29. Yes Or Yes?

464 90 25
                                    

"emm, so yummy!"

"Kalo makannya dari tadi pasti lebih yummy,dek..."

"Kan karna ayah yang ga mau nikah sama bunda,jadinya adek ga mau makan"

"Kamu keras kepala, anak siapa si kamu?"heran Anrez

"Ya anaknya ayah!"

Tiara tersenyum tipis melihat perdebatan ayah dan anak yang tidak ada ujungnya, lucu kalo dilihat-lihat. Anrez yang dulunya bajingan jadi sekalem ini.

"Lanjut lagi makannya?tante dokter mau keluar dulu yaa?"Tiara bangkit dari duduknya sesaat setelahnya Argan langsung merengek manja

"Kok tante dokter??adek maunya panggil bundaa"kata Argan

Tiara menggaruk tengkuknya, lalu tersenyum canggung. "Iyaa dekk, bunda keluar dulu yaa?sebentar lagi...balik ke sini lagi kok,bunda cuma mau lanjut kerja. Kalo udah selesai langsung balik ke sini, janji!"jelas Tiara

Argan mengangguk lalu tersenyum "oke bunda, hehehe"

Kok agak aneh ya? -batin Anrez, Argan yang memanggil Tiara bunda, malah dia yang malu.

"Aku kerja dulu..."pamit Tiara pada Anrez

"Iya."

Wooo,tadi aja nyenyenyenye sekarang balik lagi singkat,padat,dan jelasnya!! -batin Tiara kesal dengan perubahan sikap Anrez.

"Ciyee ayah liatin bunda,jangan melotot dong yah...sabarr bentar lagi bunda balik kok"Argan meledek Anrez

"Diem kamu dek..."

"Hahahahha, adek seneng. kalo Ayah jadi nikah sama bunda dokter"Argan tercengir

"Demi kamu."

.
.
.
.
.
.

Beberapa hari setelah kondisi Argan membaik, anak manis itu diperbolehkan pulang oleh Tiara. Argan juga lebih ceria karna tau Ayahnya akan menikahi Tiara.

Dan tidak lama lagi,,,dia akan mempunyai bunda seperti teman-temannya yang lain.

Tiara? Ya dia tetap beraktivitas seperti biasanya. Bekerja dirumah sakit, jika sedang free dia akan menghabiskan waktu bersama Argan.

"Dok...ada pasien korban tabrak lari di UGD sekarang, kakinya patah, dan lumayan parah..."

Tiara langsung bangkit dari zona nyamannya, ia menuju ruang UGD bersama Dinda.

"Kamu udah minta pendapat dokter ahli tulang?"tanya tiara ditengah perjalanan

"Sudah dok, katanya harus dioperasi,karna  tulangnya agak geser."

"Oke, jadi operasinya sekarang?"

Dinda kembali mengangguk, "kurang lebih seperti itu dok, dan sebelumnya saya masih harus tanya pendapat keluarganya"ujar Dinda

"Yaudah, kamu tanyakan pada keluarganya dan jelaskan baik-baik."

Dinda mengangguk, dengan langkah cepatt dia menuju resepsionis.

"Nrez?lu kenapa si?"heran Samuel

"Pinggang gue sakit."

Samuel tertawa ngakak, dan tawanya sukses membuat Anrez seketika ingin membunuh Samuel.

"Encok?hahahah astaga..."Samuel masih dengan tawanya

"Bisa diem ga lo?!ini bukan encok!cuma sakit pinggang biasa."elak Anrez

"Masa??hahaha lagian elo sih?!coba lo telfon Tiara deh...tanyain obat encok apaan gitu"usul Samuel

"Gila lo ya"

Sampai AkhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang