Chapter 38

39 1 0
                                    

Deru napas yang memburu, langkah kaki yang terdengar ramai, dan burung-burung yang terbang seiring kuda dan pemiliknya melewati sarang mereka. Tangan pemuda itu menggenggam erat tali yang mengikat kudanya, tali yang membantunya menuntun kuda itu pergi ke arah yang ia inginkan. Di pikirannya hanya ada satu, yaitu bagaimana dirinya harus tiba di kerajaan SPARK sebelum matahari terbenam.

Melewati hutan seorang diri, pemuda itu menajamkan mata dan telinga. Indra pendengarnya terus mendengar suara hewan buas yang melolong bersahutan. Dia tidak takut jika harus berhadapan dengan hewan buas, hanya saja, tidak sekarang. Karena saat ini, satu-satunya hal yang harus dia lakukan adalah bertemu dengan sang putri.

Awalnya pemuda itu berniat mengunjungi kerajaan SPARK untuk bertemu dengan sang pangeran, namun tujuan kedatangannya berubah sesaat setelah kakaknya memberitahukan suatu hal mengejutkan baginya. Informasi yang tak pernah ia duga akan datang secepat itu, di waktu yang tidak bisa ia terima. Pasalnya, pemuda itu masih harus meneliti lagi agar semua pertanyaan-nya terjawab.

Semakin kencang angin berhembus, pemuda itu juga semakin mengeratkan genggamannya pada tali kuda. Dengan harapan besar bahwa dia bisa tiba sebelum matahari terbenam, pemuda itu mempercepat langkah kudanya.

👑

Di waktu yang sama, tempat yang berbeda, seorang pangeran dari kerajaan SUN keluar dari sebuah tempat penyimpanan gandum yang ada di belakang istana, dekat dengan pintu menuju hutan. Pangeran itu membersihkan sisa-sisa gandum yang menempel di jubahnya. Dia kemudian tertawa mengingat dirinya terjatuh ketika ingin menaiki tangga untuk menyimpan gandum di tempat teratas.

"Yang Mulia Pangeran!"

Pangeran itu menoleh, beralih menatap seorang pelayan istana yang datang menghampirinya dengan tergesa.

"Ada apa? Kenapa kau sampai berlari hanya untuk menemuiku?" Pangeran bertanya, dengan senyuman yang menghiasi wajah tampannya.

"Maaf telah mengganggu waktu Anda, Yang Mulia. Seorang kepala desa datang untuk mencari Anda."

"Kepala desa?"

"Benar, Yang Mulia. Beliau datang bersama orang asing, katanya orang itu berasal dari desa sebrang di Kerajaan HIKING."

Sesaat pangeran diam dengan alis bertaut bingung, sedang mencoba untuk kembali mengingat suatu hal penting yang sepertinya ia lewatkan. Namun pikirannya tidak menemukan ingatan apapun yang berhubungan dengan kepala desa. Terlebih, kepala desa dari Kerajaan HIKING juga datang berkunjung.

Guna menjawab pertanyaan yang muncul dalam dirinya, pangeran itu segera pergi menemui tamu yang tak terduga, mengikuti pelayan istana yang menuntunnya dari belakang.

👑

Pangeran Jungwon menghabiskan waktunya setelah makan siang di ruang baca. Dia memilih untuk menyelesaikan bacaan-nya yang belum selesai dari pekan lalu. Buku itu terlalu tebal dan besar untuk diselesaikan dalam sehari, atau tiga hari. Selain itu, agenda yang dia miliki juga beragam, sehingga dia kesulitan untuk memiliki waktu seperti sekarang.

Buku yang dia baca berisikan informasi penting tentang kerajaan SUN. Mulai dari awal terbentuk, para pemimpin dan menteri yang menjabat, hingga ada beberapa informasi yang ditutupi dengan coretan. Dia akan mencari tahu hal itu jika sudah selesai membaca semuanya, akan lebih mudah baginya mencari tahu jika dia sudah membaca sampai pada halaman terakhir.

Knock.. knock..

Mendengar ketukan pintu itu, Pangeran Jungwon lantas menutup buku yang dia baca dan menyimpannya kembali ke rak buku. Dia berjalan mendekati pintu yang terbuka—sengaja tak ditutup, sehingga memperlihatkan dua pelayan istana yang kini menunduk tak berani menatapnya.

7 PRINCE (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang