°•It's My Mine•°
°•Sanzu Haruchiyo•°
•••Ketiga gadis sedang memasak untuk makan siang didapur. Terlihat hina yg sedang memasak kare dan senju sedang memotong wortel untuk soup buatannya. Sedangkan (name), dia malah dilarang untuk membantu yg lainnya. Dia hanya diizinkan untuk menyiapkan piring dan alat makan lainnya saja.
Tentu hal itu membuat (name) cemberut dan kesal. Bukannya rasa bosan yg (name) pendam hilang, malah semakin bertambah saja.
Sampai berselang beberapa waktu, mereka pun selesai memasak lalu menata nya dengan rapih. Tapi disana terasa aura aneh yg dipancarkan oleh (name).
Raut wajahnya menunjukkan akan meluapkan rasa kebosanannya dengan suatu hal yg orang lain benci.
"Aku akan panggilkan yg lain dulu" ucap hina kpda senju.
"Iya" jawab senju singkat sambil merapihkan bajunya yg sedikit kotor.
Hina pun pergi memanggil kedua umat yg sedang asyik menonton tv diruang tengah sambil tertawa terbahak².
Sedangkan senju, dia duduk disamping (name) lalu menatapnya. "(Name), lo-" ucapan senju terpotong saat melihat raut wajah (name) yg seperti kurang puas.
"L-lo kenapa?" tanya senju.
"Gak" jawab (name) singkat tanpa mengalihkan pandangannya dari piring kosong disebrangnya.
Senju tak bisa berkata apapun lagi melihat raut wajah (name) itu. Dia hanya bisa diam menunggu hina dan yg lainnya datang.
Ketiga orang yg ditunggu² pun datang lalu duduk dikursi mereka masing². Senju dan hina disamping (name), lalu sanzu disebrang dan takemichi disampingnya.
Hening. Tak ada percakapan diantara mereka semua. Karena mereka kadang² selalu merasa aura aneh yg terpancar dari raut wajah (name).
Hingga takemichi pun menatap (name) yg sedang memakan makanannya dipiring. "Kau kenapa kak?" tanya takemichi.
(Name) hanya menggelengkan kepalanya sambil tetap menatap makanan yg ada dihadapannya lalu memakannya tanpa berucap.
Semua yg ada didekat (name) hanya bisa saling menatap lalu mengangkat bahu karena tak tau apa yg terjadi dengan (name) saat ini.
Sampai saat makan siang pun selesai. (Name) yg duluan selesai pun pergi keruang tengah lalu duduk sambil memeluk lututnya setelah itu menyalakan tv.
"Dia kenapa sih? Sejak tadi kek gitu?!" tanya senju pelan kearah hina tapi pandangannya lurus kpda (name) yg sedang duduk disofa.
"Gak tau. Apa dirumah sakit (name) pernah mengatakan sesuatu padamu?" jawab hina sembari bertanya.
"Dirumah sakit sih, dia cuma bilang bosen. Gitu doang kok" jawab senju.
Hina tertegun dan langsung menatap wajah senju. "Bosan?" jelas hina bertanya kembali untuk memastikan apa yg senju katakan barusan.
"Iya. Kenapa ema-"
"Oh tidak.." potong hina sambil mengusap wajahnya lalu menunduk.
"Kenapa?" tanya senju.
"Hufth... Jika dia bosan dan rasa bosannya itu tak bisa dimengerti oleh orang lain dan semakin lama rasa bosannya itu akan semakin menumpuk, dan ya..." jawab hina lalu menjeda perkataannya.
"Dan?"
"Yah... Seperti itulah" jawab hina lalu beranjak pergi meninggalkan senju dan menghampiri (name) disofa.
Hina yg sudah lama menjadi sahabat nya tentu mengerti bagaimana sikap (name) jika merasa sedih, senang dan kesalnya. Bahkan rasa bosan yg (name) rasakan pun hina mengerti dan dia juga pernah menjadi korban kebosanan (name).
"(Name)" panggil hina lembut sambil duduk disamping (name).
"Hm?" jawab (name) dengan sebuah deheman.
"Mau jalan?" tanya hina mengajak.
"Tidak perlu" jawab (name) dingin membuat hina semakin takut rasa bosan (name) tak hilang dan raut wajahnya seperti orang yg sedang tersiksa saja.
"Kau pasti bos-"
"Maaf ganggu, tapi gw harus pergi dulu. Ada urusan" potong sanzu tiba² dari belakang.
Hina pun menoleh lalu diikuti oleh lirikan bosan khas (name) saat ini. "Iya" jawab (name) datar lalu beranjak pergi menuju kamarnya.
"Dia kenapa sih? Aneh"
"Ah.. Dia hanya merasa bosan" jawab hina pelan dan gugup.
Sanzu hanya menatap tubuh (name) yg semakin menjauh dan hilang saat masuk kedalam kamarnya lalu menutup pintu.
"Oh. Yaudah, gw pergi" jawab sanzu lalu pergi.
Hina menatap sanzu sekilas lalu menatap tv. "Aneh. (name) kan pacarnya, kenapa dia malah datar² aja ngomongnya?!" tanya hina heran.
"Eh lo!" panggil senju.
"Hinata!" jawab hina tegas tanpa mengalihkan pandangannya dari tv.
"Ah ya itu. Gw mau pulang, makasih makanannya" ucap senju.
"Iya, sama²" jawab hina.
Senju pun pergi. Saat ini dirumah hanya ada hina, (name) dan juga takemichi. Tapi sekarang hina tak bisa memikirkan solusi untuk menghilangkan rasa bosan sahabatnya itu.
Dia hanya memutar siaran tv karena sekarang hina pun seperti tertular rasa bosan yg (name) rasakan tadi.
Lalu dia memutuskan untuk pulang tak lupa dia memberitahu takemichi terlebih dahulu. "Takemichi-kun, aku akan pulang" ucap hina.
"Biar aku antar" jawab takemichi.
"Tak perlu, aku bisa sendiri" balas hina.
"Tidak apa. Lagi pula aku juga akan pergi kerumah chifuyu dan menginap disana" jawab takemichi lalu menghampiri hina.
"Eh? Lalu bagaimana dengan (name)?" tanya hina.
"Entahlah? Bahkan dia sendiri yg memintaku untuk menginap disana" jawab takemichi. "Cara memberitahu nya saja harus memberi sebuah pesan terlebih dahulu kpdaku, padahal kan dia sedang dikamar" lanjut takemichi.
Hina semakin tertegun mendengar apa yg takemichi katakan. Perkiraannya benar, rasa bosan (name) saat ini tak bisa dihilangkan dengan mudah."Jadi pulangnya?" tanya takemichi membuat hina terkejut lalu menatapnya.
"Ah iya" jawab hina.
Mereka berdua pun berjalan keluar tak lupa mengunci pintu agar tak ada orang asing masuk sembarangan, apalagi dirumah hanya ada (name) seorang diri. Tapi tak lupa takemichi meninggalkan kunci cadangan didekat tv.
END
————•••————
KAMU SEDANG MEMBACA
It's My Mine || Sanzu Haruchiyo
FantasyEntah seorang lelaki bernama sanzu yg sedang terobsesi terhadap wanita bernama (name) atau (name) sendirilah yg mulai benar² mencintai lelaki kriminal itu. Tak ada kehidupan yg selalu damai sepanjang saat. Sama seperti kehidupan yg (name) jalani be...