahlah, gak papa." bisik Sanha.

"Eh?!! Seriusaann!!!" Nao terdengar kaget. Aku pikir dia tahu Dyego punya pacar yang lebih tua, ternyata Dylan tidak bilang padanya.

Nao lalu menoleh padaku. "Lalu Kim ..."

"Ah, aku mungkin seumuran denganmu." kataku cepat.

"Hah? Bukannya kau seumuran dengan kami, Kim?" Dylan menunjuk dirinya.

"Ehm ... aku juga gak yakin. Sewaktu aku diadopsi, ibuku salah membuat tahun lahir hingga membuatnya setahun lebih cepat dari tahun aku ditemukan. Jadi mungkin Nao dan aku sebaya."

"Ooohhh ...." Semuanya tampak mendengar serius ceritaku, kecuali Nao yang polos menunjukkan kekagetannya mendengar ceritaku.

"Ituu ... kita siap-siap sekarang, ya."

"Ehm ... apa aku bisa dapat penunggang? Aku gak bisa naik kuda sendiri." kataku sambil menahan malu.

"Oh, bisa kok bisa. Kami punya anggota jadi nanti aku bisa bilang ke mereka." jawab Nao. Akhirnya aku bisa bernapas lega.

Kami masuk ke kandang kuda dan berbagai macam kuda sedang bersiap-siap dibantu petugas untuk perjalanan ke bukit. Saat kami masuk, kami mendengar salah satu dari mereka berteriak dan berjalan kesana kemari mencari seseorang.

"Nao! Naaaoooo!! Oi, Naomii!!!! Jangan sembunyi-sembunyi dong!! Kita mau gerak cepat atau kau ditinggal!!!" Suara pemilik teriakan itu entah bagaimana terdengar familiar bagiku. Sementara itu, Nao yang berdiri disamping Dylan mengepal tangannya karena kesal dan malu oleh sikap orang itu.

"Teman-teman, tunggu bentar, ya."

Nao menarik napas dalam dan berjalan lebih dulu. Para petugas yang menyadari kehadiran Nao bergidik kaget. Aku tidak paham apa yang terjadi sampai akhirnya Nao berteriak.

Kimberly Academy 2 : Lost And FoundTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang