Serpihan 3

16.6K 1.1K 45
                                    

Serpihan 3

Dia terlihat tampan di layar kaca. Di dunia nyata, dia hanyalah seorang adik yang butuh pelukan dari keluarganya. -Unknown-

***

Busan - 22.04 KST.

Kereta yang ditumpangi Kai sampai pukul 10 malam. Dirinya langsung mengambil bis terakhir yang ada untuk perjalanan terakhir menuju rumah. Bis itu hanya memakan waktu 5 menit untuk sampai ke daerah rumahnya berada.

Sunyinya sepi membuat Kai merasa lebih nyaman. Malam hari di Busan tak seramai malam hari di Seoul. Perlahan dilepaskannya masker yang menutupi wajahnya untuk sekadar menghirup udara malam kota kelahirannya.

Ia langsung masuk ke salah satu rumah yang diyakini adalah rumah orang tua Kai. Ia berniat langsung masuk ke kamar untuk tidur dan berniat menyapa keluarganya esok pagi. Tetapi itu semua batal ketika Kai menemui kakak keduanya tengah berdiri di depan rumah sambil memeluk Jjangah, salah satu anjing peliharaan miliknya.

"Jongin-ah..." Kakak keduanya refleks melepaskan Jjangah dari pangkuannya dan berlari mendekat melihat adik lelaki satu-satunya.

Ia langsung memeluk Kai, meraba wajahnya untuk melihat apakah benar adiknya kini tengah berada di hadapannya.

"Kenapa kau kurus sekali?" teriaknya histeris melihat mata panda yang bersarang di mata adiknya. "Kau kan bukan anggota girlband yang harus diet untuk mendapatkan tubuh yang bagus."

Kai tersenyum singkat. Kakak keduanya ini memang tahu bagaimana cara mengkhawatirkan adiknya dengan cara yang unik.

Kakaknya langsung bersedekap melihat Kai tersenyum. "Masuklah. Aku tidak akan bertanya kenapa kau pulang ke rumah. Itu tugas kakak tertua untuk menanyakan hal itu."

Kakak kedua Kai langsung berlalu pergi untuk memasukkan Jjangah ke dalam kandang, namun kakaknya sempat berbalik sebentar sebelum benar-benar pergi.

"By the way, selamat datang ke rumah adikku yang paling seksi. Akan ku pastikan kau makan banyak esok pagi."

Kai kembali tersenyum.

***

Seoul - 22.07 KST.

"S...S...Soojung?"

"Geurae... Ini aku Soojung." Krystal mulai melepas masker.

Gadis pemilik kedai di hadapannya masih berdiri mematung. Sedangkan Krystal mulai mengambil salah satu tempat duduk di sana.

"Kenapa kau diam saja." Krystal merengut melihat gadis di haddapannya. "Buatkan aku semangkuk ramen, tolong."

Gadis itu tersadar dari lamunannya dan langsung membuatkan apa yang di pesan Krystal. Tak berapa lama semangkuk ramen, kimchi, lobak, dan sebotol soju sudah tersedia di meja. Krystal langsung menyantap itu semua dengan senang hati.

"Kau akan memakan semua ini?" ucap gadis itu melihat Krystal yang makan dengan lahapnya.

"Kau kan sudah menyediakannya." Jawab Krystal di sela-sela makannya.

"Kau tidak diet?" Krystal menghentikan acara memasukkan ramen ke dalam mulutnya.

"Aku diet." Ucapnya ringan sebelum kembali melahap ramennya. "Tenang saja. Aku bawa obat pencuci perut untuk membuat semua makanan ini dalam perutku."

Gadis itu hanya tersenyum pasrah melihat artis besar yang kini ada di hadapannya terlihat agak menyedihkan.

"Apa kau ke sini karena skandal barumu?"

Krystal beralih meminum sojunya, "Kau tahu juga tentang skandal itu."

"Berita itu muncul di manapun aku mengakses internet. Bagaimana aku tidak tahu?"

Sasaeng Fans [EXO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang