44. happyfamily

452 79 17
                                    

Riana meminta Ely untuk menyuruh orang yang katanya ingin bertemu dengannya segera masuk., Tanpa dia tau siapa tamunya.

"Silahkan du-..."

Riana terpaku ditempatnya, lagi-lagi luka dihatinya kembali terbuka hanya karna melihat wajah laki-laki penghianat ini.

"Ngapain kamu disini? berani sekali kamu menemui saya disini..."Riana bangkit dari duduknya

"Rii...aku cuma pengen ngobrol sama kamu tentang anak-anak, aku pengen tau kabar mereka"ucap Reza,masih ingatkah dengan dia? Dia papa Tiara.

"Gak perlu!!kamu nggak perlu tau kabar mereka!!kalo kamu bener-bener sayang sama mereka, kamu gak akan menyakiti mereka dengan sengaja!kemana aja kamu selama ini!!kenapa baru sekarang?!hah?!"

Riana terpancing emosi, ibu tiga anak itu berusaha untuk tenang.

"Maa...aku-"

Astaga?Tristan? ----Riana

"Tristan?ini kamu nak?"Reza menghampiri anaknya, Tristan langsung mendorongnya kasar.

"Jangan sentuh saya!siapa kamu?beraninya menyentuh saya..."ucapnya, dingin

"Ini papa."

"Saya gak punya papa, papa saya udah mati mungkin"Tristan menyahut

"Pergi dari sini, atau saya gak segan-segan menghajar kamu dengan tangan saya sendiri. Saya tidak perduli kamu orangtua atau siapapun. Bagi saya kamu bukan siapa-siapa."

"Kamu tidak pantas saya hormati, ataupun mendapat rasa hormat dari saya..."

"Tapi..."Reza masih berusaha

"REZA!! PERGI!"Riana dengan suara tingginya

"Karna saya kasihan makanya saya nyuruh kamu pergi, kalo kamu masih tetep disini saya yakin kamu pasti dibuat babak belur oleh anak saya"

Kalian semua membenci saya...saya memang bersalah,dan saya pantas mendapatkan ini -----Reza

.
.
.
.
.
.
.

20.00

Tiara berjinjit mengambil baju untuk Anrez, Tiara tertawa ngakak mengingat sejak tadi pagi Anrez terus mual, sebenarnya Tiara kasihan tapi mau bagaimana?? Anrez sih...dia terlalu cinta padanya.

"Nih, ganti baju"Tiara menyodorkan kaos berwarna hitam pada Anrez

"Warna lain kek, saya gerah kalo pake warna item"Anrez menolak, Tiara hanya menurut dia kembali memilih baju dengan warna kalem

"Nih warna coklat susu aja!"

Saat Anrez akan memakai kaosnya, Tiara disuguhkan pemandangan yang membuat tawanya reflek meledak.

"Kamu kenapa sih?! Daritadi ketawa mulu kamu pikir ini lucu? Gila kamu kayaknya deh...periksa gih!"usul Anrez kesal sendiri

"Roti sobek kamu gaada lagi, perasaan waktu awal-awal kita nikah roti sobek kamu masih ada"

Anrez menatap Tiara jengah, dia merasa ternistakan. Mulai tadi pagi dia selalu dihina seperti ini, memangnya kenapa jika tidak punya roti sobek lagi? Yang penting kan masih hot.

"Mas? Roti sobek kamu kemana??"tanya tiara lebih ke arah meledek Anrez

"Banyak nanya kamu ya! Bodo amat!"Anrez berlalu pergi

Sampai AkhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang