27

143 20 0
                                    

°•It's My Mine•°°•Sanzu Haruchiyo•°•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°•It's My Mine•°
°•Sanzu Haruchiyo•°
•••











"(Name)-chan, apa kau benar² akan masuk kuliah besok?" tanya hina.

(Name) yg sedang membuat sebuah sketsa dengan lihainya pun menoleh kearah hina. "Tentu" jawab (name) singkat lalu kembali meneruskan sketsa nya.

"Apa pacarmu itu tidak akan marah? Siapa namanya?" tanya hina.

"Sanzu, dia tidak akan marah kok" jawab (name).

"Yah terserah deh" balas hina pasrah.

Kini dua sejoli itu tengah duduk dikursi pekarangan rumah (name) yg cukup luas sambil melihat bunga² yg baru saja bermekaran.

Hingga waktu pun menunjukan pukul 15.00 sore. "(Name), aku pulang dulu ya" ucap hina.

"Iya baiklah. Hati² dijalan hina" jawab (name) lalu melambaikan tangan.

Tetiba sebuah pesawat kertas mendarat dibuku sketch nya. (Name) pun mengambilnya lalu melihat kearah datangnya pesawat kertas itu.

Dilihat takemichi yg masih memegang pesawat kertas kedua ditangannya dari jendela dan bersiap untuk diterbangkan lagi kpda (name).
"Kenapa?" tanya (name).

"Tidak. Hanya iseng" jawab takemichi polos.

"Ishh dasar" balas (name) lalu menggulirkan bola matanya malas.

"Kak, apa aku boleh pergi sebentar?" tanya takemichi.

"Kemana?"

"Jalan doang" jawab takemichi lalu pergi keluar untuk menghampiri (name).

Takemichi pun berdiri dihadapan (name) sambil menggaruk tengkuknya yg tak gatal. "Hm?" tanya (name) dengan sebuah deheman.

"Boleh gak?" bujuk takemichi.

"Serah ah! Tapi jan lupa, bawain kakak makanan pas pulang, ok?" jawab (name).

"Ok deh" jawab takemichi lalu beranjak pergi meninggalkan (name).

Setelah dilihat takemichi yg mulai menghilang dari pandangan, (name) pun masuk kedalam rumah dan berjalan menuju kamarnya.

Saat didalam, (name) mengambil sebuah tas yg biasa dia pakai kekampus lalu dimasukannya buku sketch dan alat gambar lainnya kedalam tas.

It's My Mine || Sanzu HaruchiyoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang