#35 Renjun x Chaeyeon

86 16 0
                                    

Missing Her

_______

"Shua bakal balik lagi, Huang. Dia ke sana juga buat berobat. Biar badannya sehat dan nggak nyusahin kamu lagi,"

Di meja kedai paling sudut itu, Lee Chaeyeon tampak berhadapan dengan seorang laki-laki. Namanya Huang Renjun, dan mereka satu kampus. Hanya beberapa kali bertemu di lingkungan UKM. Sebelumnya, mereka juga dikenalkan oleh teman lama Renjun yang sekelas dengan Chaeyeon, Yeh Shuhua. Itu waktu gadis itu masih berstatus mahasiswa. Kata Shuhua, supaya tidak terlalu kaku saat mengurus UKM bersama.

Alhasil, Renjun dan Chaeyeon cukup dekat sebagai rekan pengurus kegiatan mahasiswa itu. Dulu, Renjun juga sering minta tolong pada Chaeyeon untuk menjaga dan mengawasi Shuhua di kelas, karena kondisi fisik gadis itu yang kurang kuat. Chaeyeon tentu saja menyanggupinya, bahkan tanpa diminta.

Dan sekarang, Chaeyeon mematikan laptopnya setelah mengetik tugas dan sibuk menghibur Renjun, karena Shuhua baru saja pindah ke kampung halamannya di Taiwan. Ia harus mendapatkan perawatan intensif di sana.

"Sedih itu manusiawi, tapi jangan terlalu lama ya Huang. Shua pasti nggak mau ngelihat kamu yang berlarut-larut dalam kesedihan," gumam Chaeyeon yang masih prihatin. "Tolong maafin Shua juga ya. Dia waktu itu udah turun banget kondisinya. Drop gitu, jadinya nggak sempat ngabarin kamu,"

Chaeyeon mendengar kabar itu dari ayahnya Shuhua, dan beliau tidak punya kontak Renjun karena nomornya ganti. Jadi Chaeyeon berinisiatif menyampaikannya pada Renjun.

Bukan perkara mudah, karena artinya Chaeyeon pasti akan memengaruhi suasana hati Renjun. Membuatnya kehilangan semangat.

"Huang, maafin Shuhua ya. Kita sama-sama berdoa untuk kesembuhan dia," Chaeyeon mengulurkan tangan untuk mengelus pundak temannya itu.

Renjun menghela napas dalam, lalu merogoh tasnya untuk mengeluarkan buku catatan berwarna coklat tua --semacam jurnal tebal. Ia ingin menyimpan surat dari Shuhua --ditulis minggu lalu-- yang diberikan Chaeyeon. Kalau tidak, air matanya pasti tumpah membaca tulisan Shuhua berulang-ulang.

"Makasih ya udah bantu jagain Shuhua. Dia beruntung punya sahabat kaya kamu, Lee Chaeyeon," kata Renjun. "Aku sama sekali nggak benci kok sama Shuhua. Untuk apa benci sama perempuan baik-baik?"

Chaeyeon tersenyum kecil, namun penuh arti. "Ya aku percaya kamu nggak akan benci sama Shua. Kan kamu sayang sama dia. Betul kan?"

"Hei, atas dasar apa kamu ngomong gitu? Shuhua kan teman lamaku, wajar dong kalo sayang," balas Renjun.

"Nggak usah bohong. Maksud aku tuh kamu suka sama Shua. Malah kamu mau nembak Shua, jadiin dia pacar kamu. Ngaku aja!"

Renjun yang sudah salah tingkah jadi semakin gugup mendengar desakan Chaeyeon. Dia ini intel atau cenayang sih? Kok tahu rencana Renjun yang satu itu? Kan Renjun hanya memberitahu sahabat-sahabat dekatnya saja.

"Aku tahu dari pacar aku, Lee Jeno. Dia pernah kamu ceritain kamu sekali. Ternyata dia sahabatan sama kamu juga ya," jelas Chaeyeon, yang seolah dapat membaca pikiran Renjun.

Huh, pantas saja. Lee Jeno benar-benar!

"Astaga Lee Jeno..." desis Renjun. "Pacar kamu ada di rumah kan? Mau aku datengin,"

Pukulan kecil Chaeyeon di punggung tangannya membuat Renjun refleks mengaduh. Bukan karena sakit, melainkan karena sedikit kaget dengan perbuatan Chaeyeon.

Sedang si gadis hanya menatapnya memicing, tapi malah terkesan menggemaskan.

"Jangan aneh-aneh! Mau ngapain kamu sama Jeno? Mau ribut ya?"

"Enak aja. Nggak mungkin aku ribut sama sahabat aku sendiri gara-gara masalah sepele," kata Renjun. "Orang aku cuma mau main bareng, sama cerita dikit tentang Shuhua,"

Chaeyeon mengangguk paham. Beberapa hal tentang Shuhua sebenarnya sudah Jeno ketahui dari Chaeyeon sendiri. Tapi mungkin Renjun punya hal lain yang ingin diceritakan pada Jeno. Mengenai dirinya dan Yeh Shuhua.

"Nanti kalo Shuhua udah balik ke sini, kamu langsung tembak aja, keburu Shua diambil orang," saran Chaeyeon. "Eh tapi mustahil sih kalo dia kepincut sama orang lain. Orang hatinya sudah diisi nama kamu,"

"A-apa kamu bilang?"

Lagi-lagi, Renjun salah tingkah. Dan Chaeyeon hanya bisa terkikik geli. Surat dari Shuhua tadi sebenarnya sudah mengungkapnya. Meskipun secara tidak langsung, namun surat tersebut telah menjelaskannya.

"Iya, Shua suka sama kamu. Kamu baca lagi aja surat itu. Tapi dia rapi banget nyembunyiin perasaannya dari kamu. Keren kan? "

Renjun mengangguk saja. Ia paham, pasti Shuhua melakukan itu untuk menjaga ikatan pertemanan mereka.

Namun menurut Chaeyeon, ikatan pertemanan mereka akan menguat dan digantikan dengan jalinan asmara saat Shuhua kembali nanti. Gadis itu terbebas dari sakitnya, dan pujaan hatinya akan menjadi kekasih resminya. Pasti Shuhua akan sangat bahagia.

"Makasih lagi, Lee Chaeyeon. Aku bakal pertimbangkan itu nanti. Sekarang aku pamit dulu ya. Mau ke rumah Jeno," Renjun segera beranjak dari duduknya.

"Sip, aku juga harus kerja lagi. Tolong sampein ke Jeno, Chaeyeon pulang jam tujuh nanti. Biar dijemput sama dia,"

Ibu jari Renjun teracung, "Sip. Aku duluan ya,"

"Hati-hati!"

Mata Chaeyeon terus mengikuti Renjun yang melangkah keluar kedainya. Setelah laki-laki itu tak terlihat lagi, Chaeyeon segera mengambil ponselnya yang sedari tadi bergetar. Dia sengaja mendiamkannya saat ada Renjun, karena tidak sopan jika bermain ponsel di depan lawan bicara.

Setelah membalas pesan-pesan yang menurutnya penting, Chaeyeon segera keluar dari aplikasi pesan tersebut. Dilihatnya layar beranda ponselnya yang memperlihatkan fotonya bersama Shuhua.

"Shua, kamu belum lama pergi tapi aku udah kangen banget sama kamu," ucap Chaeyeon. Ditatapnya wajah Shuhua lekat, seakan sedang bertatapan langsung dengannya.

"Renjun juga pasti kangen kamu. Coba tebak? Dia juga suka sama kamu, pengin jadiin kamu pacar dia. Dia sedih banget ditinggalin kamu,"

"Aku juga sedih, Shua. Aku nggak sanggup ngebayangin kamu yang berjuang sama sakitmu itu. Cepat sembuh ya temanku, cepet balik ke sini. Main sama aku lagi,"

Air mata yang sadar menggenang di pelupuk Chaeyeon itu menetes begitu saja. Chaeyeon cepat-cepat mengusapnya agar tidak jadi semakin deras.

"Aku sayang kamu. Cepat sembuh, sahabat baikku..." Chaeyeon berbisik lagi, hanya untuk didengar dirinya dan Tuhan. Berharap Yang Maha Pengasih itu memberi kesembuhan bagi Shuhua. Menyelamatkan sahabat Chaeyeon dari siksaan rasa sakit.

END

_______

renjun x chaeyeon for req, hope you like it and than you for your request!

Lee Chaeyeon StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang