Serpihan 19
Mungkin semuanya akan berkata untuk menjauhimu. Karena kau adalah hal yang berbahaya bagiku. Tapi bagaimana aku bisa menjauh jika hati ini sudah terikat sejak awal? -D.O-
EXO's Dorm - 16.15 KST
Sehun menutup kembali kulkas tersebut setelah mengambil beberapa kotak makanan yang akan ia hangatkan isinya. Setelah pintu kulkas tertutup, Sehun menyadari sesuatu kejanggalan di sana. Ada sebuah memo kecil yang tertempel di pintu kulkas.
Oppa... Terimakasih atas beberapa hari ini yang telah kau habiskan bersamaku. Aku pamit. Aku akan pergi tepat pukul 5 sore nanti. Sampai berjumpa lagi lain waktu, oppa. -Via-
Dengan gerakan cepat, Sehun meletakkan asal kotak-kotak makanan yang tadi ia pegang. Dirinya lalu berlari pergi dari sana. Terus berlari hingga keluar dari dorm tanpa persiapan apapun. Mengacuhkan rasa lapar yang tadi ada.
Gadis menyebalkan. Apa maksudnya pergi dengan hanya pamit dari selembar kertas memo? Apakah seorang Sehun pantas diperlakukan seperti ini?
Sehun terus saja berlari keluar tanpa menghiraukan Tao yang marah saat ia menabraknya. Ia mulai tak fokus. Ia bahkan lupa untuk sekedar memakai jaket terlebih dahulu demi melindunginya dari dinginnya udara.
"Sehunnie... kau mau kemana?" Sebuah teriakan yang Sehun kenali sebagai suara Seunghwan membuat Sehun menghentikan langkahnya sejenak. Ia melotot kaget melihat sosok yang tadi tengah berada di pikirannya kini tengah berdiri tak jauh darinya, di sebelah Seunghwan dan juga Yoora.
Kenapa gadis itu ada di sini? Bukankah dia mengatakan akan pulang ke Indonesia?
"Apa kau mau berolahraga? Setidaknya pakailah jaket supaya tidak masuk angin." Yoora pun menambahi ketika melihat Sehun hanya mengenakan kaus tipis di cuaca sedingin ini.
"Kau..." Sehun mulai angkat bicara, mengacuhkan segala pertanyaan yang dilontarkan oleh pasangan pengantin baru. "Bukankah kau bilang akan pulang sore ini?" tangan Sehun terangkat untuk menunjuk Via yang tengah memegang sebuah kardus yang entah apa isinya. Apa mereka mau pindah rumah?
"Darimana oppa tahu jika aku berencana pulang hari ini?"
Sehun mengernyit dalam mengetahui respon Via yang seperti tak pernah menuliskan memo tadi. Ia lalu tersadar, jika hal yang sulit bagi Via untuk bisa masuk ke dorm nya dan menyematkan memo padanya. Sehun lalu melirik tajam ke arah Seunghwan yang tengah menahan tawa. Sepertinya Sehun tahu siapa yang tengah mengerjainya dengan menyematkan memo atas nama Via.
Ia lalu beralih memandang Via yang kini tengah sibuk mengangkat beberapa kardus dari dalam mobil menuju ke dalam rumah besar yang letaknya bersebelahan dengan dorm EXO. "Apa kalian akan pindah ke sini?" tanya Sehun heran, karena setahunya, rumah tersebut baru saja ditinggalkan oleh penghuninya.
"Tentu saja. Seunghwan yang meminta untuk pindah kesini agar lebih gampang untuk mengurusi kalian." Yoora menyahut singkat sambil terus sibuk mengangkati barang-barangnya.
"Kapan kau akan pulang ke negaramu?" Sehun beralih bertanya pada Via.
Via sempat menoleh sebentar sebelum akhirnya menjawab. "Sebenarnya aku ingin pulang sekarang. Tapi... aku mengurunkan niatku." Gadis itu tersenyum aneh pada Sehun.
"Wae?"
"Karena aku punya alasan untuk tinggal." Sebuah kedipan singkat Via layangkan pada Sehun.
***
18.44 KST
Meimei memantapkan hatinya sebelum memencet bel yang ada di dekat gerbang rumah tersebut. Baekhyun yang berdiri tak jauh darinya, terus saja memandanginya tanpa henti. Lelaki itu memintanya untuk datang ke rumah Taeyeon dan menjelaskan bahwa dirinya dan Baekhyun hanya sebatas teman lama. Tak ada hubungan lain yang spesial.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sasaeng Fans [EXO]
FanfictionAda dua sisi berbeda dari sang oppa. Sisi yang ada di depan layar kaca. Dan, Sisi yang ada di belakang layar kaca. Sasaeng fans, tahu semua sisi itu. *** "I'm Miranda Savia. Not Miranda Kerr. But, i'm sexier than your miranda, Oppa." Dan Sehun hanya...