Chapter 35

63 3 0
                                    

SUN's KINGDOM

Putri Hye Hoon baru saja menginjakkan kaki di pekarangan istana. Matanya yang indah terus mengamati seseorang yang berdiri tak jauh darinya. Dia berlari menghampiri seseorang itu ketika orang itu kini berbalik menatapnya.

"Kakak!" seru orang itu seraya memeluk erat sang putri.

"Kupikir kau sudah tidur," ucap putri. "Aku tidak tahu kalau kau akan menunggu di depan," lanjutnya.

Orang itu melepaskan pelukannya, menatap sang putri dengan senyuman manis. "Aku begitu rindu dengan kakak, bagaimana mungkin aku bisa tidur?" ujarnya.

"Tetap saja, tidak seharusnya kau menunggu di luar seperti ini dengan cuaca yang..--" Putri Hye Hoon menggantung ucapannya, ia menghela nafas panjang ketika melihat sang adik yang tampaknya sedang bahagia.

"Mau jalan-jalan sebentar sebelum tidur?" ajak sang putri.

Sang adik mengangguk penuh semangat, "Tentu!"

Mereka memutuskan untuk berjalan mengelilingi taman istana yang dihiasi dengan lampu taman. Belum ada pembicaraan diantara keduanya, mereka hanya berjalan menikmati indahnya malam.

"Sunoo, lihat."

Seorang lelaki muda tampan yang namanya disebut pun dengan semangat melihat hal yang ditunjukkan oleh Putri Hye Hoon. Salah satu bunga di taman istana itu mekar, terlihat sangat indah dibawah sinar rembulan. Keduanya terpesona, mengagumi keindahan bunga daffodil.

Sunoo merupakan salah satu Pangeran dari Kerajaan SUN, memiliki 2 kakak dan 1 adik. Sejak kecil dirinya paling dekat dengan Putri Hye Hoon, kakaknya. Orangtua mereka sudah pergi ke tempat yang sangat indah, bahkan sebelum Sunoo berhasil membuka matanya.

"Sangat indah, seperti memberikan kehidupan yang baru. Benar 'kan?" 

Pangeran Sunoo tersenyum, mengangguk, "Benar kak!" jawabnya.

"Baiklah, kalau begitu sudah saatnya kita tidur. Ayo pergi," ajak sang putri.

Tepat sebelum Pangeran Sunoo menatap sang kakak, pandangannya mendapati objek yang tak pernah ia lihat sebelumnya. 

"Kak?" panggil Pangeran Sunoo terbata.

Putri Hye Hoon menatap Pangeran Sunoo dengan alis bertaut, "Kenapa?" Ia bertanya.

"Sejak kapan di istana ini punya tempat rahasia?" Pangeran Sunoo bertanya sembari menunjuk ke sebuah pintu yang tak jauh dari mereka berdiri.

Disana ada sebuah pintu berwarna putih dengan corak bunga lavender yang mengelilingi. Sebuah pintu yang entah bagaimana bersinar melebihi lampu taman dan cahaya bulan, padahal di dekat pintu itu tak ada penerangan sama sekali. Sebaliknya, hanya ada kabut tebal yang memberi kesan mistis.

Melihat hal itu membuat rasa penasaran Putri Hye Hoon meningkat. Dia selalu berada di taman hampir setiap hari dan tak pernah melihat pintu itu. Lalu kenapa sekarang tiba-tiba ada pintu yang entah dibaliknya menyembunyikan hal apa.

"Jangan kak," pinta Pangeran Sunoo, melarang Putri Hye Hoon yang melangkah mendekati pintu.

"Tidak apa, kita harus tahu apakah itu tempat persembunyian dari pihak istana atau ada penyusup dibaliknya."

"Tapi--"

"Kau seorang pangeran, jangan ada rasa takut dalam dirimu," tegas sang putri.

Pangeran Sunoo melepas lengan sang kakak, kemudian beringsut mundur. Dia tidak berani, namun juga tidak ingin membiarkan kakaknya pergi sendirian. Matanya menatap sang kakak yang kini berjalan mendekati pintu itu. 

Menghembuskan nafasnya, Pangeran Sunoo memutuskan untuk menemani Putri Hye Hoon. Sebelum tangan sang putri menyentuh pintu, Pangeran Sunoo lebih dulu menahan tangan kakaknya. Membuat sang kakak menatapnya dengan pandangan bingung.

"Biar aku yang melakukannya."

Putri Hye Hoon mundur selangkah, membiarkan Pangeran Sunoo mendorong pintu yang membuat mereka penasaran. Dengan sekali dorongan, pintu itu terbuka. Lorong gelap yang semula tak menunjukkan apapun itu kini mulai bercahaya dan membawa mereka masuk ke dalam.

👑


HIKING's KINGDOM

Di sudut salah satu kamar yang gelap, berdiri seorang pangeran yang sedang menghadap ke luar jendela. Dia tidak bisa tidur, pikirannya berkelana. Matanya yang berwarna coklat keemasan itu menatap langit malam yang ditaburi bintang. Ingatannya tertuju pada saat mengantar kekasihnya pulang.

Seorang lelaki yang ditugaskan untuk mengantarkan kekasihnya kembali ke kediamannya. Lelaki itu mengenakan kain berwarna hitam yang menutupi sebagian wajahnya, bahkan rambutnya tidak ditata dengan rapi, seolah sengaja dibiarkan menutupi dahi hingga setengah matanya. 

Lelaki misterius yang membuatnya penasaran. Apakah lelaki itu sekutu atau lawan? Dia tidak tahu.

Cukup lama dia merenung, memikirkan tentang lelaki itu, hingga terdengar suara seekor burung yang terbang menghampirinya. Tangannya dengan cepat bersiaga, membiarkan si burung hinggap di tangannya.

"Melihat kau kembali, tampaknya tuan putriku telah tiba dengan selamat."

Lelaki itu—Pangeran Heeseung, membiarkan burung peliharaannya terbang keluar. Sorot matanya yang dingin, wajahnya yang tak menunjukkan ekspresi apapun, membuat siapapun tak tahu apa yang sedang dipikirkan sang pangeran.


7 PRINCE (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang