Chapter 21

125 5 0
                                    

- HIKING's KINGDOM -

Janji adalah hutang. Hutang yang akan membawamu menuju kesengsaraan dan malapetaka. Janji yang akan mengikatmu pada sesuatu yang tak tahu dimana ujungnya. Sebuah misteri yang tidak akan pernah terpecahkan.

Begitulah menurut pandangan Pangeran Lee. Sebentar lagi dirinya akan di angkat menjadi seorang Raja dan akan membuat sumpah yang harus ia tepati serta janji yang akan membuatnya tidak bisa terlelap dengan tenang.

Saat ini Pangeran Lee sedang berada di ruang baca. Membaca setiap buku-buku kuno yang mungkin akan membantunya agar lebih mengerti dengan urusan Kerajaan. Memberinya ilmu untuk dapat mengatur Kerajaan yang besar di Negeri ini.

Pangeran Lee beranjak dari tempatnya. Berjalan mengitari rak-rak buku yang terbuat dari kayu jati. Tampak kokoh dan tidak lapuk.

Hingga ia berhenti saat menemukan satu buku yang menarik perhatiannya. Dari sampul buku itu, dapat di simpulkan bahwa itu buku kuno entah dari abad ke berapa.

Tangannya bergerak meraih buku itu, membersihkan debu yang menempel di buku itu kemudian membukanya.

Demikianlah Raja ke-3, Raja....

"Yang Mulia!"

Suara itu menghentikan Pangeran Lee dari kegiatan membacanya. Dia lantas menutup buku itu dan menyimpannya kembali di tempatnya semula. Kemudian Pangeran Lee menoleh, menatap Kyungmin--Pengawal setianya--yang kini berdiri di hadapannya setelah sebelumnya membungkuk memberi hormat.

"Ada apa?" Pangeran Lee bertanya.

"Putri Hye Hoon menolak untuk datang di hari pengangkatan Yang Mulia sebagai Raja."

Dahi Pangeran Lee berkerut, terlihat jelas dia bahwa dia tidak menyukai perkataan Kyungmin. Apa katanya, menolak untuk datang? Putri Hye Hoon?

"Dimana dia sekarang?"

"Putri Hye Hoon saat ini berada di Kerajaan SUN, Yang Mulia."

Kyungmin membungkuk hormat ketika Pangeran Lee berlalu melewatinya. Terdengar sentakan yang kuat saat Pangeran Lee melangkahkan kakinya, pertanda bahwa dirinya sedang di landa amarah.

Kebenaran bahwa Putri Hye Hoon tidak ingin menghadiri acara pengangkatan Pangeran Lee sebagai seorang Raja sangatlah memancing amarah Pangeran Lee. Bahkan Kyungmin sendiri tidak mengerti alasan mengapa Putri Hye Hoon tidak ingin menghadiri acara penting itu.

Pangeran Lee berjalan tergesa-gesa, bahkan ia juga sedikit berlari untuk mempercepat langkahnya. Dia tidak memedulikan para pelayan Istana yang memandangnya dengan pandangan penasaran dan kebingungan.

Ada hal apa yang terjadi hingga membuat Yang Mulia Pangeran Lee tampak begitu tergesa-gesa? Mungkin itulah pikir mereka.

Mendekati tangga, Pangeran Lee semakin mempercepat langkahnya. Bahkan tidak melihat keberadaan Pangeran Nishimura yang baru saja tiba dari bawah.

Pangeran Nishimura mengernyit. Melihat tingkah Kakaknya yang seperti itu pasti ada hubungannya dengan Putri Hye Hoon.

"Berhenti!" Pinta Pangeran Nishimura saat melihat Kyungmin juga hendak menuruni tangga.

Kyungmin mundur selangkah, membungkuk hormat pada Pangeran Nishimura dan tersenyum simpul.

"Ada apa?" tanya Pangeran Nishimura.

Lagi, Kyungmin harus menerima pertanyaan yang sama dan dia juga harus memberikan jawaban yang sama.

"Begitu rupanya," Pangeran Nishimura bergumam pelan setelah tahu apa yang menyebabkan Kakaknya seperti itu. "Terima kasih, kau bisa pergi sekarang," katanya.

Kyungmin lantas membungkuk hormat dan segera berlari menyusul Pangeran Lee yang entah sudah berada dimana. Kyungmin hanya berharap bahwa Pangeran Lee tidak melakukan hal bodoh dengan mendatangi Putri Hye Hoon yang berada di Kerajaan SUN. Tidak, itu tidak boleh terjadi karena akan terjadi hal yang tidak diinginkan.

Masih di tempatnya berdiri, Pangeran Nishimura memajukan langkahnya sedikit dan mengintip dari atas, melihat bagaimana paniknya Kyungmin yang mengejar Pangeran Lee yang berlari menuju gerbang utama. 

"SIAPKAN KUDA-KU!"

Bahkan suara Pangeran Lee yang memerintah itu terdengar di seluruh penjuru Kerajaan. Dan tentu saja para pegawai Istana akan bergerak mematuhi perintah sang calon Raja Kerajaan.

"Yang Mulia!" Itu Kyungmin yang tengah mencoba menghentikan Pangeran Lee. "Yang Mulia, tolong berhenti! Apa Anda akan pergi ke Kerajaan SUN dengan menggunakan kuda saja?" ujarnya begitu telah berhasil berdiri di sisi kiri sang Pangeran.

"Jangan menghalangiku," desis Pangeran Lee melirik Kyungmin tajam. 

"Maafkan saya, Yang Mulia. Akan tetapi, untuk pergi ke Kerajaan SUN tentu tidaklah mudah jika hanya menggunakan seekor Kuda saja. Anda harus melewati...--"

Perkataan Kyungmin terhenti di udara ketika melihat sang Pangeran kini telah menaiki kudanya dan pergi meninggalkan pekarangan Istana. 

"YANG MULIA!!" teriak Kyungmin putus asa.

Sementara dari atas, Pangeran Nishimura melihat semuanya dengan sangat jelas dan tidak melewatkan satu momen pun. Pangeran Nishimura tersenyum sinis. Dia tahu jika Pangeran Lee akan bertindak gegabah jika itu menyangkut Putri Hye Hoon.

"Putri, ya?" gumamnya diakhiri tawa kecil.

7 PRINCE (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang