Serpihan 26 (a)

6.5K 479 25
                                    

Serpihan 26 (a)

You came to me with the wind like the swaying flowers. You knocked on my heart. And then, you hurt my heart. -Kai-

***

(EXO - Hurt. English Cover by Margot D.R)

You're everywhere, you're scent remains here.
I can feel you there, you devil of my dreams.

Busan - 21.30 KST

Kai kembali melemparkan batu yang ada di genggamannya ke laut yang membentang luas di depannya. Sambil menghirup udara malam, ia mencoba menenangkan pikiran atas apa yang terjadi akhir-akhir ini.

Ia terdiam saat batu-batu yang akan dilemparkannya sudah habis. Kai pun terdiam. Matanya dengan kosong memandangi pantulan cahaya bulan yang terefleksi pada permukaan laut. Dan akhirnya... sekelabatan bayangan malam itu kembali muncul.

Kai mengacak rambutnya frustasi. Ia langsung tiduran di atas dermaga yang ia duduki tadi. Memandang bulan malam dengan kosong. "Dapatkah aku melepasnya?" Tanyanya lebih kepada dirinya sendiri. Lirih, dalam dan penuh luka.

-Flashback on-

Hari saat pembuatan Video Klip. Sejam setelah Tao diketemukan. Beberapa menit setelah foto kencan Sehun Krystal beredar di internet.

Memories of you explode like fireworks in my heart
Then fade out

Kai berjalan menuju rumahnya. Setelah pencarian panjang menemukan Tao, ditambah pemberitahuan pahit yang Kai dapatkan. Ia rasa dirinya tak akan sanggup jika harus tidur di hotel berkumpul bersama mereka. Mungkin pelukan singkat dari sang kakak dapat meringankan sedikit beban tak kasat mata itu.

Langkahnya yang pelan terhenti akibat dihadang seseorang. Tanpa mendongak pun, Kai tahu betul aroma ini. Meski wajahnya tertutup oleh masker tebal sekalipun.

Gadis itu melepas masker dan juga topi yang menyamarkan wajahnya saat Kai tak merespon apapun. "Hai, Jonginnie..." saapanya pelan.

Kai memandangnya datar. Tak ada niatan sedikitpun untuk melihat wajah gadis ini sekarang. Terlalu banyak masalah yang ia hadapi hari ini.

"Apa yang kau lakukan di sini?" Dan hanya sebuah kalimat ketus bermakna pengusiran yang dapat Kai ucapkan padanya.

(Can't you see?)
Your absence melts my heart and I
(Shout it out)
I fear I might turn into ash and never see lights

Gadis itu terdiam mendapati jawaban darinya. Dan seperti sudah terbiasa, ia kembali memperbaiki ekspresinya untuk memasang senyum. "Aku... Aku baru saja menyelesaikan syuting di daerah sekitar sini. Dan aku datang untuk mampir."

Sempat terasa sedikit nyeri di hati tatkala kata-katanya itu menyakitinya. Namun, tak ada pilihan lain selain membuatnya menjauh. Karena jika tidak, Kai lah yang akan jatuh semakin dalam. Menanggung rasa sakit itu sendiri.

"Lalu... Pulanglah kalau begitu." Katanya final. Ia pun berlalu pergi. Jika ia tetap menetap di sana lebih lama lagi dan memandang mata indah itu, mungkin ia akan berubah pikiran.

In the dark blue dawn all I can hear is your voice that's like an echo
Oh No..

"Kajima..." Gadis itu berteriak saat melihat Kai pergi dari hadapannya. "Jeball..."

Dan pada akhirnya, Kai tetap saja kalah dalam pertempuran ini. Langkahnya terhenti hanya mendengar kata permohonan darinya. Dan yang lebih bodohnya lagi, ia berbalik untuk memandang mata itu kembali.

Sasaeng Fans [EXO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang