41. Rasa Takut Kehilangan

370 91 13
                                    

Brukk---!

"Ck, apa?"

"Lo gila apa gimana si?kenapa harus buka disini?!"

"Dimana lagi?"

Erlan menutupi wajahnya dengan selimut, tidak ingin melihat Leo telanjang. Sekedar informasi Leo memang sudah tidak waras kemesumannya menaiki level tertinggi.

"Lebay!udah liat semuanya juga..."cibir Leo berdecih

"Bangsatttttt!!mati aja lo sana!gue mau pulang!"pekik Erlan dia ingin keluar dari kamar Leo, dengan mempertahankan penutup matanya

"Jangan coba-coba keluar, bocil!"tegas Leo

"Awas aja kalo lo sampe pulang, mau dihukum lo?"Leo menaikkan sebelah alisnya, dia mendekat ke arah Erlan dengan bertelanjang dada.

"Jangan deket-deket Leo!!sialan!"

"Lo lucu banget kalo lagi gini, jadi pengen makan. Boleh ga?"Leo menarik paksa tangan Erlan yang menutup matanya rapat

"Ngimpi lo sat!"

"Lo kan tau gue, sekalinya mimpi harus jadi kenyataan"Leo tersenyum smirk, melihat senyuman Leo, Erlan berdecih.

"Diem lo ya!jangan banyak omong!"peringat Erlan

"Kita udah gak ada hubungan apa-apa Lee!!kita udah putus!"Erlan mengingatkan membuat emosi Leo seketika naik

Bruaghhh!!!
Leo menendang kasar meja kecil didalam kamarnya, Erlan yang terkejut hanya pura-pura berani padahal nyalinya sudah menciut.

"Ngomong sekali lagi"pinta Leo dengan suara tenang

Erlan tidak menjawab, dia masih mengumpulkan keberaniannya.

"JAWAB GUE!!"gertakan Leo membuat Erlan terperanjat kaget

"KITA UDAH PUTUS, JING!"

Leo mendorong Erlan keatas tempat tidurnya dengan brutal, matanya menatap tajam ke arah Erlan yang masih mencoba berani.

"Lo kasar anjing!!gue benci!!"Erlan memberontak

Leo tersenyum miring, senyumnya membuat bulu kuduk Erlan berdiri. Shit!

"Gue mau putus!!gue mau putus bangsat!!"

Leo membuka ikat pinggangnya lalu mengikatkannya pada kedua tangan Erlan yang tidak bisa diam.

"Masih mau ninggalin gue?"Leo menaikkan sebelah alisnya, dia menatap remeh ke arah Erlan yang tidak berdaya dibawahnya

"Gue gak bakal biarin orang lain nikmatin keindahan ini..."

"Yang bisa liat lo dalam kondisi ini cuma gue, cuma gue! Paham lo?!"

Erlan ingin menonjok wajah Leo rasanya, tapi tidak bisa.

mesum lo anj,mana ada dihukum tiap hari,bisa mati nungging gua!! ----Erlan

🐰

Tiara menepuk-nepuk punggung Argan, jagoan kecilnya sudah terlelap. Dia terlihat tampan ketika tertidur, wajahnya begitu tenang. Persis seperti Anrez.

"Ilove you somuch, adek."

Tiara menghujani Argan dengan ciuman diseluruh inci wajahnya. Dan ajaibnya tidur sijagoan kecil tidak terganggu. Setelahnya Tiara menyelimuti Argan dengan selimut.

"Rik?minta tolong ya...kalo nanti bangun kasih minumnya"

Rika mengangguk, "iya buk, saya tidur disini malam ini"ujar Rika

Sampai AkhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang