Sehun Story (bagian 2)

5.6K 394 24
                                    


Sehun menoleh, saat dirasa ada jemari yang menyentuh pundaknya. Ia langsung menghela nafas panjang saat menemukan bahwa Yoora lah yang melakukannya. Ia kembali membuang pandangannya. Ke arah jalanan Jakarta yang cukup lengang.

"Jangan salah paham." Ucap lelaki itu lirih. "Aku punya alasan."

Yoora melempar senyum tipis. Tangannya mengusap kepala Sehun gemas. "Aku tahu..."

"Kau tak mau jadi saudaraku karena-" Pandangan Yoora teralih ke depan. Melihat suasana Jakarta dari atas. "-Via kan?"

"Molla... Aku tidak tahu." Sehun menjawabnya lemah.

Yoora terkikik geli. "Jawabanmu persis seseorang."

Sehun menoleh. Menatap Yoora yang tengah tertawa geli dengan bingung. Tapi, ia ikut tertawa kecil melihatnya.

Yoora kembali mengusap rambutnya gemas. "Lagipula aku hidup dengan baik meski tanpa menjadi Oh Serin. Menjadi Han Yoora adalah hal membahagiakan bagi hidupku."

Gadis itu menoleh ke samping. Memandangi Sehun yang tengah menatap kosong ke depan. "Aigoo..." Yoora menangkup wajah Sehun secara tiba-tiba. Kemudian memainkan pipi tirusnya. "Sejak kapan Via menjadi lebih penting dibanding diriku?"

Lelaki itu tersenyum masam. "Memangnya kau pernah menjadi penting bagi Oh Sehun?" candanya.

"Yak !" Yoora langsung berteriak kesal. Dilepaskannya tangkupan tadi.

Sehun tertawa kecil. Senang bisa bercanda sejenak dengan kakak perempuannya.

Kemudian, suasana menjadi hening seketika. Sehun menunduk. Merasakan angin panas Jakarta menerpa kulitnya. Dan suara bising dari klakson mobil menyapa pendengarannya. "Meski begitu-"

"-aku tetap ingin, noona, Kyungie hyung, dan aku menghabiskan waktu bersama."

***

Rehearsal - Beberapa Jam Sebelum Konser

Sehun berjalan dengan malas menuju panggung setelah salah satu staf memasang seperangkat mikropon kecil pada dirinya. Tangan kirinya sibuk mengusa keringat yang mengucur dengan handuk kecil. Indonesia memang sedikit panas.

Gerakannya tiba-tiba terhenti. Saat matanya menangkap sosok itu. Tengah berbicara dengan riang -entah apa itu- pada Baekhyun.

"Aish... Cacing Alaska satu ini. Selalu saja kecentilan." Ia bergumam sebal.

Ia buang pandangan ke arah lain. Kali ini matanya menangkap sebuah mikropon yang baru saja dipakai Suho untuk menyanyi. Sebuah ide gila muncul begitu saja di otaknya. Senyum misterius tercetak samar di bibirnya.

Dengan cepat, dirinya meraih mikropon tersebut. "A-ah-aaa..." Ia langsung mencoba apakah mic tersebut berfungsi dengan baik. Senyumnya semakin lebar saat suara testing mic-nya terdengar ke seluruh gedung digelarnya konser nanti malam.

"Hey, neo !*" Sehun berteriak keras. Meski tangannya tak menunjuk siapapun. Matanya dengan jelas mengarah ke arah gadis itu. Perhatian semua orang langsung teralih pada bocah itu. Termasuk gadis itu.
(Hey, kau !)

"Ddaegajiyo*-" Dengan lantang ia berbicara dengan bahasa Korea. "-dangsini haneun geotcheoreom ggumin nareul jal moreusilgeongayo?*"
(Sampai kapan...kau akan berpura-pura tidak mengenalku?)

Beberapa staf yang mengerti apa yang tengah dikatakan Sehun, langsung berubah panik. Karena sekarang ini, di gedung tersebut sudah ada beberapa penonton yang diperbolehkan masuk lebih awal karena ia merupakan penonton VVIP.

Semuanya takut apa yang dikatakan Sehun dimengerti oleh mereka. Dan akan berpotensi menjadi skandal nantinya.

Namun... Sehun seakan tidak peduli.

Sasaeng Fans [EXO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang