Entah seorang lelaki bernama sanzu yg sedang terobsesi terhadap wanita bernama (name) atau (name) sendirilah yg mulai benar² mencintai lelaki kriminal itu.
Tak ada kehidupan yg selalu damai sepanjang saat. Sama seperti kehidupan yg (name) jalani be...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
°•It's My Mine•° °•Sanzu Haruchiyo•° •••
(Name) berjalan menuju sebuah toko dimalam hari. Ia membeli beberapa kebutuhan sekolahnya. Dimulai dari alat lukis, buku dan juga bolpoin.
Setelah selesai berbelanja (name) pun pulang. Ditengah perjalanan dia melihat seseorang dari sebrang yg tidak lain adalah sanzu. Dia sedang menyenderkan badannya ke pembatas jalan dan tangannya dimasukkan kedalam saku celananya.
(Name) saat melihat sanzu merasa takut dan mulai mempercepat langkahnya. (Name) tak ingin berurusan lagi dengannya.
"Hey kau!" panggil sanzu kpda (name).
(Name) tersentak dan seketika berhenti. (Name) bergemetar ketakutan dan keringat dingin ditubuhnya.
"Y-ya?" jawab (name) terbata² karena takut kpda sanzu.
Sanzu menghampiri (name) dan menatapnya. (Name) semakin ketakutan karena sekarang yg ada dihadapannya adalah seorang pembunuh.
"Aku akan mengantarmu pulang" ucap sanzu.
"Eh... Ya?" (name) tersenyum palsu untuk menyembunyikan ketakutannya.
Tanpa basa basi sanzu langsung menarik tangan (name) lalu memasukkannya kedalam kantung baju milik sanzu. Lalu menyeretnya untuk berjalan.
"Disini banyak orang yg berbahaya kau tau?" ujar sanzu sambil menggenggam tangan (name) didalam saku.
"Ya... Tapi kau juga orang yg berbahaya" gumam (name) dengan wajah yg memerah tapi dengan perasaan yg tercampur aduk.
"Hm? Kau bilang apa?" tanya sanzu.
"Ah ti-tidak kok....eh.. Apa boleh tolong lepaskan tanganku?"
"Tidak, cuaca sekarang ini sedang dingin jadi tetaplah seperti ini!" jawab sanzu sambil menggulirkan matanya dan melihat kearah (name).
(Name) menundukkan kepalanya karena tersipu malu. Setelah itu (name) mulai mencoba bercakap² dengan sanzu secara perlahan untuk menghilangkan suasana hening dan canggung itu.
Mereka pun sampai didepan pekarangan rumah (name). Sanzu masih belum melepas genggamannya dari tangan milik (name).
"Apa bisa kau melepaskan tanganku?" tanya (name) kepada sanzu.
"Hm~" sanzu hanya berdehem tapi tidak melepaskan tangannya.
(Name) melihat kearah sanzu yg juga sedang melihat kearahnya. Sanzu terus memperhatikan wajah (name) dan membuat (name) menjadi malu.
