25

142 19 0
                                    

°•It's My Mine•°°•Sanzu Haruchiyo•°•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°•It's My Mine•°
°•Sanzu Haruchiyo•°
•••




Hari semakin sore menunjukkan pukul 18.00, matahari pun semakin tenggelam dan sebentar lagi perannya akan digantikan oleh bulan dimalam hari.

(Name) sedang menggeliat lalu beranjak duduk disamping tempat tidurnya. Dia mengucek matanya lalu pergi kekamar mandi untuk membasuh muka.

(Name) berjalan menuju dapur lalu mengambil segelas air dan meneguknya hingga habis. "Hah.. Lumayan lah, rasa bosanku ini sedikit menghilang. Memang benar, tidurlah solusi yg tepat" ucap (name) lalu beranjak pergi menuju ruang tengah.

(Name) pun duduk disofa lalu menyalakan tv. "Apa takemichi sudah pergi?" tanya (name) sambil memindahkan beberapa siaran tv.

(Name) melihat kearah samping tv dan terdapat sebuah kunci cadangan yg ditinggalkan takemichi tadi. "Ternyata sudah" ucap (name) lalu kembali menonton tv.

--at another pleace

Saat ini sedang ada sebuah perkumpulan disebuah apart khusus para kriminal bonten. Para member sekaligus pemimpin mereka pun hadir disana.

"Hey ko! Bagaimana penjualan organ yg kemarin kita hasil kan?" tanya ran kpda koko yg sedang menatap layar laptop nya.

"Lumayan. Dan ini juga menjadi harga tertinggi tahun ini" jawab koko tanpa mengalihkan pandangannya dari layar.

"Eh zu, ngomong² gimana masalah orang yg nembak cewek lo tuh?" tanya rindou.

"Udah beres lah. Udah gw cabik² juga tuh orang terus organnya juga udah gw jual" jawab sanzu.

"Wih, berarti lo yg nambahin penjualannya?" tanya koko yg akhirnya melepas pandangan dari layar laptop.

"Iya lah. Secara gw kan orang terhebat disini" jawab sanzu bangga.

"Udah lah. Gimana kalo kita rayain aja malam ini?" tawar ran.

"Nah ide bagus tuh. Boss gimana, mau ikut?" tanya koko sambil menatap pemimpinnya yg bernama mikey itu.

"Gak!" jawab mikey datar lalu beranjak pergi meninggalkan member lain.

"Ah yaudah lah kita doang" ucap sanzu pasrah.

"Yaudah mana? Bawa dulu sono!?" pinta ran dan rindou bersamaan.

"Ya sabar!" jawab sanzu lalu beranjak pergi untuk membawa beberapa alkohol dan juga sabu.

Malam itu pesta dimulai bagi para member bonten yg sedang merayakan keberhasilan penjualan organ yg mereka dapat.

Para member bonten semua mabuk, terkecuali mikey sendiri. Yg lainnya memang sudah terbiasa dengan sikap mikey yg kurang menyenangkan itu, tapi mereka juga tak pernah menghianatinya.

--somewhere else finished

Malam telah menunjukkan pukul 20.25. Saat ini diruang tengah yg begitu sepi dan hanya diisi oleh suara tv yg juga tak terlalu kencang itu, (name) masih terbangun.

Dia belum terlalu ingin tidur saat ini, karena sekarang (name) sedang menonton film kesukannya, yaitu horror.

Dan kebosanan nya pun perlahan mulai hilang dengan sempurna dari pikiran (name). Dia saat ini seperti sedang dihibur oleh film kesukaan nya, walau itu film horror.

"Hoam... Kok ngantuk lagi sih?" tanya (name) sambil menguap.

"Yah terpaksa deh, harus tidur lagi" lanjutnya lalu mematikan tv.

Tapi saat hendak ingin pergi kekamar, terdengar suara ketukan pintu membuat (name) terkejut dan langsung menghampiri pintu.

"Eh, kunci" ucap (name) mengingat lalu mengambil kunci yg tergeletak disamping tv.

(Name) membuka kunci lalu membuka pintu. Terdapat seorang kurir membawa sekantung dorayaki ditangannya. "Dengan (name)?" tanya kurir tersebut.

"I-iya, saya sendiri? Ada apa?" tanya (name) sopan.

"Ah ini ada kiriman dari nona bernama senju" jawab kurir sambil menyodorkan kantung berisi dorayaki kpda (name).

"Oh begitu. Baiklah terima kasih" jawab (name) lalu mengambil kantung tersebut.

(Name) pun kembali menutup pintu lalu menyimpan dorayaki kiriman senju dimeja. "Kenapa senju memberiku ini?" tanya (name).

Warning 18+

Tapi tetiba terdengar kembali sebuah ketukan pintu membuat (name) harus membuakanya lagi. Tapi saat dibuka, terdapat sanzu yg sedang berdiri dengan keadaan mabuk berat.

"Sa-sanzu?" panggil (name) terkejut.

Sanzu tak menjawab panggilan dari (name). Tubuhnya malah sempoyongan bagaikan perahu yg terombang ambing dilautan lepas.

"Kau kenapa?" tanya (name) lalu memegang pipi sanzu dengan tangannya yg hangat.

Sanzu pun menjatuhkan kepalanya dibahu (name) karena lemas. "Kau... Ma-buk ya?" tanya (name) memastikan karena sudah mencium bau alkohol dari tubuh sanzu.

Tapi sanzu tiba² menarik (name) kepelukannya hingga membuat (name) terkejut. "...!?"

Lalu sanzu memperhatikan (name) dari atas hingga bawah. Melihat wanita yg memakai baju yg sedikit terbuka itu membuat pikiran sanzu terganggu.

"Kau kenapa melihatku seper- hmph!" perkataan (name) terpotong oleh sanzu yg menciumnya secara tiba² dan kasar.

Disana (name) sedikit meronta² tapi tangannya langsung ditahan oleh sanzu dengan keras. Lalu sanzu pun melepas ciumannya. ".....cantik dan manis" ucap sanzu.

"Sa-sanzu, bagaimana kalau kita-hmph!?" lagi lagi sanzu memotong perkataan (name) dengan ciumannya yg kasar itu.

(Name) semakin meronta² agar bisa lepas dari pelukan dan ciuman sanzu. Tapi tiba² sanzu mendorong (name) masuk lalu menutup pintu.

(Name) semakin tak bisa diam dengan perlakuan sanzu. Dia hendak meminta bantuan, tapi sayang saat ini dirumah hanya ada (name) dan sanzu sendiri.

Sanzu melepas ciumannya lalu mulai menciumi leher dan telinga (name) hingga membuat pipi (name) memerah dan hampir mendesah.

"Do it to me, baby..." ucap sanzu sedikit menggoda dan berbisik ditelinga (name).

Tangan sanzu pun mulai bergerak menuju pintu lalu menguncinya. Kacau, sanzu malah menggendong (name) dan membawanya kekamar.

'Apa yg terjadi pada sanzu?' tanya batin (name) takut sekaligus khawatir.












END
————•••————

It's My Mine || Sanzu HaruchiyoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang