10. Kegajelasan Anrez

276 74 18
                                    

Anrez berjalan menyebrang warung dekat sekolah dengan menenteng tasnya yang isinya hanya satu buku,kalo kata Anrez gausah bawa banyak-banyak, Berlebihan.

"Heh!!"

Anrez menghentikan langkahnya saat merasa ada yang memanggilnya,meskipun tidak menyebutkan namanya.

Saling pandang,lalu melempar senyuman licik satu sama lain kira-kira begitulah saat Nichol bertemu dengan Anrez.

"Udah sembuh?"tanya Anrez, tersenyum penuh arti

"Gausah banyak omong lo!waktu itu lo cuma beruntung!dan gue sial."sarkas Nichol

"Iya deh,keberuntungan gue emang berkali-kali si,dan kesialan lo juga...ah tau sendiri lah ya?"

Ucapan Anrez membuat Nichol mendidih,tapi mencoba menahan emosinya untuk tidak menghajar Anrez.

"Jauhin Tiara!gue gak suka lo deket-deket sama dia!gue peringatin baik-baik kali ini,tapi kalo lo masih kekeuh gue abisin lo."peringat Nichol

"Habisin aja."timpal Zidan,mengompori

Erlan menyenggol Zidan "suka banget si Lo berantem"cibirnya

"Diem deh lo lan!"Zidan ngegas

Anrez menatap Nichol remeh, "katanya suhu,kok bawa ajudan si?kenapa takut koma lagi ya?"

"Kalo lo mau,kita taruhan!"Nichol kembali membuka suara

Anrez menaikkah sebelah alisnya.

"Iya,kita taruhan buat dapetin Tiara kalo gue si udah berhasil macarin dia,dan lo yang harus berjuang kalo lo berhasil bikin dia berpaling dan milih Lo,gue gak akan ganggu kalian berdua"

"Tapi itu berlaku kalo gue kalah,dan kalo gue yang menang,gue minta jangan tunjukin muka lo depan Tiara ataupun gue."

Anrez terdiam,apa perempuan sebaik Tiara pantas dijadikan bahan taruhan?sepertinya ini tidak akan baik untuk kedepannya.

"Kenapa?takut ya?hahaha gue tau sii kalo lo emang pengecut! Lo pengecut! "Zidan meledek

"Deal..."

Nichol tersenyum penuh arti, "deal..."

"Jaga diri,"anrez menepuk pundak nichol,lalu pergi.

Leo mengangkat kakinya keatas,dan dia sedang menikmati mi ayam yang dia pesan bersama Devan,siapa yang bayar?Devan.

"Lee yang sopan dong lo"

Leo manggut-manggut,lalu menunduk sekilas "oghey"katanya,tapi tetap tidak menurunkan kakinya dari atas meja

Krekk.
Leo memekik kerass,saat tangan baja Anrez memelintir kakinya yang sama sekali tidak bersalah tapi juga ga ada akhlaq.

"SETAN!!"pekiknya kerass,dia langsung menurunkan kakinya dari atas meja

"Yang sopan..."ucap anrez

"Ya ga gitu juga dong lo njir,"

"Elo ga sopan Leo"jelas Anrez penuh tekanan

"Kaki gue kalo patah gimana?!ini kan salah satu aset gue sat!"

"Kak Leo?kak Devan?dipanggil kak Abi katanya ada latihan futsal..."

"Diem lu ya!!!bacot Jing!"Leo ngegas

"Aku salah apa ya kak☺️?"tanyanya polos

Leo tersadar, "eh engga gue bercanda tadi,gue kira Lo...ah sudahlah yaudah gue ke sana ntar lagi bareng Devan"ucap Leo

"Yaudah kak,"

"Gam!!rezz!gue duluan ya mau latihan nihh"ujar Leo

"Iya nih,gapapa kan?nanti sepulang sekolah kita ketemu lagi deh!"sambung Devan

Sampai AkhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang