40. Rasa cinta Argan

354 91 25
                                    

Tiara melambaikan tangannya ke arah mobil Anrez yang sudah menjauh dari halaman rumah sakit, setelahnya Tiara masuk kedalam, membalas sapaan setiap suster ataupun pasien yang berlalu lalang.

"Selamat pagi dokter Tiara..."

Tiara tersenyum, "selamat pagi, gimana keadaan ibu?sudah diperbolehkan pulang kah?"

Ibu-ibu yang umurnya tidak jauh dari mama Tiara itu mengangguk. "Iya dok, ini lagi nunggu resep sama tandatangan dokter Pran, abis itu langsung pulang"jelasnya

"Owh oke...sudah lama nunggu?"

"Iya lumayan si dokk"

"Suster, tolong cepetan ya?bilangin ke dokter Pran. Ibu ini juga harus istirahat"ujar Tiara pada seorang suster yang menjaga meja resepsionis

"Baik dok,,,silahkan Bu"

"Terimakasih dokter Tiara"

"Inggih sama-sama ibu"Setelah berucap Tiara melanjutkan perjalanan menuju ruangannya.

"Selamat pagi dokter tiara"

Tiara menoleh, lalu menaikkan sebelah alisnya. "Loh?dok?dokter ditunggu sama ibu-ibu dimeja resepsionis katanya mau minta resep sama tandatangan dokter Pran"ucap Tiara

"Iya, saya juga on the way ke meja resepsionis"

"Owh yasudah, saya duluan dok..."

"Tunggu dok?"

Pran menoleh saat tangannya ditepis oleh tangan kekar milik seseorang. Nyali dokter muda itu menciut saat tau siapa seseorang yang menepis kasar tangannya.

"Dia punya saya kalo kamu lupa, dan saya tidak suka punya saya disentuh orang lain...."

Tiara mengait lengan Anrez, "dokter Pran?saya duluan yaa"pamitnya lalu membawa Anrez pergi

"Lepasin saya..."

"Iya iya, kamu kok balik lagi?tadi bukannya udah jalan?bahkan aku liat mobil kamu udah jauh loh"ucap Tiara berusaha mengalihkan perhatian Anrez

"Gak usah banyak nanya, bilang aja kalo kamu gak suka saya halangin dokter cabul itu sentuh kamu"

Tiara mendelik, "heh!ngaco banget kalo ngomong...dia namanya dokter Pran!bukan dokter cabul, pencemaran nama baik nih namanya"

"Saya nggak perduli, mau prin mau pran mau pren siapa kek, whatever."Anrez memutar bola matanya julid

"Bagi saya dia tetap dokter cabul, karna udah berani mau nyentuh kamu"ucap Anrez

"Ya gagitu!"

"Udah jam?jam 7 hampir setengah 8, mending kamu berangkat ke kantor deh...ntar telat"usul Tiara dan lebih ke arah mengusir

"Kamu ngusir saya?"Anrez menaikkan sebelah alisnya

"Kalo jujur iya, kalo boong engga kok ga ngusir."

"Oke kalo itu mau kamu, saya pergi."

Tiara menarik lengan Anrez, "aihh jangan ngambek, udah tua juga. Iya deh maaf ya? Aku ga ngusir kok cuma aku rada sebel aja kalo kamu disini"Tiara bercanda

"Y"

"Hahahahah, bercanda lagi, ga serius kok udah berangkat gih"Tiara mencium punggung tangan Anrez

"Bye bye bapak suami..."

"Bye."Anrez melenggang pergi setelahnya

Dasar kaku, mana kalo nyinyir parah banget lagi, pagi-pagi dokter pran udah dinyinyirin aja, aihhh ----Tiara

🐰

"Dad, aku nyesel..."

"Dan kamu gak akan bisa balik lagi sama mereka, kamu udah menyia-nyiakan mereka."

Sampai AkhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang