Angelina Shopie Joozher

79 23 8
                                    

Pukul 05.40+

Asrama 24

Zweitson dan Fiki memasuki ruang makan dengan ugal-ugalan, tarik-menarik dan tertawa cekikikan. Mereka baru saja melakukan balapan kecil mereka untuk siapa yang sampai terlebih dahulu masuk ke ruangan itu. Ruangan itu masih sepi, hanya ada para petugas boga dan mereka berdualah yang ada ruangan itu. Disusul Farhan dan empat pengurus asrama yaitu Aulion dan tiga di antaranya Egi, Ryan dan Nando. Ryan menegur Fiki dan Zweitson agar tidak berbuat kegaduhan.

Sekitar hampir satu menit kemudian, penghuni asrama dua empat yang lain berdatangan. Gilang tampak berada paling belakang memasuki ruangan itu, ia terlihat berbeda dengan memakai kaos oblong polos berwarna hitam yang sedikit ketat tanpa memakai jas almamater yang biasanya sudah ia kenakan di Pagi hari pada hari-hari aktif.

Fajri adalah yang pertama mengambil jatah sarapan dalam rombongan susulan tadi, dan ia pun meletakkan piringnya di atas meja makan, tetapi ia tak terlebih dahulu menyantap makanannya, ia menunggui sesuatu. Manik matanya melirik Gilang yang sedang berada pada baris antrean dan sesekali bersenda gurau dengan Fenly dan Ricky. Fajri, diam-diam mencari cara agar Gilang bisa duduk di dekatnya. Dan, Fajripun mengambil sepotong kudapan basah di piring kecil yang letaknya paling bisa ia gapai, ia lalu menaruh kudapan yang basah itu di kursi kosong sebelahnya, agar siapapun enggan duduk di situ.

Ricky, yang sudah mengambil sarapannya dan hendak duduk di dekat Fajri, pun, tidak jadi duduk di situ, "Onde mande... ngapain kuenya diletakkin di situ, ya ampun...!" protes Ricky, ia sendiri tidak tahu siapa yang ia tuduh. Lantas ia pun melangkah berlalu.

Fajri tertawa kecil dengan reaksi Ricky. Shandy yang berada di sebelah lain kursi tersebut menggeleng-gelenngkan kepala seraya tersenyum. Tak lama, Ricky mendapat kursi lain, disusul Fenly yang mau duduk di kursi sebelah Ricky, tetapi ia bingung, 'bagaimana dengan Gilang?' . Sedang Gilang, yang paling akhir mengambil jatah sarapannya, tak mengetahui semua itu. Kebetulan ia berjalan menuju ke sisi deretan yang ada Fajri. Saat Gilang melintas di dekatnya, Fajri meraih tangan Gilang dan meminta Gilang duduk di kursi sebelahnya, kursi itu sudah ia bersihkan dari bekas kudapan tadi menggunakan tisu yang tersedia di meja makan, ia membersihkannya sampai noda itu benar-benar hilang. Fajri menahan agar tidak tersenyum, biar siapapun tak mencurigai, termasuk Gilang. Gilang tak tahu apa-apa, ia pun duduk begitu saja, tak ingin membuang-buang waktu. Gilang menoleh sejenak ke arah Fajri dan memberikan senyuman. Fajri tak habis pikir, bagaimana bisa senyuman itu begitu manis dan seksi secara bersamaan.

"Oh, iya, belum ambil air," keluh Gilang.

Gilang memang terbiasa minum terlebih dahulu sebelum makan. Saat Gilang hendak mengambil sebuah gelas yang tersedia di tengah meja, Fajri dengan sigap menahan Gilang dan menyerahkan gelas berisi air minum miliknya ke Gilang, agar Gilang segera meminumnya. Dengan segera, Fajri mengambil gelas yang baru dan mengisinya dengan air dari teko kaca di tengah meja. Hampir semua yang ada situ, memasang muka terheran-heran pada Fajri, terlebih Gilang sendiri, sedang Fenly yang duduk di ujung meja makan bagian tepi, menatap Fajri sinis dan menganggapnya modus. Saat Fajri selesai mengambil minuman baru untuknya, Gilang mengusak puncak kepala anak itu, gemas. Oh... andai saja Gilang tahu, bahwa usakan itu membuat Fajri kegirangan di hatinya.

*****

Kawasan Masyarakat Sipil

Adli berhasil melarikan diri dari laboratorium kesehatan. Seharusnya, saat ia dinyatakan sembuh dari peristirahatannya, ia dibawa ke ranah hukum universitas dan bisa juga berlanjut ke kepolisian daerah, karena pelanggaran yang telah diperbuatnya sudah masuk dalam kategori berbahaya. Adli memiliki aliansi yang sama-sama menyimpan persenjataan ilegal, dan diyakini, bukan sekedar sebagai pemberontak organisasi keamanan di Universitas Pemoeda 97, tetapi juga sebagai pemberontak institusi Pemoeda 97 secara menyeluruh.

Guardian in My RoomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang