Serpihan 8

10.7K 684 6
                                    

Serpihan 8

Leaders are the ones who keep faith with the past, keep step with the present, and keep the promise to posterity. -Suho-

SM Entertainment - 12.37 KST

Chanyeol mengelus gitar listrik warna merah metaliknya pelan. Bagai anak kesayangan, ia mengelusnya dengan penuh kehati-hatian. Dari arah pintu, Baekhyun datang dengan dua gelas bubble tea. Matanya langsung berubah muak melihat Chanyeol yang terlihat seperti ingin menghabiskan hidupnya dengan sebuah gitar.

"Mau kau elus sampai ratusan kali pun, gitar itu tak akan berubah menjadi gadis cantik."

Chanyeol yang sedang sibuk dengan gitarnya langsung menoleh cepat. Baekhyun menyodorkan bubble tea yang dibawanya pada Chanyeol, lalu mengambil duduk di sebelahnya.

"Membawa gitar mahal itu ke sini, apa kau sedang berniat pamer?" Baekhyun berkata kembali setelah menelan bubble-bubble itu dalam mulutnya. "Jangan lupa jika kau masih berhutang 2 juta won padaku."

Chanyeol meletakkan gitar merah itu ke dalam tempatnya. "Aku tahu." Ia lalu ikut menyeruput bubble tea miliknya. "Aku membawanya karena gitar ini akan kuberikan pada Youngjin hyung."

Buuurrr ! Baekhyun menyemburkan bubble tea yang tengah diseruputnya ke depan mendengar Chanyeol berkata hal seperti itu.

"Yak ! Jorok !" Chanyeol marah saat semburan itu mengenai tubuhnya. Cepat-cepat ia usapkan tangannya yang tersembur ke jacket yang dikenakan Baekhyun. "Kalau mau melakukan itu, harusnya kau bilang dulu. Supaya aku bisa menghindar."

"Kau harus mengepel lantai ini segera. " Chanyeol beranjak sambil membawa gitarnya. Baekhyun yang tersadar bahwa rekannya akan pergi langsung berlari untuk menghalanginya.

"Kenapa?" Chanyeol bertanya malas saat Baekhyun menutupi jalan keluar.

"Kau serius akan memberikan gitar mahal itu pada Youngjin hyung?" Chanyeol mengangguk menjawab.

"Kenapa?" Baekhyun bertanya kembali.

"Karena aku beli dua?" Chanyeol menjawab dengan nada ragu.

"Ya ! Kau gila !" Baekhyun refleks memukul tangan Chanyeol pelan. "Kau membeli gitar-gitar itu dengan harga dua kali lipat karena gitar itu limited edition. Kau tahu? LIMITED EDITION !" Baekhyun berkata dengan nada menggebu-gebu.

"Kau bahkan berhutang padaku 2 juta won untuk biaya tambahan membeli gitar itu. Dan kau bilang akan memberikannya pada Youngjin hyung dengan alasan kau punya 2?"

Tangan kanan Baekhyun terangkat untuk memegang dahi Chanyeol. Sedangkan tangan kirinya memegang dahinya sendiri. "Kau tidak demam kan?"

Chanyeol menepis tangan Baekhyun dari dahinya setelah gitar yang dibawanya ia letakkan di dekat kakinya. "Aku sehat." Jawabnya singkat.

"Masalah hutang 2 juta won-" Chanyeol memegang pundak Baekhyun dan berbisik pelan. "-aku akan melunasinya segera."

"Aku dapat banyak tawaran reality show." Chanyeol berkedip singkat. "Jadi hutangku akan lunas dalam waktu dekat."

Chanyeol mengambil gitarnya kembali dan berjalan santai meninggalkan Baekhyun yang masih bingung dengan jalan pikiran teman sekamarnya itu.

***

Amour Café - 12.40 KST

Wendy menikmati waktu istirahatnya dengan makan siang seorang diri. Itu adalah hal yang biasa ia lakukan semenjak dirinya menjadi trainee di agensi besar SM 2 tahun lalu. Dia tak pernah berniat sedikit pun untuk bersosialisasi dengan trainee lain.

Sasaeng Fans [EXO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang