07

250 26 0
                                    

°•It' My Mine•°°•Sanzu Haruchiyo•°•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°•It' My Mine•°
°•Sanzu Haruchiyo•°
•••




Kediaman Akashi
---

Disebuah kamar yg masih berantakan, senju masih sibuk mencari suatu barang dari tadi. Dimulai dari meja belajar sampai bawah kasurpun dia cari tapi tak kunjung ketemu.

Senju mengeceknya beberapa kali untuk memastikan, tapi tetap saja tak ketemu. Senju berjalan keluar kamar menuju ruang tamu mencari kakaknya sanzu. Tak ada diruang tamu, senju sudah muak dia mulai mencari² nya namun tetap tak ada.

"HEY KAKAK, KAU DIMANA?" teriak senju dari tuang tamu.

Ceklek!

"Ada apa kau ribut² siang bolong begini?" jawab sanzu yg baru masuk ruangan.

"Kau dari mana saja? Aku mencarimu dari tadi juga?!" senju mendengus kesal sembari menyilangkan kedua tangannya didepan dada.

"Dari rumah....teman...mu" sanzu menggaruk tengkuknya yg tak gatal.

"Hah?" jelas senju merasa heran dengan gelagat kakaknya itu.

"Aku hanya memintanya untuk menyembunyikan tentang kejadian semalam, itu saja!" ucapnya tergesa².

"Memang apa hubungannya?"

"Dia menyaksikanku membunuh seseorang kemarin malam!"

"APA?!"

"Sekarang kau ada apa mencariku?" tanya sanzu mengalihkan pembicaraan.

"Apa kau melihat buku milikku?"

Sanzu membuka jaketnya dan mengeluarkan sebuah buku yg dari tadi dicari oleh senju. Senju langsung mengambil buku itu dari tangan sanzu dan membukanya untuk memeriksa supaya bukunya tak rusak.

"Kenapa buku ini ada padamu?" tanya senju ketus.

"Tidak! Tadi hanya untuk sebuah alasan namun gagal"

Senju tak memperdulikan dengan apa yg sanzu katakan dan langsung pergi menuju kamarnya. Senju memasukan buku yg ia pegang kedalam tas. Setelah itu dia langsung berbaring diatas kasur.

Sanzu berjalan menuju meja makan untuk mengambil minum lalu duduk diatas sofa sambil menonton televisi.

"Menarik juga...?!" ucap sanzu dengan senyuman yg sedikit menyeramkan.

Tiba² sanzu berdiri lalu berjalan menuju kamarnya untuk membawa sesuatu dari lacinya setelah itu beranjak pergi menuju rumah (name).











Kediaman Hanagaki
---

Terdengar suara ketukan pintu dari depan. (Name) yg sedang memasak langsung mematikan kompor lalu membuka pintu.

Ceklek!


"Kau lagi?"

"Ya ini aku...boleh aku masuk?"

"Iya masuklah"

(Name) membawanya masuk lalu mempersilahkan untuk duduk. (Name) meminta sanzu untuk menunggu sebentar karena akan menyelesaikan pekerjaannya terlebih dahulu didapur.

Bagi sanzu saat inilah waktu yg tepat untuk melakukan tujuannya yg sudah diniatkan dari rumahnya. Sanzu berjalan menuju setiap ruangan untuk memasang barang yg ia bawa disetiap sudut ruangan.

Tapi saat akan memasuki suatu ruangan kenop pintu itu berputar. Sanzu terkejut dan langsung bersembunyi. Ternyata orang yg keluar itu adalah takemichi. Sanzu menghela nafas lega karena tak ketahuan. Ia tak jadi memasuki kamar milik takemichi melainkan kekamar yg ada disebelahnya. Lebih tepatnya milik (name).

"Baiklah sudah selesai" sanzu bergegas keluar kamar dan menutup pintu dengan rapat seperti semula. Setelah itu dia kembali kelantai bawah lalu duduk seperti tak terjadi apapun.

(Name) yg baru selesai melakukan pekrjaannya pun menghampiri sanzu sembari membawa secangkir teh dan disodorkan kepada sanzu.

"Silahkan diminum"

Sanzu pun mengambil cangkir berisi teh tersebut dan meminumnya dengan santai.

"Teh buatanmu?"

"Ah iya, buatanku. Tidak enak ya?"

"Ini enak kok. Bahkan lebih enak dari pada nark*ba yg aku telan" ujar sanzu tanpa ragu.

"...hah apa nark*......ba?" (name) terkejut dengan apa yg sanzu katakan. Ia tak menyangka, selain membunuh ternyata lelaki itu juga pengkonsumsi nark*ba.

"Kau tak memberitahukan hal itu kepada siapapun kan?" sanzu memastikan.

"Hah... Ah iya tidak kok. Jadi benar kau seorang pembunuh?"

"Ya.. Lebih tepatnya aku seorang Psychopath yg kejam"

(Name) tersentak, ia merasa takut akan diri sanzu sekarang. Dalam fikiran (name) selalu terlintas kata² kata kalau lelaki itu sedang berusaha mengancamnya.

Saat (name) dan sanzu sedang mengobrol, takemichi datang dari arah belakang dan menghampiri (name).

"Kakak aku akan pergi menemani hina dirumahnya"

"Iya, hati². Jangan lupa itu anak orang jangan kau apa²kan, ok?"

"Iya. Lagi pula aku ini apa? Sampai kakak memperingatiku untuk itu?!"

"..." (name) hanya menjawabnya dengan lirikkan tajam.

"Kak ngomong² dia siapa? Pacarmu?" bisik takemichi ketelinga (name).

Wajah (name) memerah, "heh.. Tidak bukan! Sudah sana pergi, hush!"

"Ngusir nih?"

"Iya... Udah sana!"

Takemichi pun meninggalkan kakaknya bersama seorang laki² yg tak ia kenal.

Tak berselang lama, sanzu berpamitan pulang kepada (name) sambil memberikan senyuman menipu khasnya.

Setelah sanzu pulang, (name) langsung pergi kedapur untuk memakan makanan yg ia masak tadi, memang khusus untuknya sendiri sih. Setelah itu (name) pergi kekamar mandi untuk membersihkan diri.

"Kenapa seperti ada yg aneh ya... Ah entahlah" (name) pun mulai membuka pakaiannya dan mandi.

(Name) seperti merasakan ada yg aneh disana namun ia hiraukan. Setelah selesai (name) mengganti bajunya lalu pergi kehalaman belakang untuk menyiram tanaman.

Tanpa (name) ketahui, tapi (name) juga seperti merasakan ada yg memperhatikannya sedari tadi.







END
————•••————

It's My Mine || Sanzu HaruchiyoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang